Loan growth, faster than deposit growth
Seorang teman menyarankan saya untuk menaruh dana di bank tertentu dikarenakan bunga deposito yang ditawarkan relatif besar bahkan berada di atas suku bunga penjaminan LPS, yang artinya dana tersebut tidak akan dijamin oleh negara bila terjadi sesuatu terhadap bank tersebut. Teman saya mengetahui hal ini namun menurutnya saat ini perbankan lebih kuat dan lebih besar sehingga sulit untuk jatuh andaikanpun jatuh pemerintah tidak akan lepas tangan dikarenakan too big to fail.
Keadaan suku bunga deposito yang mulai merangkak naik sudah dimulai pada pertengahan tahun lalu, berdasarkan data dari bank Indonesia rata-rata suku bunga deposito berjangka Rupiah untuk jangka waktu 1,3, dan 6 bulan pada juni 2013 adalah sebagai berikut 5,5%, 5,9%, dan 6,1%. Pada bulan april 2014 suku bunga tersebut naik menjadi 7,9%; 8,8%, dan 8,8%. Hal ini dikarenakan:
· Respon perbankan atas kenaikan BI Rate pada bulan Juni sampai November 2013 naik dari 5,75% menjadi 7,5%.
· Ketatnya likuiditas perbankan dikarenakan:
- Tingginya pertumbuhan kredit dibanding pertumbuhan simpanan. Sebagai perbandingan, dari periode Januari 2013 – April 2014, kredit bertumbuh 24% sementara simpanan hanya 14%.
- Semakin tingginya rasio kredit terhadap simpanan (LDR), yakni 89,58% padaJanuari 2013 menjadi 99,91% pada April 2014.
Untuk menjaga kualitas kredit, perbankan mengorbankan margin bunga bersihnya (NIM) hal ini terlihat dari menurunnya margin, 4,53% pada april 2014 dibandingkan 5,79% pada januari 2013. Walaupun demikian laba sebelum pajak perbankan 4 bulan pertama tahun ini naik 12,8% dibanding periode yang sama tahun lalu.
Dicl on
Betrand R dkk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar