Senin, 17 November 2014

Selasa, 18 Nov 2014

Tuesday (18/11/2014) Early BIRD Fundamental Perspective (Edwin Sebayang. CSA®-MNC Securities)

Adanya 2 kesepakatan M&A senilai USD 100 miliar setelah emiten oilfield services Halliburton akan mengakuisisi Baker Hughes dan Actavis akan membeli produsen botox  Allergen menjadi faktor DJIA menguat +13.01 poin (+0.07%) ditengah sepinya perdagangan Senin tercermin dalam volume perdagangan berjumlah 5.7 miliar saham (cukup jauh dibawah rata-rata perdagangan dari awal November hingga 17 November yang berjumlah 6.5 miliar saham).

Kado terindah pemerintahan baru akhirnya diberikan juga utk Bangsa Indonesia setelah semalam pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi yakni jenis premium naik Rp 2,000/liter (+30.77%) menjadi Rp 8,500 & jenis Solar naik Rp 2,000 (+36.36%) menjadi Rp 7,500/liter atau harga BBM bersubsidi rata-rata naik 33.57%.

Merujuk statement Menteri Keuangan kemarin, harga keekonomian BBM bersubsidi saat ini sekitar Rp 10,000/liter, itu artinya walaupun sudah dinaikkan, pemerintah tetap memberikan subsidi sekitar Rp 1,500/liter dikali 46 juta kilo liter.Dengan naiknya harga BBM bersubsidi tsb ES memperkirakan Inflasi Indonesia tahun 2014 bisa mencapai sekitar 6.19% & GDP Indonesia Q4/2014 akan berada dibawah 5% dimana GDP Q3/2014 sebesar 5.01% sedangkan GDP year to date sebesar 5.11%.

Bagi kita yg berada di pasar modal, yg patut dipertanyakan, saham sektor apa yg akan "terpukul" akibat kenaikan tsb. For sure saham sektor automotive akan terkena dampaknya, disamping itu saham sektor transportasi darat, consumer dan perbankan juga akan kena dampak.

DJIA  +13.01 +0.07% 17647.75
NASDAQ -17.54 -0.37% 4671
GOLD +0.1 +0.01% 1185.7
OIL -0.38 -0.50% 75.44
TIN -25 -0.13% 19,725
NICKEL +215 +1.38% 15,795
CPO +15 +0.68%  2,230
EIDO +0.17 +0.62% $27.38
TLK 45.27 (2,763)
IDR 12,206

Tuesday IDX Range: 5,018 - 5,092

BUY: WTON, UNVR, TLKM, BBRI, JSMR, INTP, PTPP, WIKA, KLBF, GGRM, INCO, AALI, CTRA (ES CSA®-MNC Sec/Disc On)

"Have a Fantastic Tuesday and GBU All"
Setelah Presiden terpilih Jokowi dilantik jadi Presiden RI tanggal 20 Oktober 2014, maka kemarin pada tanggal 17 November 2014 (hampir 1 bulan), akhirnya mengumumkan kenaikan BBM yang berlaku pada tanggal 18 November 2014 dengan kenaikan sebesar Rp. 2.000,-/liter, baik buat bensin premium, maupun solar.Kenaikan BBM ini sudah lama dinanti-nantikan, tentu saja ada yang pro dan ada juga yang kontra, namun tujuan Pemerintah adalah mengalihkan sebagaian subsidi dari sektor yang bersifat konsumtif ke arah yang produkti seperti Infrastruktur, Kesehatan dan Pendidikan.Demikian juga Market IHSG akan merespon dengan positif dan negatif tentunya, karena tidak semua saham yang dirugikan dengan kenaikan BBM ini, karena ada juga sektor yang diuntungkan.Dengan kenaikan BBM sebesar Rp. 2000,-/liter, maka Pemerintah menghemat biaya subsidi sebesar 100 Trilyun, angka yang cukup besar untuk sektor kontruksi.Kalau kita melihat kemarin menjelang penutupan, subsektor yang terlihat atraktif adalah saham kontruksi, yaitu PTPP, WSKT, WIKA dan ADHI seluruhnya serempak naik.Kenaikan Inflasi sebagai dampak kenaikan BBM, maka Gubernur Indonesia bisa saja menaikan BI rate sebesar 0.25%-0.50% untuk mengimbangi ekspektasi inflasi.Hari ini yang perlu diwaspadai adalah saham ASII, Perbankan dan property, karena pengaruh kenaikan BBM ini akan menyebabkan kenaikan inflasi sekitar 2%, sehingga inflasi yang saat ini sekitar 5.75%, berpeluang naik menjadi 7.75% sehingga berdampak perbankan harus menaikan suku bunga depositonya.IHSG sendiri kemarin sudah berhasil menembus level 5068, namun last minute last closing dihajar turun hingga 5055, atau turun dibawah 5068 kembali.So hari ini mari kita lihat apakah IHSG mampu naik diatas 5068 kembali, ataukah IHSG turun dibawah 5029, dan perhatikan bagaimana sikap asing terhadap kenaikan BBM ini.

Maybank Kimeng
Panin Sekuritas Research 18 Nov 2014. Bursa Amerika ditutup mixed didorong oleh kekhawatiran resesi dari ekonomi Jepang pada 3Q14 dan penurunan harga minyak dunia. Dow +0,10%; Nasdaq -0,38%: S&P +0,07%. Pertumbuhan ekonomi Jepang 3Q14 -1,6% annualised qoq (vs konsensus +2,1%), rebound dari 2Q14 -7,3%. Kekhawatiran perlambatan ekonomi global kembali mencuat didorong oleh resesi di Jepang dan ekonomi Eropa yang stagnan. Mario Draghi kemarin menyatakan bahwa siklus kredit di Eropa membaik. Hal ini membuat sentimen akan bursa Eropa membaik. Data produksi industri AS Oktober -0,1% (vs konsensus +0,2%). Indeks Dollar AS kembali menguat sehingga harga komoditas menurun. Minyak dunia -0,1% menjadi $75,74/b. Bursa regional kemarin ditutup terkoreksi.

Fokus investor domestik tertuju pada kenaikan harga BBM bersubsidi Rp2000/liter yang dilakukan td malam, efektif 18 Nov 2014 pukul 00.00 wib. Premium atau bensin ron 88 menjadi Rp8500 dan solar menjadi Rp7500. Menkeu Brrodjonegoro mengatakan hal ini memberikan pemerintah tambahan anggaran belanja lebih dari Rp100 triliun untuk pembangunan infrastruktur, pembangkit listrik, perlindungan sosial, program sektor maritim, dan belanja transfer daerah (dana desa untuk membangun sektor pertanian). Selain itu, kenaikan inflasi 2014 diperkirakan pemerintah naik 2% menjadi 7,3% dan dapat menurunkan defisit anggaran dibawah 2,2% untuk 2015. Menteri ESDM Sudirman Said mengatakan stok BBM aman. Kementan akan mendistribusikan 7000 traktor dalam upaya akselerasi mencapai swasembada pangan pada 3 tahun mendatang. Sentimen positif lainnya datang dari berita bahwa presiden Jokowi menargetkan pelayanan perizinan satu atap di tingkat pusat selesai dalam waktu 4 bulan. Perbaikan sentimen ini tercermin pada penguatan Rupiah NDF 1 bulan kedepan +0,68% menjadi Rp12178. EIDO +0,59%. IHSG diperkirakan akan meningkat didorong oleh sektor infrastruktur related.
Trading: ADHI, PTPP, WIKA, WSKT, JSMR, SMGR, AKRA.
Panin Sekuritas
BBCA : BCA bakal tebar dividen interim

Bank Central Asia (BCA) akan membagikan dividen interim untuk periode tahun buku 2014 sebesar Rp 1,23 triliun. Angka ini setara dengan Rp 50 per saham, atau lebih tinggi dari dividen interim BCA tahun lalu yang sebesar Rp 45 per saham.


Tanggal Cum Dividen di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi : 4 Desember 2014

Tanggal Ex Dividen di Pasar Reguler dan Pasa Negosiasi : 5 Desember 2014

Tanggal Cum Dividen di Pasar Tunai : 9 Desember 2014

Tanggal Ex Dividen di Pasar Tunai : 10 Desember 2014

Tanggal Daftar Pemegang Saham (DPS) yang berhak atas dividen tunai : 9 Desember 2014   Waktu: 16:00

Tanggal Pembayaran Dividen : 23 Desember 2014

Per 30 September 2014, BCA membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp 12,195 triliun. Pada periode itu, BCA juga mencatat saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya sebesar Rp 66,36 triliun dengan total ekuitas Rp 74,55 triliun. (Kontan)

------------------
18 November 2014 (RE/ZP™)

- Pressure on fiscal deficit will be reduced sharply. Budget for fuel subsidies can be allocated for better use. Fuel subsidies account for 13% of budget in 2014F vs. 2.5% budget deficit.

- We expect inflation to return to 8% (from 4.83% in Oct14). Government 10yr-bond yield might tick up 50-100bps (currently around 8%). Policy rate will only tick up 25bps-50bps from currently 7.5%.

- GDP growth will remain at around 5% in 2015F.

- Earnings will slowdown in the next 2-3 quarters as companies face rising costs while pricing power is weak due to competition.

- We expect to see technical correction in equity market despite the positive long term impact.

- Consumers companies, especially high end retailers and automotive, will be hurt by rising costs and weaker demand.

- Banks will see a tick up in NPL and thus higher provisions. This will slow earnings growth further, but solvency risk will remains muted.

- Property companies will still struggle to grow their pre-sales. Property price increase will be limited and transaction volume will fall.

- Infrastructure and healthcare sectors are the key beneficiaries.

- Limited direct impact to plantation and mining sector (as they have paid market price for fuel). Smaller mining/plantation will no longer have the big cost advantage from using subsidized fuel (if any).

What to BUY now: GGRM, KLBF, JSMR, PTPP, TELE.

What to buy in the correction: ADHI, PTPP, JSMR, BBRI, BEST, GGRM, KLBF, TELE, BRMS, INCO.

Best regards
Wilianto
RATINGS  :Fitch Pertahankan Status Investment Grade Indonesia

Fitch Ratings (Fitch) kembali melakukan afirmasi sovereign credit rating RI di BBB- dengan outlook, masuk dalam kategori investment grade atau kategori negara layak investasi.

“Afirmasi Fitch menegaskan kembali pengakuan terhadap komitmen Indonesia dalam menjaga stabilitas ekonomi di tengah ketidakpastian global. Respon kebijakan yang ditempuh otoritas telah memberikan hasil positif yang dapat menjawab concern lembaga rating maupun investor secara umum,” ucap Gubernur Bank Indonesia, Agus D.W. Martowardojo, dalam siaran pers di Jakarta, belum lama ini.

Sementara dalam keterangan resminya, Fitch menyatakan beberapa faktor kunci yang mendukung keputusan afirmasi bagi sovereign credit rating Indonesia adalah penerapan kebijakan stabilisasi ekonomi yang secara konsisten ditempuh BI dan pemerindah dalam merespon tekanan eksternal dan domestik.

Lalu, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tercatat lebih tinggi dan stabil dibandingkan dengan negara selevel. Pun, perbaikan defisit transaksi berjalan dengan peningkatan surplus neraca perdagangan nonmigas.

 Kemudian transisi pemerintahan yang berjalan lancar dan komitmen pemerintah terpilih untuk melanjutkan kebijakan reformasi struktural dan memperbaiki iklim investasi. Serta postur fiskal yang sehat dibandingkan negara selevel serta adanya ruang fiskal yang lebih besar untuk investasi dan perbaikan transaksi neraca berjalan seiring rencana pemangkasan subsidi bahan bakar minyak. Dan tak ketinggalan, permodalan yang kuat dan kualitas aset perbankan yang baik.
(InfoBank)
-----------

Tuesday (18/11/2014) Early BIRD Technical Prespective (Edwin Sebayang CSA®-MNC Sec)

IDX Composite 5,018 - 5,092
Pola White Opening Marubozu terbentuk atas IDX mengindikasikan munculnya aksi beli.      

Tuesday Stocks Pick:
WTON 1155-1225 (TP 2015F:1450) Pola White Closing Marubozu terbentuk atas WTON mengindikasikan Bulllish Reversal. BUY 1185

UNVR 30500-31900 (TP 2014F:33500). Pola Bullish Engulfing terbentuk atas UNVR mengindikasikan Bullish Reversal. BUY 31025

TLKM 2715-2800 (TP 2014F:2950) Pola Bullish Engulfing terbentuk atas TLKM mengindikasikan Bullish Reversal. BUY 2745

BBRI 10950-11250 (TP 2014F:12500) Pola Spinning Tops terbentuk atas BBRI mengindikasikan melambatnya aksi beli. BUY 11050

JSMR 6600-6900 (New TP 2014F:7175) Pola Two White Soldiers terbentuk atas JSMR mengindikasikan Bullish Continuation. BUY 6725

INTP 23900-24450 (TP 2014F:27050) Pola Evening Doji Star terbentuk atas INTP mengindikasikan melambatnya aksi beli. BUY 24200

PTPP 2870-3050 (TP 2014F:3150) Pola Three White Soldiers terbentuk atas PTPP mengindikasikan Bullish Continuation. BUY 2920

WIKA 2905-30155 (TP 2014F:3050) Pola Two White Soldiers terbentuk atas WIKA mengindikasikan Bullish Continuation. BUY 2950

KLBF 1700-1760 (TP 2014F:1750) Pola Two White Soldiers terbentuk atas KLBF mengindikasikan Bullish Continuation. BUY 1720

GGRM 59200-61100 (TP 2014F:67450) Pola White Opening Marubozu terbentuk atas GGRM mengindikasikan Bullish Reversal. BUY 60175

INCO 3855-3940 (TP 2014F:4500) Pola Short White Candle terbentuk atas INCO mengindikasikan Bullish Reversal. BUY 3880

AALI 23075-23900 (TP 2014F:25000) Pola Bullish Harami terbentuk atas AALI mengindikasikan Bullish Reversal. BUY 23525

CTRA 1130-1180 (TP 2014F:1350) Pola Bullish Harami terbentuk atas CTRA mengindikasikan Bullish Reversal. BUY 1145 (ES CSA®-MNC Sec/Disc On).

Good morning,

U.S. stocks were little moved on Monday, with the S&P 500 recording a 42nd record close of the year, as comments by European Central Bank President Mario Draghi helped offset data that unexpectedly showed Japan's economy in a recession.

Dari dalam negeri, IHSG ditutup pada level 5053.943, naik +4.455 points (+0.09%), dengan total value transaksi pada market reguler sebesar 3.7 trilyuns, dimana asing net sell sebesar 17 Milyards rupiah.

Dow.........17648 +13    +0.07%
Nasdaq......4671  -17.5  -0.37%
S&P 500.....2041 +1.5    +0.07%

FTSE..........6672 +17.6  +0.26%
DAX...........9306 +53.4  +0.58%
CAC...........4226 +23.6  +0.56%

Nikkei......16974  -517    -2.96%
HSI..........23797  -290.3  -1.21%
Shanghai...2475  -3.7      -0.15%
ST Times...3289  -27      -0.81%

Indo10Yr8.0457  -0.01    -0.13%
US10Yr....2.34% +0.02  +0.86%

VIX...........13.99 +0.41  +0.47%

USD Index...87.93  +0.41+0.47%
Como Index 267.4  +0.63+0.24%
(Core Commodity CRB )
DJUSCL.....118.08  +1.76+1.51%
(Dow Jones US Coal Index)
IndoCDS...141.51  +0.01+0.01%
(5-yr INOCD5)

IDR.12205.5 -8.3-0.068%(Blmbrg)
Jisdor......12193  -13        -0.11%
Euro........1.2449  -0.0076 -0.61%

TLKM.45.27+0.30+0.67%Rp2763
ARMS Plc..23.75 +1.00  +4.40%
JAPFA LTD..0.63  -0.0005-0.79%
(Singapore)
EIDO.........27.38  +0.17 +0.62%
EEM..........41.00  -0.44  -1.06%

Oil............75.49  -0.33  -0.44%
Gold ......1187.27 -1.48  -0.12%
Timah.......data menyusul
Nickel.......data menyusul
Coal..........61.85  -1.15  -1.82%
CPO...........2213  +8.01 +0.36%
Corn........390.5    -3.75  -0.95%
SoybeanOil.32.61+0.27  +0.83%
Wheat......553.75 -9.00  -1.60%


1) IHSG 17 November 2014 ditutup di level 5,053.94 menguat 4.46 point (0.09%) #kopipagi

2) Pemerintah akhirnya menaikan harga BBM bersubsidi Rp 2.000 dari Rp 6.500 menjadi Rp 8.500/liter #kopipagi

3) Dalam jangka pendek, kenaikan BBM berdampak pada turunnya harga saham. Namun dalam jangka panjang, ... #kopipagi

4) ...dana subsidi BBM yg dialihkan ke sektor infrastruktur akan mendorong pertumbuhan sektor infrastruktur. #kopipagi

5) Selain itu, visi pemerintah,Indonesia sbg poros maritim dlm jgk panjang berdampak positif bagi saham perkapalan dan kelautan #kopipagi

6) DILD menunggu breakout 620, PTPP uptrend, waspada profit taking jangka pendek di 3000, WSKT 1000-1050 #kopipagi

7) ERAA waspada profit taking, ada sinyal pembalikan arah, JSMR breakout, range 6600-7000 #kopipagi

8) KLBF 1710-1790. TSPC speculative 2880-3000. INAF speculative range 245-270 #kopipagi

9) LPCK uptrend, jangka menengah (bukan jangka pendek) target 11000. LTLS waspada profit taking jangka pendek. MDLN 500-540 #kopipagi

10) Trading cenderung sangat spekulatif, pasar cenderung bearish jangka pendek. #kopipagi

11) Demikian #kopipagi 18 November 2104 semoga mencerahkan. Salam profit !


Disclaimer :  Segala rekomendasi untuk beli atau jual  bukan sebuah perintah melainkan sebagai bahan pertimbangan dalam transaksi saham.

Segala keuntungan & kerugian akibat pembelian saham menjadi tanggung jawab pelaku pasar & merupakan bagian dari risiko fluktuasi pasar.


Salam profit,


Ellen May


Tidak ada komentar:

Posting Komentar