Senin, 02 September 2013

Rejeki

Masa dinasti Ming, Tahun Wan Li, di Yang Cou ada seorang pedagang kaya,  pada saat akhir hayatnya, memberitahukan pada anaknya, “ Pada hidup saya  ini bisa menjadi seorang kaya, semuanya berkat timbangan ini.

Timbangan ini dibuat dari kayu spesial. Didalamnya ada rongga, dan  diisi air. Jikalau mau menjual, maka saya akan menggeser airnya ke  depan, saat mau membeli, maka saya akan menggeser airnya kebelakang.
 
Dengan demikian pada saat menjual bisa untung sedikit, dan pada saat  membeli bisa hemat sedikit. Makanya saya bisa demikian kaya.” Anaknya  mendengar hal ini, hatinya sangat tidak sedih.

Namun tidak berani membantah kata-kata ayahnya. Pada saat ayahnya meninggal dunia, dia membakar juga timbangan tersebut.

Dan rupanya dari asap pembakaran tersebut, muncullah seekor naga yang melesat ke angkasa.

Melewati masa 3 bulan, ke-2 anaknya meninggal dunia. Dengan penuh  ketidakpuasan dia berkata, “Dahulu ayah saya korupsi dan tidak adil  dalam berdagang, sama sekali tidak ada masalah. Sekarang dengan adil,  jujur saya berdagang, malahan kedua anak saya meninggal, jikalau Tuhan  bisa membedakan mana benar dan salah, mengapa bisa demikian ?”

Pada saat hatinya muncul demikian, tiba-tiba merasa pusing dan terduduk  di bangku, dan melihat ada seorang dewa di depannya, dan berkata  padanya, “ayahmu tidak adil dalam berdagang, menipu orang lain  menguntungkan diri sendiri, dia bisa kaya karena memang sudah digariskan  oleh karmanya.

Namun karena perbuatannya ini, sungguh  bertolak belakang dengan aturan langit, dan berbuat dosa pada Tuhan,  makanya Tuhan menurunkan bencana, 2 bintang kemalangan lahir di keluarga  kalian.

Menunggu saatnya tiba untuk membangkrutkan usaha keluarga kalian.
 Dengan api membakar seluruh harta keluarga. Sebagai balasan karma jahat.

Tahun ini kamu bisa merubah kejahatan menjadi kebaikan, berdagang dengan jujur, melakukan segalanya dengan adil,
memutuskan tidak menurunkan bencana, makanya ke-2 bintang  kemalangan ditarik kembali, kamu jangan salah duga; Tuhan bisa mengutus  yang terbaik sebagai anak dan cucumu.

Tidak lama kemudian, di  keluargamu akan terlahir 2 orang anak yang bisa menjaga keluargamu,  bahkan bisa menambah kekayaan anda, namun kamu harus terus melakukan  kebaikan. Tidak boleh ada hati yang mendendam.”

Pedagang itu  sadar kembali, ingat dalam hati, sejak itu sepenuh hati berbuat amal, 3  tahun kemudian, membuahkan hasil yakni terlahir 2 orang anak, setelah  besar berpendidikan tinggi, harta kekayaan bertambah, anak cucu juga  banyak.

Kejadian ini diceritakan oleh Cang Kong Chen, “Saya  adalah tetangga dari pedagang itu, sehingga setiap kejadiannya  benar-benar saya ingat dengan jelas.”

Perlu diketahui, rezeki  sudah ditakdirkan, adalah hasil usaha sendiri, jikalau ditakdirkan, maka  pasti ada rezeki, makanya jangan berpikir bahwa rezeki bisa didapatkan  dengan cara merampas orang lain.

Semua hal di dunia ini telah  diatur oleh Yang Maha Kuasa, jikalau tidak mengerti berbuat amal pahala,  pada saat rezeki habis, maka balasan jahat akan dipikul sendiri.

Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, maka anda dipersilahkan untuk  mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.
   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar