Senin, 02 September 2013

Walau miskin tetap bantu orang

Dulu ada seorang bernama Sen Cing Ku, keluarganya amat miskin, namun  dia suka membantu orang yang kesusahan.

Dia sering berkata, “Kalau kita  mau menunggu sampai kita punya uang, sudah sukses baru membantu orang,  takutnya seumur hidup saya tidak akan punya kesempatan untuk membantu  orang. Lebih baik sekarang ada berapa bantu berapa. Dengan usaha  keras juga tidak mengapa.”

Makanya setiap kali melihat orang menderita,  walaupun dia tidak mampu juga mencari jalan keluar untuk membantu orang  lain. Ataupun dirinya berhutang pada orang juga tidak masalah.

Suatu  hari, sewaktu dia pulang dari kerjanya, dia mendengar tetangganya sedang  sakit dan mengeluh. Dia bertanya pada istrinya, “Tetangga kita sakit ya  ?” Istrinya menjawab, “Ya, karena tidak ada uang makanya lapar sampai  sakit. Udah 3 hari ini tidak ada asap yang mengepul dari dapur.

Sen Cing Ku  langsung menghela napas dan berkata, “Kenapa tidak mengantarkan nasi  kita kepada mereka ?” Istrinya menjawab, “Sedang masa susah ini, gentong beras kita Cuma tinggal beberapa kilo saja, setelah lewat 2 hari ini maka kita juga  akan sama seperti tetangga kita, tak ada makanan untuk dimakan, mana ada  kesempatan untuk membantu mereka ?”

Sen Cing Ku berkata, “Kalau memang  takdir kita mati kelaparan, paling tidak kita lebih lama 2 - 3 hari dari  tetangga kita.”

Setelah mendengar ucapan suaminya, istrinya menjadi tergugah  oleh kebaikan suaminya, sehingga dengan senang hati dia menyerahkan semua nasi  kepada tetangganya. Sedangkan mereka sendiri tidak ada nasi untuk  dimasak.

Pada malam itu, Sen Cing Ku bermimpi berjumpa dengan  seorang Dewa. Dewa itu berkata, “Nasib kamu sebenarnya ditakdirkan untuk  miskin. Namun walaupun miskin, kamu masih bisa terpikirkan untuk  menolong orang lain, sampai melupakan diri sendiri, makanya Tuhan  mengizinkan kamu lulus ujian negara, dan menjadi pejabat negara.  Akhirnya Sen Cing Ku benar-benar lulus ujian dan menjadi pejabat.

Anak  cucunya semua hidup bahagia dan kaya raya.

Ada pepatah Cina yang mengatakan,“Yuan shui bu jiu jin huo, Yuan qin bu ru jin  lin ( 远  水 不 救 近 火 , 远 亲 不 如 近 邻 )," Air yang jauh tak dapat  memadamkan api yang dekat dan Kerabat yang jauh tak dapat  dibandingkan dengan tetangga yang dekat.

Makanya yang terpenting adalah hubungan yang baik  antara sesama tetangga dekat sangat penting dan harus bisa saling akur karena kepada merekalah Anda bisa  meminta pertolongan pertama.  

Kita semua  tahu bahwa di dunia ini ada banyak orang yang kaya, namun jika berjumpa dengan orang  yang miskin, pasti bilang tidak ada uang atau takut ditipu. Namun  jikalau berjumpa marabahaya, berapa banyak uang pun bisa dikeluarkannya.

Waktu mau beramal tidak ada uang, namun pada saat penting, tidak ada  uang juga bisa didapatkan. Tuhan melihat dari hati kita, bukan  melihat dari berapa banyak perbuatan baik yang telah kita lakukan. Seperti Sen Cing Ku yang hanya beramal beberapa kilo beras, namun bisa mendapatkan  balasan yang amat baik.

Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, maka anda dipersilahkan untuk  mencetak dan mengedarkan semua artikel yang dipublikasikan pada Blog Kebajikan ( De 德 ) ini. Mengutip atau mengcopy artikel di Blog ini harus mencantumkan Kebajikan ( De 德 ) sebagai sumber artikel.
   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar