Jumat, 23 Mei 2014

Jumat, 23 Mei 2014

Friday (23/05/2014) Early BIRD Fundamental Perspective (Edwin Sebayang CSA®-MNC Securities)

Setelah Rabu DJIA menguat sebesar  +158.75 poin (+0.97%), DJIA kembali melanjutkan tren naik tetapi berhubung hanya saham kategori "Small Caps" & "High Income Growth" yang menguat seperti: Vertex Pharmaceuticals +6%, Alexion Pharmaceuticals +2.5% atau Best Buy +3.4% serta akibat membaiknya data "U.S. existing home sales" bulan April & penjualan properti mencapai level tertinggi sejak Agustus 2012 mendorong saham berkaitan property menguat seperti: D.R. Horton +2.4% & PulteGroup +2.2%, sehingga DJIA dihari ke-2 menguat tipis sebesar  +10.02 poin (+0.06%) tetapi disertai kenaikan The Vix +1.01%.Dari dalam negeri, ditengah minimnya sentimen positif didorong penguatan EIDO sebesar +2.14% serta tren selective buying didorong technical rebound masih akan berlanjut, maka IHSG ES perkirakan akan berlanjut kenaikannya secara terbatas merujuk minggu depan kondisi perdagangan yang On-Off masuk & libur sehingga investor tidak berani mengambil posisi yang cukup besar ditengah Kudeta Militer yang terjadi di Thailand menambah berat pemulihan ekonomi, bahkan bukan mustahil Thailand akan memasuki resesi ekonomi kembali ditahun 2014 (khawatir atas "spillover" krisis kenegara Asia Tenggara lain) karena memburuknya data ekonomi seperti: GDP growth yang hanya diperkirakan tumbuh 2.1%.

DJIA +10.02 +0.06% 16543.08
S&P +4.46 +0.24% 1892.49
NASDAQ +22.8 +0.55% 4154.34
VIX +0.12 +1.01% 12.03
OIL -0.14 -0.13% 103.74
GOLD +3 +0.23% 1295
TIN +215 +0.93% 23,190
NICKEL +200 +1.02% 19,700
CPO +17 +0.68%  2,522
EIDO +0.6 +2.14% $28.70
TLK 43.63 (2,515)
IDR 11,530

Friday IDX Range: 4,910 - 5,032

BUY: BBCA, ITMG, TLKM, PGAS, PTBA, AISA, WIKA, INTP, BBRI, ASII, AALI, INDF (ES CSA®-MNC Sec/Disc On)"Have a Fabolous Friday & GBU All"

Friday (23/05/2014) Early BIRD Technical Prespective (Edwin Sebayang CSA®-MNC Sec)

IDX Composite 4,910 - 5,032   Pola Two White Soldiers terbentuk atas IDX mengindikasikan berlanjutnya kenaikan IDX.

Friday Stocks Pick:
BBCA 11200-11650 (TP 2014F:12750) Pola White Closing Marubozu terbentuk atas BBCA mengindikasikan Bullish Reversal. BUY  11400

ITMG 28200-29800 (New TP 2014F:31300) Pola Two White Soldiers terbentuk atas ITMG mengindikasikan Bullish Continuation. BUY 28950

TLKM 2480-2580 (TP 2014F:2800) Pola Two White Soldiers terbentuk atas TLKM mengindikasikan Bullish Reversal. BUY 2525

PGAS 5600-5950 (TP 2014F:5800) Pola Two White Soldiers terbentuk atas PGAS mengindikasikan Bullish Continuation. BUY 5700

PTBA 11000-11850 (New TP 2014F:13000) Pola Two White Soldiers terbentuk atas PTBA mengindikasikan Bullish Continuation. BUY 11375

AISA 2350-2520 (TP 2014F:2500) Pola Two White Soldiers terbentuk atas AISA Bullish Continuation. BUY 2415

WIKA 2350-2440 (TP 2014F:2700) Pola Two White Soldiers terbentuk atas WIKA mengindikasikan Bullish Continuation. BUY 2380

INTP 22900-23650 (TP 2014F:25800) Pola Two White Soldiers terbentuk atas INTP mengindikasikan Bullish Continuation. BUY 23275

BBRI 10600-11075 (TP 2014F:11500) Pola White Candle terbentuk atas BBRI mengindikasikan Bullish Reversal. BUY 10775

ASII 7500-7775 (TP 2014F:7950) Pola White Candle terbentuk atas ASII mengindikasikan Bullish Reversal.  BUY 7575

AALI 26675-27600 (TP 2014F:32500) Pola Homing Pigeon terbentuk atas AALI mengindikasikan Bullish Reversal. BUY 26875

INDF 6700-6950 (TP 2014F:8000) Pola Homing Pigeon terbentuk atas INDF mengindikasikan Bullish Reversal. BUY 6750 (ES CSA®-MNC Sec/Disc On)

Good morning,

U.S. stocks rose modestly on Thursday, extending the prior day's rally, as investors weighed varied economic reports a day after the Federal Reserve signaled interest rates would remain low for the foreseeable future.

Dow.........16543 +10.0  +0.06%
Nasdaq......4154 +22.8  +0.55%
S&P 500.....1893 +4.5    +0.24%

FTSE..........6821  -0.5     -0.01%
DAX...........9721 +23.0  +0.24%
CAC...........4478 +9.2    +0.21%

Nikkei......14338 +295.6+2.11%
HSI..........22954 +117.2+0.51%
Shanghai...2021  -3.7     -0.18%
Kospi.........2016 +17.3  +0.36%
ST Times...3266 +3.9    +0.12%
ASX 200....5480 +55.4  +1.02%
PSE...........6831 +68.2  +1.01%

Indo10Yr. 8.1365 +0.032+0.39%
US10Yr.....2.55% +0.02  +0.71%

VIX...........12.03  +0.12  +1.01%

USD Index...80.22+0.15 +0.19%
Como Indx.307.63 -0.22  -0.07%
DJUSCL......142.75 -2.18  -1.50%
(Dow Jones US Coal Index)

IndoCDS.....157.18 -1.59 -1.00%
(5-yr INOCD5)

IDR....11530+21.7+0.188%(blmbrg)
Jisdor...... 11515 +8         +0.07%
Euro........1.3656 -0.0031  -0.23%

TLKM..43.63 +1.02+2.39%Rp2512
ARMS Plc...183.25  +1.00  +0.55%
EIDO......... 28.70   +0.60  +2.14%
EEM.......... 43.22   +0.30  +0.70%

Oil............103.76   -0.11   -0.11%
Gold ......1293.90  +1.84  +0.14%
Timah......23150    +200   +0.87%  Nickel......19630    +290   +1.50%
Coal..........73.90   +1.05  +1.04%
CPO.........2533RM +15     +0.60%
Corn.........476.75  +2.25  +0.47%
SoybeanOil.40.18  +0.39  +0.96%
Wheat.......659.25  -5.00    -0.75%

(DE/ls- 23-05-14)


  -----------------------------------------

CORPORATE ACTION

23 Mei

- RUPS : AKPI, BIPI, CASS, INTA, MICE, RALS

- PublicExpose : CPIN, DSFI, IBST

 

26 Mei

- CumDate Deviden ADRO US$ 0.0011

- CumDate Deviden BCAP Rp.3

- CumDate Deviden MEDC US$ 0.00151

- CumDate Deviden SSMS Rp.5,1969

- RUPS : PJAA

- PublicExpose : ERAA

BI :BEBAN BERKURANG,SURPLUS BI MELEJIT

Kinerja Bank Indonesia membaik pada 2013 lalu. Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan, Bank Indonesia mencetak surplus sebesar Rp 37,40 triliun. Angka ini jauh lebih besar dibandingkan nilai surplus 2012 yang hanya sebesar Rp 5,8 triliun.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Tirta Segara menjelaskan kenaikan surplus itu karena pengelolaan moneter yang mencapai Rp 68,8 triliun. Padahal pada tahun 2012 lalu penerimaan pengelolaan moneter hanya Rp 39,4 triliun saja. "Itu antara lain disebabkankarena selisih kurs, hasil dari pengelolaan dana cadangan devisa, serta imbal hasil dari Surat Berharga Negara (SBN) yang dimiliki BI," ujar Tirta, Kamis (22/5).

Pada 2013 lalu, BI memperoleh penerimaan sebesar Rp 71,1 triliun. Angka penerimaan ini melejit 77,69% dibandingkan 2012 lalu yang hanya sebesar Rp 40,03 triliun.

Surplus juga berasal dari berkurangnya beban yang ditanggun Bank Indonesia. Dari sisi pengeluaran, beban yang dikeluarkan bank sentral menurun 9% menjadi Rp 28,91 triliun. Penyebabnya karena karena jumlah instrumen moneter yang berkurang.

Tirta membantah kalau kebijakan moneter BI yang minim intervensi pasar ikut mendorong surplus. Pada tahun 2013 BI memang cenderung membiarkan pergerakan nilai tukar rupiah, tanpa melakukan intervensi pasar. Akibatnya, cadangan devisa BI tidak tergerus.

Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual memandang keberadaan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ikut mendorong surplus. Keberadaan OJK membuat pekerjaan rumah dan tanggung jawab BI kurang.

Alhasil, beban yang harus ditanggungnya juga menyusut. Seperti diketahui, peran pengawasan perbankan, yang tadinya dilakukan BI mulai tahun 2013 sudah beralih ke tangan OJK. Sementara terkait meningkatnya penerimaan, David berpendapat pengelolaan moneter BI yang lebih efisien menjadi salah satu penyebabnya.(Kontan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar