Jika indeks ini mampu naik lebih lanjut dengan menguji resistance berikutnya di 4,889.24 sebagai resistanceterdekat, diperkirakan kenaikan akan berlanjut ke level resistance berikutnya di 4,920.98. Sementara itusupport terdekat di 4,857.49. Kenaikan kemarin terlihat juga didukung oleh volume transaksi yang tembus rata-rata serta dengan pergerakkan indikator positif. Namun sejauh ini pola pergerakkan indeks masih cenderung bergerak sideways.
|
1. Bank Rakyat Indonesia (BBRI), Sell on Strength.
indikator MFI Optimized dan RSI Optimized terlihat masih cenderung naik lebih lanjut mendekati resistance line dengan volume transaksi tembus rata-rata. Dengan demikian masih terlihat potensi kenaikkan harga saham ini lebih lanjut meskipun mulai terbatas. Resistance berikutnya terdekat di 10,450 sebelum ke 10,600.Cut loss level di 10,225.
|
2. Bumi Serpong Damai (BSDE), Trading Buy.
Indikator MFI Optimized dan RSI Optimized terlihat masih cenderung naik lebih lanjut dengan volume tembus rata-rata. Dengan demikian masih terlihat potensi kenaikkan harga saham ini lebih lanjut. Resistanceterdekat di level 1,500 dan berikutnya 1,540. Cut loss level 1,430.
|
3. Gudang Garam (GGRM), Trading Buy.
Indikator MFI Optimized dan W%R Optimized terlihat masih cenderung naik lebih lanjut. Sementara itu volume transaksi masih mendekati rata-rata. Dengan demikian masih terlihat potensi kenaikkan harga saham masih cenderung naik. Resistance berikutnya terdekat di 54,375 sebelum ke 55,600. Cut loss level51,900.
|
4. Mitra Adiperkasa (MAPI), Trading Buy.
Demikian juga pada harga saham ini, terlihat indikator MFI Optimized dan W%R Optimized terlihat masih cenderung naik lebih lanjut. Sementara itu volume transaksi masih mendekati rata-rata. Dengan demikian masih terlihat potensi kenaikkan harga saham masih cenderung naik. Resistance berikutnya terdekat di 4,800 sebelum ke 5,000. Cut loss level 4,600.
|
5. Perusahaan Gas Negara (PGAS), Trading Buy.
Sama halnya dengan indikator MFI Optimized dan RSI Optimized terlihat masih cenderung naik lebih lanjut dengan volume transaksi sekitar rata-rata. Dengan demikian masih terlihat potensi kenaikkan harga saham ini. Resistance berikutnya terdekat di 5,650 sebelum ke 5,775. Cut loss level di 5,425.
|
6. Summarecon Agung (SMRA), Trading Buy.
Demikian juga halnya pada pergerakan harga saham ini, terlihat indikator MFI Optimized dan RSI Optimizedcenderung naik lebih lanjut dengan dukungan volume tembus rata-rata. Hal ini mengisyaratkan masih adanya potensi kenaikkan lebih lanjut. Resistance terdekat di 1,165 sebelum ke 1,200. Cut loss level di 1,120.
|
7. Wijaya Karya (WIKA), Trading Buy.
Jika harga saham ini mampu bertahan minimal di level penutupan kemarin diperkirakan kenaikkan akan berlanjut dengan perkiraan resistance berikutnya ke 2,250 sebelum lanjut ke 2,300. Indikator MFI Optimizeddan RSI Optimized terlihat masih cenderung naik dengan dukungan volume tembus rata-rata. Cut loss leveldi 2,175.
|
8. Waskita Karya (WSKT), Trading Buy.
Indikator MFI Optimized dan RSI Optimized masih cenderung naik lebih lanjut mendekati resistance namun volume masih di bawah rata-rata. Jika harga saham ini mampu tembus dan bertahan minimal di level penutupan kemarin, diperkirakan kenaikan akan berlanjut dengan perkiraan resistance terdekat di 700 sebelum lanjut ke 715. Cut loss level di 650.
Disclaimer on
Tasrul
How strong is the gravitational pull driven by bad news?
Berita pada pertengahan mei mengenai penyuapan bupati bogor yang dilakukan pegawai PT. Bukit Jonggol Asri (BJA) untuk memuluskan perizinan alih fungsi kawasan hutan dibogor menjadi lahan perumahan, telah menyeret presdir PT Sentul City Tbk (BKSL) untuk dimintai keterangan oleh KPK. BJA merupakan perusahaan yang dimiliki oleh BKSL (65%) dan ELTY (35%).
Karena berita tersebut saham perseroan telah turun 48% dari level Rp160/saham pada pertengahan mei ke level teredah Rp83/saham, sebelum akhirnya naik kembali ke level Rp106/saham pada penutupan kemarin.
Perseroan telah melakukan klarifikasi dan membantah pelaku penyuapan adalah pegawai BJA. Menurut kami berita tersebut menjadi sentiment negative dalam jangka pendek, dikarenakan kasus ini lebih ke individu dan bukan institusi kami melihat tidak akan mempengaruhi fundamental.
Perseroan dan anak usahanya memiliki land bank seluas 13.600 hektar di Sentul, Bogor – Jawa Barat. Pada tahun 2013 perseroan dapat membukukan kenaikan pendapatan sebesar 55% menjadi Rp962 miliar sementara laba operasi perseroan turun 70% menjadi Rp69 miliar, dikarenakan rugi selisih kurs sebesar Rp176 miliar. Laba bersih perseroan meningkat 185% dikarenakan pengaruh positif pembukuan dari akuisisi BJA.
Kemarin perseroan mengeluarkan kinerja 1Q14, dimana penjualan turun 48% menjadi Rp124 miliar, namun penjualan marketing sampai bulan mei telah mencapai Rp811 miliar atau naik 1% dari periode yang sama tahun lalu. Sementara laba bersih perseroan turun 95% menjadi Rp4,3 miliar.
Walaupun kinerja kuartal pertama mengecewakan namun berdasarkan hitungan sederhana kami, dengan rata-rata harga tanah Rp500.000/m2 dan 50% merupakan saleable land, maka NAV perseroan berada di angka Rp622/saham.
Diclaimer on
Daewoo
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar