KIJA : Mei, marketing sales KIJA Rp 350 miliar
PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) membukukan hasil pra penjualan (marketing sales) mencapai Rp 350 miliar hingga Mei 2014 lalu.
Jika dihitung, hasil marketing sales KIJA telah mencapai 30% dari target marketing sales perseroan tahun 2014 Rp 1,2 triliun.
Menurut Muljadi Suganda, Sekretaris Perusahaan KIJA, penjualan perseroan ditopang sebagian besar dari kawasan industri, sedangkan sisanya berasal dari kawasan residential dan komersial. "Sekitar dua per tiganya dari kawasan industri, sisanya dari kawasan residential dan komersial di sekitarnya," tuturnya kepada KONTAN.
Hingga kini, perusahaan tengah melakukan akusisi lahan di Kendal, dan menargetkan luas lahan akusisi sekitar 1.000 hektare untuk tahap pertama. Untuk itu, KIJA mengalokasikan anggaran hingga Rp 500 miliar, dimana sekitar 30%-40% telah terserap untuk akusisi tersebut. (Kontan)
------------------
COAL : Harga Batubara Indonesia Kembali Melorot USD10-20 Sen
Harga batubara termal berkalori rendah Indonesia kembali mengalami penurunan 10-20 sen dolar per ton dalam perdagangan Asia, Selasa (17/6), akibat makin lemahnya permintaan dari China, meski ada harapan kenaikan permintaan India setelah musim hujan berlalu.
Hal tersebut menurut sejumlah sumber seperti dilansir laman platts.com. Disebutkan, dalam perkiraan Platts, harga batubara dengan kalori 4.700 per kg NAR yang akan dikirim ke China Selatan dalam 30-60 hari ke depan dihargai USD60,80 per ton, turun 20 persen dari Senin kemarin.
Dalam perkiraan Platts juga, harga FOB Kalimantan dengan kalori per kg batubara GAR seharga USD36,90 ton, tidak berubah, dan FOB Kalimantan dengan kalori 3.800 kalori per kg GAR dihargai USD31,10 per ton, turun 10 sen dari Senin. Sedangkan harga pengiriman 3 bulan ke depan untuk FOB Kalimantan 5.000 kalori per kg GAR seharga USD54,80 per ton, turun 20 sen dari Senin dan FOB
------------------
Market Research - First Asia Capital (PC) 18/06/2014
- Di tengah minimnya nilai transaksi, IHSG kemarin menguat terbatas 24,058 poin (0,49%) dipicu pembelian selektif atas saham pertambangan dan perkebunan ditutup di 4909,517. Nilai transaksi di Pasar Reguler hanya mencapai Rp3,28 triliun dan asing mencatatkan nilai penjualan bersih Rp26,83 miliar. Pembelian selektif atas saham pertambangan dan perkebunan dipicu pelemahan nilai tukar rupiah atas dolar AS yang kemarin berada di Rp11863. Disamping itu kenaikan harga minyak mentah hingga menembus level USD106/barrel turut memicu sentimen positif atas saham pertambangan dan perkebunan.
- Sementara indeks utama bursa global tadi malam melanjutkan tren penguatannya. Indeks DJIA dan
- Melanjutkan perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan bergerak bervariasi dalam rentang terbatas dengan nilai transaksi yang tipis. Saham yang berbasiskan pendapatan
IHSG : S1 4870 S2 4850 R1 4930 R2 4950
Saham Pilihan
AALI 26450-27550 TB, SL 26300
LSIP 2225-2300 TB, SL 2180
INDF 6750-6900 Buy, SL 6675
PTPP 1800-1880 TB, SL 1800
BBNI 4800-5050 TB, SL 4780
BBTN 1020-1080 Buy, SL 980
TINS 1360-1410 Buy, SL 1340
HRUM 2340-2450 TB, SL 2300
ADRO 1260-1320 TB, SL 1250
Disclaimer On
First Asia Research
Tidak ada komentar:
Posting Komentar