Kamis, 27 November 2014

Kamis, 27 November 2014

1)     Indeks Dow Jones 26 November 2014 ditutup di level 17,827.75

menguat 12.81 atau +0.07% #kopipagi‬

‪2)     IHSG 26 November 2014 ditutup di level5,133.04 menguat14.09point (+0.28%)#kopipagi‬

‪3)     BBRI target

12000. KIJA target 320. GGRM 60000-64000. ISAT update range 3400-3650 #kopipagi‬

‪4)     LPCK hampir capai #kopipagi 25 Nov di 10000.‬

‪5)     Target berikutnya

11000.CTRS potensi konsolidasi jangka pendek, jangka menengah uptrend #kopipagi‬

‪6)     AALI speculative 23800-24500. KAEF, KARW, TBLA waspada profit taking jangka pendek #kopipagi‬

‪7)     BISI 520-550 waspadai likuiditas dan volatilitas.FREN 95-105 waspada likuidias dan volatilitas #kopipagi‬
Danpac Afternoon Briefing
Kamis, 27 November 2014


IHSG Sesi I

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih bertahan di zona positif pada akhir transaksi sesi I hari ini (27/11). Pada pukul 12.00 WIB, indeks naik tipis 0,09% menjadi 5.137,62.

Ada 145 saham yang melesat. Sedangkan jumlah saham yang turun sebanyak 110 saham dan 84 saham lainnya diam tak bergerak. Volume transaksi pagi ini melibatkan 2,910 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 1,934 triliun. Secara sektoral, hanya ada dua sektor yang tak mampu bangkit. Tiga sektor dengan kenaikan tertinggi antara lain: sektor agrikultur naik 0,85%, sektor industri dasar naik 0,83%, dan sektor manufaktur naik 0,41%.

Stock Gainers LQ 45
PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) naik 3,4% menjadi Rp 4.110, PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) naik 1,75% menjadi Rp 2.035, dan PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) naik 1,74% menjadi Rp 1.170.

Stock Losers LQ 45
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) turun 1,65% menjadi Rp 5.975, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) turun 0,99% menjadi Rp 2.990, dan PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) turun 0,98% menjadi Rp 505.

-----------------------------------

NEWS


PTPP : PP  (Persero)
[O: 3.030 | C: 3.025 | +0,17%]
Perusahaan konstruksi dan investasi ini menargetkan meraih laba bersih sebesar Rp730 miliar pada tahun 2015, tumbuh 35 persen dibanding laba bersih 2014 yang diproyeksikan sebesar Rp530 miliar. Kenaikan laba sejalan dengan gencarnya program pembangunan infrastruktur yang dicanangkan pemerintah, yang diharapkan mendorong seluruh pilar bisnis perusahaan.

Pada 2015 perseroan juga menargetkan pendapatan tumbuh sekitar 35 persen menjadi Rp19 triliun, dari estimasi pendapatan tahun 2014 yang diperkiraan sebesar Rp14,22 triliun. Selama tahun 2015 perseroan menargetkan meraih kontrak baru (order book) sebesar Rp27 triliun, melonjak 25 persen dari kontrak baru tahun 2014 sebesar Rp21,595 triliun.Dengan begitu total order book perseroan akan menembus angka Rp55 triliun, terdiri atas order book 2015 sebesar Rp27 triliun, dan kontak peralihan (carry over) dari tahun sebelumnya sekitar Rp27,6 triliun.

Selama tahun 2015 perseroan mengalokasikan belanja modal (capex) sebesar Rp1,8 triliun. Dana tersebut akan digunakan untuk penambahan ’landbank’ sebesar Rp200 miliar, pendirian pabrik pracetak baru di Lampung Rp150 miliar, pengembangan proyek properti Grand Kamala Lagoon Rp108 miliar, investasi 6 ruas jalan tol dalam kota. Adapun sumber pembiayaan capex 2015, sebesar Rp700 miliar diperoleh dari hasil IPO PT PP Properti pada kuartal II 2015 yang diperkirakan meraup dana Rp1,2 triliun-Rp1,5 triliun. Selanjutnya dari penerbitan obligasi berkelanjutan sebesar Rp300 miliar, dan termasuk dari hasil restrukturisasi utang dan pinjaman perbankan.

TLKM : Telekomunikasi Indonesia
[O: 2.805 | C: 2.795 | -0,71%]
TLKM mengincar 25-30% saham Two Degrees Mobile Limited (2degrees), operator telekomunikasi terbesar ketiga di Selandia Baru. Negosiasi akuisisi tersebut ditargetkan selesai akhir tahun ini. Saat ini perseroan masih melakukan uji tuntas (due diligence) dengan salah satu pemegang saham 2degrees. 

Sampai saat ini perseroan belum menetapkan besaran anggaran untuk mengakuisisi 2degrees. Pembicaraan dengan pemegang saham operator ini baru seputar harga indikatif. Biasanya, harga dari sebuah operator telekomunikasi sekitar lima atau enam kali laba sebelum beban bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) perusahaan itu.

Mayoritas saham 2degrees sebesar 58,6% dikuasai oleh perusahaan asal Amerika Serikat, yakni Trilogy International New Zealand. Sementara itu, Tresbit BV asal Belanda memiliki 27,07% saham, Hautaki Trust sebesar 10,08%, sedangkan New Zealand Communications Trustee memiliki 3,76% saham. Selain itu, pendiri 2degrees, Tex Edwards juga masih memiliki saham 0,49% saham. 2degrees merupakan private company yang berdiri sejak 2009.


Best Regards,

Research Analyst | PT. DANPAC SEKURITAS
Equity Tower 9th Floor Suite 9A, SCBD Lot 9. Jln. Jend. Sudirman Kav. 52-53. Jakarta 12190 - Indonesia.
Phone : (+62 21) 29 911 888 ext. 500 | Fax : (+62 21) 29 911 999

Website : www.danpac.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar