Thursday (26/06/2014) Early BIRD Fundamental Perspective (Edwin Sebayang CSA®-MNC Securities)
Setelah DJIA selama 2 hari turun -128.95 poin (-0.76%) dan sempat diawal perdagangan DJIA turun setelah released data GDP AS dikuartal 1/2014 yang mengalami kontraksi 2.9% (turun tertajam selama 5 tahun terakhir akibat buruknya musim dingin) serta secara tidak terduga terjadinya penurunan data Durable Goods Orders bulan Mei sebesar 1%, tetapi DJIA dapat bangkit dan ditutup menguat diakhir perdagangan Rabu sebesar +49.38 poin (+0.29%) didorong penemuan obat baru beberapa emiten farmasi sehingga mengalami kenaikan seperti: Bristol-Myers Squibb +3%, Pfizer +1.7%, Merck +1.6% serta kenaikan beberapa emiten lain seperti: Monsanto +5.1%, CBS +6.2% & Schlumberger +6.4% ditengah cukup ramainya perdagangan tercermin dlm volume perdagangan yg berjumlah 5.7 miliar saham (sedikit dibawah rata-rata volume perdagangan selama bln Mei 5.76 miliar saham tetapi diatas rata-rata volume perdagangan dari awal Juni hingga 25 Juni yg berjumlah 5.6 miliar saham).Kejatuhan Rupiah atas US Dollar sebessar 0.83% (Rp 100) kelevel Rp 12,090 dan peluang besar USD/IDR menuju Rp 12,300 serta kejatuhan EIDO -1.59% & kembali naiknya Nymex price menuju US$107 menjadi sentimen negatif penggerak IHSG sepanjang perdagangan Kamis ini, sehingga disaat seperti ini sangat menarik untuk melakukan trading saham sektor CPO, Coal serta infrastruktur terkait telco & oil.
DJIA +49.38 +0.29% 16867.51
S&P +9.55 +0.49% 1959.53
NASDAQ +29.40 +0.68% 4379.76
VIX -0.54 -4.45% 11.59
OIL +0.80 +0.75% 106.83
GOLD +1.3 +0.1% 1322.6
TIN -75 -0.33% 22,500
NICKEL +445 +2.45% 18,575
CPO +1 +0.04% 2,483
EIDO -0.42 -1.59% $25.97
TLK 41.08 (2,483)
IDR 12,090
Thursday IDX Range: 4,815 - 4,863
BUY: TBIG, LSIP, SIMP, BBRI, ITMG, SMGR, AALI, AKRA.BOW: TLKM, ASII, UNTR, JSMR, INDF, BMRI (ES CSA®-MNC Sec/Disc On)"Have a Splendid Thursday & GBU All"
Thursday (26/06/2014) Early BIRD Technical Prespective (Edwin Sebayang CSA®-MNC Sec)
IDX Composite 4,815 - 4,863 Pola Bearish Engulfing terbentuk atas IDX mengindikasikan munculnya tekanan jual.
Thursday Stocks Pick:
TBIG 7850-8175 (TP 2014F:9300) Pola Two White Soldiers terbentuk atas TBIG mengindikasikan Bullish Continuation. BUY 7975
LSIP 2248-2375 (TP 2014F:2755) Pola Two White Soldiers terbentuk atas LSIP mengindikasikan Bullish Continuation. BUY 2330
SIMP 990-1060 (TP 2014F:1100) Pola Two White Soldiers terbentuk atas SIMP mengindikasikan Bullish Continuation. BUY 1025
BBRI 9950-10225 (TP 2014F:11500) Pola Two White Soldiers terbentuk atas BBRI mengindikasikan Bullish Continuation. BUY 10050
ITMG 26700-27800 (TP 2014F:31300) Pola Long Legged Doji terbentuk atas ITMG mengindikasikan melambatnya aksi beli. BUY 27275
SMGR 14900-15075 (TP 2014F:18000) Pola Dragonfly Doji terbentuk atas SMGR mengindikasikan melambatnya aksi beli. BUY 14975
AALI 28600-29775 (TP 2014F:32500) Pola Two White Soldiers terbentuk atas AALI mengindikasikan Bullish Continuation. BUY 28975
AKRA 4490-4585 (TP 2014F:5160) Pola Hammer terbentuk atas AKRA mengindikasikan melambatnya aksi beli. BUY 4520
TLKM 2420-2500 (TP 2014F:2700) Pola Black Candle terbentuk atas TLKM mengindikasikan munculnya profit taking. BOW 2435
ASII 7100-7325 (TP 2014F:7950) Pola Black Marubozu terbentuk atas ASII mengindikasikan munculnya profit taking. BOW 7150
UNTR 22600-23150 (TP 2014F:23600) Pola Homing Pigeon terbentuk atas UNTR mengindikasikan munculnya profit taking. BOW 22850
JSMR 5925-6125 (TP 2014F:6400) Pola Hammer terbentuk atas JSMR mengindikasikan munculnya aksi beli. BUY 5975
INDF 6700-6850 (TP 2014F:8000) Pola Black Closing Marubozu terbentuk atas INDF mengindikasikan munculnya profit taking. BOW 6725
BMRI 9625-9875 (TP 2014F:10500) Pola Long Legged Doji terbentuk atas BMRI mengindikasikan munculnya profit taking. BOW 9700 (ES CSA®-MNC Sec/Disc On)
Global Market Snapshot 26 Jun:
===================
• U.S. stocks rose on Wednesday, led by drugmakers, while a Supreme Court ruling lifted the shares of major broadcasters.
• U.S. economy contracted at a much steeper pace 2.9% in 1st quarter than 1.0% previously estimated, turning in one of its worst-ever non-recession performances.
•
• Bank Indonesia is letting the rupiah be temporarily “undervalued” to improve the competitiveness of the nation’s shipments and to reduce imports.
• Capital investments in some infrastructure projects belonging to state-owned port operator Pelindo are crucial in driving economic growth in
•
Tidak ada komentar:
Posting Komentar