Rabu, 25 Juni 2014

Rabu, 25 Juni 2014


Wednesday (25/06/2014) Early BIRD Fundamental Perspective (Edwin Sebayang CSA®-MNC Securities)

Setelah DJIA diawal perdagangan menguat 32 poin didorong menggembirakannya data "The Case-Shiller index of home prices" bln April naik 10.8% & lebih tinggi 1.1% dari bln Maret serta data New Home Sales bln Mei naik kelevel tertinggi selama 6 tahun terakhir sebesar 18.6% menjadi 504,000 unit (jauh lebih besar ketimbang konsensus ekonom 440,000 unit) serta bagusnya data Consumer Confidence Index bulan Juni dilevel 85.2 (lebih tinggi ketimbang konsensus ekonom dilevel 83), akan tetapi DJIA berubah turun & berada diteritori negatif setelah Wall Street Journal melaporkan pesawat perang Syria menyerang target di barat Irak menewaskan 50 orang sehingga DJIA sempat turun -130 poin & kemudian terjadi short covering shg DJIA ditutup TURUN TAJAM triple digit -119.13 poin (-0.7%) disertai kenaikan tajam The Vix +10.47% ditengah cukup ramainya perdagangan tercermin dlm volume perdagangan yg berjumlah 5.69 miliar saham (sedikit dibawah rata-rata volume perdagangan selama bln Mei 5.76 miliar saham tetapi diatas rata-rata volume perdagangan dari awal Juni hingga 24 Juni yg berjumlah 5.61 miliar saham).Bursa Indonesia ES perkirakan berpeluang turun merujuk kejatuhan DJIA -0.7%, EIDO -0.49%, ketegangan di Irak yg dpt memicu kenaikan kembali harga minyak mentah, kejatuhan USD/IDR menuju 12,300 serta mulai meningkatnya suhu politik didalam negeri menjelang 9 Juli terlihat mulai adanya BIBIT BENTROK antara pendukung masing-masing Capres spt terjadi didaerah Ngabean, Ngampilan, Kota Yogyakarta Selasa Sore.

DJIA -119.13 -0.7% 16818.13
NASDAQ -18.32 -0.42% 4350.36
OIL -0.37 -0.35% 105.80
GOLD +1 +0.08% 1319.40
TIN +2 +0.009% 22,552
NICKEL -295 -1.6% 18,130
CPO +1 +0.04% 2,482
EIDO -0.13 -0.49% $26.35
TLK 41.52 (2,489)
IDR 11,989

Wednesday IDX Range: 4,838 - 4,881

BUY: TBIG, ACES, TLKM, BBRI, ITMG, ASII, SMGR, UNTR, JSMR, AALI, AKRA, INDF, GGRM, BMRI (ES CSA®-MNC Sec/Disc On)

Wednesday (25/06/2014) Early BIRD Technical Prespective (Edwin Sebayang CSA®-MNC Sec)

IDX Composite 4,838 - 4,881    Pola White Opening marubozu terbentuk atas IDX mengindikasikan munculnya aksi beli dengan kekuatan lemah sehingga rawan profit taking.

Wednesday Stocks Pick:
TBIG 7775-8125 (TP 2014F:9300) Pola Bullish Harami terbentuk atas TBIG mengindikasikan Bullish Reversal. BUY 7850

ACES 855-910 (TP 2014F:980) Pola Three White Soldiers terbentuk atas ACES mengindikasikan Bullish Continuation. BUY 870

TLKM 2440-2490 (TP 2014F:2700) Pola Dragonfly Doji terbentuk atas TLKM mengindikasikan melambatnya aksi beli. BUY 2455

BBRI 9875-10175 (TP 2014F:11500) Pola Piercing terbentuk atas BBRI mengindikasikan Bullish Reversal. BUY 9975

ITMG 26800-27825 (TP 2014F:31300) Pola Bullish Engulfing terbentuk atas ITMG mengindikasikan Bullish Reversal. BUY 27275

ASII 7200-7375 (TP 2014F:7950) Pola Two White Soldiers terbentuk atas ASII mengindikasikan Bullish Continuation.  BUY 7250

SMGR 14850-15200 (TP 2014F:18000) Pola Spinning Tops terbentuk atas SMGR mengindikasikan melambatnya aksi beli. BUY 14975

UNTR 22750-23350 (TP 2014F:23600) Pola 3 White Soldiers terbentuk atas UNTR mengindikasikan Bullish Continuation. BUY 22975

JSMR 5900-6100 (TP 2014F:6400) Pola Hammer terbentuk atas JSMR mengindikasikan melambatnya aksi jual.  BUY 5950

AALI 27700-29200 (TP 2014F:32500) Pola White Opening Marubozu terbentuk atas AALI mengindikasikan Bullish Reversal. BUY 28375

AKRA 4450-4620 (TP 2014F:5160) Pola Long Legged Doji terbentuk atas AKRA mengindikasikan melambatnya aksi beli. BUY 4490

INDF 6775-6900 (TP 2014F:8000) Pola White Marubozu terbentuk atas INDF mengindikasikan melambatnya tekanan jual.BUY 6800

GGRM 52950-54050 (TP 2014F:59950) Pola 2 White Soldiers terbentuk atas GGRM mengindikasikan Bullish Continuation. BUY 53475

BMRI 9675-9925 (TP 2014F:10500) Pola Bullish Harami terbentuk atas BMRI mengindikasikan Bullish Reversal.  BUY 9750 (ES CSA®-MNC Sec/Disc On)

Daily Technical, Rabu 25 Juni 2014

Jakarta Composite Index (JCI): Sideways
 
· Estimasi indeks (25-Jun-14) : 4.825-4.880

· Katalis:
- BI Rate dipertahankan di level 7.5% di Jun14
- QE3 the Fed turun US$10M ke level US$35,0M, sesuai perkiraan
- Tekanan harga minyak menjadi sentimen negatif untuk IHSG
 
· Ulasan teknikal:
- Resisten IHSG di level 5.250
- Tren naik sejak Des13 telah patah
- Level 4.725 menjadi basis akumulasi untuk MT trading
- LT support di 4.600
 
Our Best Trading Ideas for Today

AALI Add Target breakout 21.000-25.000 di 29.000
WIKA Add MT trading range di 2.100-2.500
WSKT Add Potensi trading range di 650-850
PTBA Add Support di 10.000 menjadi basis reakumulasi
HRUM Red Pullback market di 2.100-2.500

Kresna Research Department
(Disclaimer On)

Selamat pagi dari Equity Retail Mandiri Sekuritas, 
 
 
Pasar saham AS kembali melemah, seiring kekhawatiran terhadap konflik di Irak, dan melambatnya data ekonomi Paman Sam. Koreksi dialami indeks Dow Jones Industrial Avg sebesar -0,70% dan indeks S&P500 sebesar -0,64%.
 
 
Dari pasar Asia, pergerakan pasar saham dipengaruhi oleh data ekonomi AS dan Eropa yang melambat. Koreksi pasar saham Asia ditunjukkan oleh indeks Nikkei 225 sebesar -0,41% dan KOSPI Composite di Korea Selatan yang turun -0,12%.
 
 
Sementara harga kontrak berjangka (futures) komoditas bergerak mixed. Harga minyak mentah WTI naik +0,91% ke level US$107 per barel. Sedangkan harga emas Comex terkoreksi -0,23% ke posisi US$1.318,20 per troy ounce.
 
 
Dari dalam negeri, pelemahan nilai tukar rupiah terhadal dolar AS masih menjadi sentimen negatif bagi pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG). Di sisi lain, Bank Indonesia (BI) menegaskan jika nilai tukar rupiah pada tahun ini akan berada pada kisaran Rp11.600 - Rp11.800 per dolar AS. Pihaknya juga mengungkapkan bawahpertumbuhan ekonomi tahun ini diperkirakan sekitar 5,1% - 5,5%, dan inflasi di kisaran 4,5% plus minus 1%.  

 

 
Menurut Analis Teknikal Mandiri Sekuritas, IHSG diperdagangkan diatas EMA 200 hari. Indeks bergerak menguat dan bertahan di support 4.860. Hari ini indeks akan bergerak mixed to up coba menguji resistance selanjutnya di 4.888. Indeks akan bergerak dikisaran support 4.840 dan resistance 4.909. Berikut beberapa rekomendasi saham yang layak dikoleksi untuk hari ini:

 
 
Ticker                    Action                                   Target                   Stoploss
BBRI                       Speculative Buy                10.200                   9.850
UNVR                    Buy on Weakness            30.000                   29.575
AKRA                     Speculative Buy               4.600                     4.400
JPFA                      Buy                                        1.210                     1.135

Dow hit hardest as Iraq concerns overtake US data.

Dow Jones News Service reported Syrian warplanes struck targets in western Iraq on Tuesday, killing at least 50 people, as Syria joined Iran in coming to the aid of the embattled Baghdad government.

The CBOE Volatility Index, one measure of investor uncertainty, spiked nearly 11 percent to 12.16.

Read more: http://www.cnbc.com/id/101784484

Good morning,

U.S. stocks declined on Tuesday, with the S&P 500 retreating from a record for a second day, as geopolitical concerns overshadowed better-than-expected reports on housing and consumer confidence.

Dow.........16818  -119.1 -0.70%
Nasdaq......4350  -18.3   -0.42%
S&P 500.....1950  -12.6   -0.64%

FTSE..........6787  -13.5   -0.20%
DAX...........9938 +17.2  +0.17%
CAC...........4518 +2.8    +0.06%

Nikkei......15376 +6.96  +0.05%
HSI..........22881 +75.8  +0.33%
Shanghai...2034 +9.6    +0.47%
Kospi.........1994 +19.4  +0.98%
ST Times...3262 +4.6    +0.14%
ASX 200....5433  -29.5    -0.38%
PSE...........6793 +31.1   +0.46%

Indo10Yr. 8.237 +0.0201+0.24%
US10Yr.....2.59% -0.04     -1.41%

VIX...........12.13 +1.15   +0.47%

USD Index...80.31+0.04  +0.05%
Como Indx.311.99 -0.03   -0.01%
DJUSCL......142.66 -4.17   -2.84%
(Dow Jones US Coal Index)

IndoCDS.....155.09+3.64 +2.40%
(5-yr INOCD5)

IDR...11989 -3.0 -0.025%(blmbrg)
Jisdor...... 12000  +29       +0.24%
Euro........1.3604  +0.0003+0.02%

TLKM..41.52 +0.44 +1.07%Rp2491
ARMS Plc...182.25 -10.50  -5.45%
EIDO......... 26.39    -0.09   -0.34%
EEM.......... 43.45    -0.02   -0.05%

Oil............106.03   -0.14   -0.13%
Gold ......1318.22  +0.66  +0.05%
Timah......22500    +100   +0.44%  Nickel......18155    -170     -0.93%
Coal..........71.45   -0.40    -0.55%
CPO.......2490RM +1 +0.04%$774
Corn.........440.50  -1.75    -0.40%
SoybeanOil.40.17 +0.51  +1.25%
Wheat.......580.75 -8.25    -1.40%


(DE/ls- 25-06-14)


 -----------------------------------------

Global Market Snapshot 25 Jun:
===================
• U.S. stocks fell as early enthusiasm from economic data faded and concerns about the violence in Iraq gave investors a reason to sell.

U.S. consumer confidence jumped to its highest level in nearly 6-1/2 years in June and sales of new homes surged in May, the latest signs that the economy has regained momentum.

China said growth in local gov't debt slowed, a sign that tighter scrutiny on borrowing and an economic slowdown is curbing credit. China has been trying to rein in local gov't debt that almost doubled to $2.9 trillion since 2010.

• European thermal coal fell to the lowest in 4-years as Credit Suisse cut its 3rd-quarter price outlook by 6.3% to $75 a ton. Supply is expected to outweigh demand in the seaborne market through at least 2015.

Indonesia will tighten regulations on tin exports, setting standards on the content and packaging of non-ingot products, to prevent inaccurate declaration of cargoes.

Indonesia will potentially overtake Thailand as the biggest car market in SE Asia this year as the country sees steady growth in its automobile market, defying a flat sales estimation.

• The gov't has promised a tax holidays flexibility for new investments in strategic industrial sectors such as oil refineries, petrochemical and cell phone manufacturing, which considered to have multiplier effects on the economy.

• Transportation Minister said that the gov't plans to revive a number of inactive railway networks in the near future to help boost connectivity in addition to create a national logistics system.

• After months spent working to erase their image as emerging markets to avoid, the Iraq crisis and its influence on oil prices are putting the fragile five currencies back on investors’ sell lists.

• Cigarette manufactures began printing graphic health warnings on packets, but they do not seem too worried about plunging sales, where 1 in every 5 people smokes.

MARKET UPDATE, Rabu 25 Juni 2014

Global equity markets traded southwards on Monday. EU and U.S. were down by 0.2% (345.6) and 0.7% (16,818), while Asian markets were flat. European shares closed down on Tuesday, apparently influenced by disappointing business climate index for Germany which fell to 109.7 in June (deeper than projected figure of 110.3), coupled with rising concern about Iraqi conflict, an event which may derail EU growth momentum. Meanwhile, despite economic data still staying sturdy (new home sales jumped by 18.6% MoM to 504,000 units, and consumer confidence perked up by 3.6% MoM to 85.2), U.S. markets were dragged down by geopolitical concerns in Iraq (U.S. Secretary of State John Kerry urged Iraqi leaders to form a united front against insurgents) as it may send oil prices skyrocketing. Moving to our domestic markets, the Jakarta composite index rose by 0.4% (4,862) as participants were looking for bargains after several days of market decline. However, we view that rising oil price and volatility in Rupiah could restrain risk appetite. Thus, today we expect JCI to continue trading sideways within 4,825-4,880.
 
HEADLINE NEWS
· Government to tighten rules on non-ingot tin exports
· French GDF Suez partners with PGAS in LNG terminal project
· TELE aims for 50.0% revenue growth
· GIAA now able to pay dividend
· BKSL prepares capex of Rp900.0bn
 
Kresna Research Department
(Disclaimer On)

CPO : Harga CPO mulai merangkak naik

CPO alias crude palm oil mulai merangkak naik pasca kejatuhan dalam. Sederet sentimen positif berdatangan dan mendukung kenaikan harga lebih lanjut.

Mengutip Bloomberg, Selasa (24/6) pukul 15.30, kontrak pengiriman CPO bulan September 2014 di Malaysia Derivatives Exchange (MDE) berada di level RM 2.476 per metrik ton. Harga naik 1,7% dalam sepekan. CPO mulai naik bertahap setelah menyentuh level terendah pada 11 Juni 2014 di level RM 2.377 per metrik ton.

Ariston Tjendra, Head of Research and Analysis Division PT Monex Investindo Futures mengatakan, harga CPO rebound setelah terkoreksi dalam. Saat ini CPO mencoba menuju level resistance kuat di level RM 2.500 per metrik ton. Terkereknya harga CPO tak terlepas dari positifnya data manufaktur PMI China bulan Juni 2014 yang membukukan angka 50,8. Angka diatas 50 menunjukkan bahwa China ekspansi.

China merupakan salah satu importir CPO. Tumbuhnya perekonomian China diharapkan dapat meningkatkan permintaan CPO,” jelas Ariston.

Selanjutnya, harga akan bergantung pada rilis data ekspor CPO Malaysia periode 1-20 Juni 2014. Pelaku pasar khawatir ekspor CPO Malaysia mengalami penurunan. Sebab, mata uang ringgit sedang menguat. Ini menyebabkan harga CPO menjadi mahal dan kurang menarik. Akibatnya, permintaan bisa tergerus.

Ariston bilang, harga CPO masih berpeluang menguat dalam jangka pendek. Selain ditopang oleh data China, kekhawatiran badai El Nino yang diperkirakan akan melanda pada bulan Juli 2014 juga turut mengerek harga CPO. Dampak El Nino akan menghambat produksi, sehingga harga melambung.

Ke depannya, sambung Ariston, harga CPO akan bergantung pada harga minyak dunia. Apabila harga minyak terjaga di level US$ 106-US$ 107 per barel, maka harga CPO dapat bertahan di level RM 2.500 per metrik ton. Pelaku pasar juga akan mencermati perkembangan data China. Positifnya data China menahan kejatuhan harga CPO. Selain itu, nilai tukar ringgit turut mempengaruhi laju CPO. (Kontan)
BKSL :  saham BKSL terendah dalam 4 tahun

Saham PT Bukit Sentul Tbk (BKSL) saat ini berada di level Rp 90 per saham. Ini merupakan harga terendah dalam empat tahun terakhir.

William Surya Wijaya, analis Asjaya Indosurya Securities bilang, tekanan ini terkait soal kasus suap rekomendasi izin alih fungsi lahan hutan di kawasan Bojong-Puncak-Cianjur seluas 2.754 hektare.

"Sentimen ini turut memberikan sentimen negatif bagi pergerakan saham BKSL," ujar William, (24/6).

Mengingatkan saja, sebelumnya dikabarkan bahwa salah satu manajemen BKSL terlibat dalam kasus suap tersebut. Nama Francis Caverius Yohan Yhap disebut-sebut merupakan orang dalam BKSL yang menyuap Bupati Bogor Rachmat Yasin.

Namun, belakangan kabar tersebut disanggah perusahaan. Manajemen bilang, Francis bukan merupakan karyawan atau pegawai Bukit Jonggol Asri Maupun BKSL.

Kebetulan, kondisi makro pasar properti tahun ini memang tengah melorot. Ketika pemain properti sedang gencar mengejar proyek-proyek yang mampu memberikan pendapatan berulang atau recurring income, posisi recurring income BKSL juga tidak terlalu banyak.

Informasi saja, tahun lalu BKSL membukukan laba bersih Rp 961,99 miliar. Dari jumlah tersebut, recurring income-nya sebesar Rp 137,44 miliar atau berkontribusi sebesar 14% terhadap pendapatan konsolidasi tersebut.

"Jadi, saham BKSL terhimpit dua sisi, oleh sentimen soal suap dan fundamentalnya itu sendiri," pungkas William. (Kontan)

PT Indocement Tunggal Prakarasa Tbk akan membangun pabrik baru di Langkat dan Pati senilai US$ 500 juta.

PT Perusahaan Gas Negara Tbk menjalin kerjasama dengan GDF Suez untuk membangun terminal LNG di darat, di Pulau Jawa bagian Utara.

PT Perdana Gapura Prima Tbk menggarap proyek properti dengan total investasi sebesar Rp 1,55 triliun sepanjang tahun ini.

PT Indo Kordsa Tbk akan mengoperasikan pabrik baru pada akhir 2014.

Pemerintah mewajibkan pada perusahaan rokok untuk menyematkan gambar mengerikan efek buruk dari merokok.

PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk berencana mengakuisisi perusahaan distributor produk telekomunikasi pada tahun ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar