BERITA EMITEN :
TLKM : Hingga September 2014, Telkom Raup Laba Rp11,44 Triliun
PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) memperoleh pendapatan (tidak diaudit) sebesar Rp65,8 triliun sampai September 2014 atau naik 7,0% dibanding periode yang sama tahun lalu. Kenaikan ini terutama disumbang oleh kenaikan pendapatan data, internet, dan jasa teknologi informatika sebesar Rp3,58 triliun atau 15,4% dan pendapatan seluler sebesar Rp1,36 triliun atau 5,8%.
Direktur Utama Telkom Arief Yahya, dalam keterangan pers di Jakarta, akhir pekan lalu menjelaskan, beban mengalami kenaikan sebesar Rp3,5 triliun miliar atau 8,7%, terutama disebabkan kenaikan beban operasi, pemeliharan dan jasa telekomunikasi dan penyusutan dan amortisasi masing-masing sebesar Rp2,49 triliun dan Rp964 miliar dibanding periode yang sama tahun lalu,(infoBank)
---------
- - -
BBTN : Jaga Likuiditas, Laba BTN Tak Secantik Tahun Lalu
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) mencatat perolehan laba bersih sebesar Rp755 miliar sepanjang sembilan bulan tahun ini, menurun 28,53% bila dibandingkan Rp1,05 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
“Ada beberapa hal (pengaruhi laba), adalah pengetatan likuiditas secara umum hampir semua bank dengan adanya ini bank supaya sehat, menjadi prioritas utama untuk menjaga likuiditas ini. Terlihat dengan pertumbuhan DPK 15,03%,” tutur Direktur Utama BTN Maryono, di Menara BTN, Jakarta, Senin, 27 Oktober 2014.
Kondisi tersebut terlihat dengan pembukuan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) yang lebih tinggi daripada kredit. Dari sisi kredit tercatat mengalami kenaikan 14,5% dari Rp96,54 triliun menjadi Rp110,54 triliun. Sedangkan DPK tumbuh 15,03% dari Rp88,53 triliun menjadi Rp101,84 triliun. Sementara total aset, tercatat naik 15,5% dari Rp123,32 triliun menjadi Rp142,42 triliun.(infoBank)
WSKT : Waskita Bakal Bangun Pabrik "Precast" Rp 200 Miliar
PT Waskita Karya Tbk (WSKT) melalui anak usahanya, PT Waskita Beton Precast berencana membangun dua pabrik pracetak (precast) beton senilai Rp 200 miliar pada tahun depan.
Lokasi pabrik perusahaan pelat merah itu berada di Penajam Kalimantan Timur dan Palembang Sumatera Selatan atau di Riau.
Direktur Keuangan Waskita Karya Tunggul Rajagukguk mengatakan, perseroan bakal menyuntikkan modal anak usahanya senilai Rp 100 miliar untuk mendukung pembangunan pabrik tersebut. “Sedangkan sisa kebutuhan bisa dipenuhi dari pinjaman bank Waskita Precast,” jelas Tunggul di Jakarta, Senin (27/10).
Dia melanjutkan, kedua pabrik tersebut nantinya bakal memproduksi sebanyak 450.000 ton precast per tahun. Rincianya, 250.000 ton di Kalimantan dan 200.000 ton di Sumatera. Dengan demikian, produksi precast perseroan selepas 2015 dapat mencapai 1,2 juta ton – 1,3 juta ton per tahun.
(Beritasatu)
------------------
MYRX : Semester I, Hanson merugi Rp 4,2 miliar
PT Hanson International Tbk (MYRX) baru saja mengeluarkan laporan keuangan di semester I-2014. Sepanjang enam bulan pertama tahun ini, MYRX mengalami rugi bersih Rp 4,2 miliar, naik tipis 6,8% dari periode sama tahun 2013 sebesar Rp 3,93 miliar.
Pendapatan MYRX per semester I-2014 turun 60,48% year on year menjadi Rp 66,48 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 167,41 miliar. Beban pokok penjualan turun 77,7% menjadi Rp 28,13 miliar, beban penjualan turun 66,9% menjadi Rp 338,75 juta dan beban operasi turun 64,2% menjadi Rp 1,1 miliar.(Kontan)
-------Rekap Laba (-Rugi) Emiten 9M14 vs 9M13:• BBRI Rp18,16t vs Rp15,44t• BMRI Rp14,45t vs Rp12,80t• BBTN Rp0,75t vs Rp1,06t• PNBN Rp2,03t vs Rp1,77t• BTPN Rp1,42t vs Rp1,67t• BNII Rp0,34t vs Rp1,09t• BABP -Rp19,65m vs Rp3,43m• JSMR Rp1,14t vs Rp1,02t• TLKM Rp11,45t vs Rp11,06t• UNVR Rp4,05t vs Rp4,09t• APLN Rp506m vs Rp597m• LRNA Rp1,98m vs n/a
PT Dyandra Media International Tbk menargetkan gedung konvensi berlabel Indonesia Convention and Exhibition bisa beroperasi pada pada tahun 2015.
PT Arwana Citramulia Tbk menargetkan pabrik baru yang berlokasi di Mojokerto bisa beroperasi pada pertengahan tahun 2015.
PT Hanson International Tbk berencana melepas lini usaha pertambangannya.
PT Matahari Putra Prima Tbk berencana membuka 20 gerai baru pada tahun depan.
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk mencatat laba bersih kuartal III sebesar Rp 11,45 triliun atau naik 3,52%
Perluasan pabrik PT Surya Toto Indonesia Tbk di Tangerang akan menambah kapasitas produksi pabrik naik menjadi 7,2%.
PT Jasa Marga Tbk mencatat laba bersih kuartal III sebesar Rp 1,14 triliun naik 11,3%.
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk akan melunasi pinjaman sebesar Rp 1 triliun ke Bank Central Asia.
Group MNC menggelontorkan dana sebesar US$ 500 juta untuk mengembangkan bisnis serat optik.
PT Eka Sari Lorena Transport Tbk mencatat laba bersih kuartal III sebesar Rp 1,98 miliar atau turun 253,53%.
PT Smartfren Telecom Tbk dan PT Bakrie Telecom Tbk menargetkan rencana konsolidasi jaringan selesai paling lambat akhir tahun ini
Good morning,
U.S. stocks drifted little changed on Monday, after the market's best week of the year, as investors tracked the cost of crude as a proxy for the health of the global economy and sorted through quarterly earnings.
Dow.........16818 +12.5 +0.07%
Nasdaq......4486 +2.2 +0.05%
S&P 500.....1962 -2.95 -0.15%
FTSE..........6363 -25.3 -0.40%
DAX...........8903 -85.2 -0.95%
CAC...........4097 -32.2 -0.78%
Nikkei......15389 +97.1 +0.63%
HSI..........23143 -159 -0.68%
Shanghai...2290 -11.9 -0.52%
ST Times...3226 +3.56 +0.11%
Indo10Yr. 8.1122 -0.0088-0.11%
US10Yr....2.26% -0.02 -0.70%
VIX.........16.04 -0.07 -0.43%
USD Index...85.58 -0.16 -0.18%
DJUSCL.....100.97 -2.00 -1.94%
(Dow Jones US Coal Index)
IndoCDS...150.005 -3.015-1.97%
(5-yr INOCD5)
IDR...12108.5+39.5+0.33%(Blmbrg)
Jisdor......12042 -23 -0.19%
Euro........1.2697 -0.0026 -0.21%
TLKM..46.51 -1.30 -2.72%Rp2800
ARMS Plc....41.12 +1.12 +2.81%
EIDO......... 27.19 -0.48 -1.73%
EEM.......... 40.70 -0.32 -0.78%
Oil.............81.00 -0.01 -0.01%
Gold ......1225.55 -5.46 -0.44%
Coal..........64.30 -1.15 -1.79%
CPO...........2173 -13 -0.59%
Corn........363.00 +10 +2.83%
SoybeanOil.32.23 -0.16 -0.49%
Wheat......522.75 +5.00 +0.97%
- Update BNIS Daily Technical Analysis 10.28.14
Bearish 3 Outside Down & Overbought Masih Batasi Momentum Kenaikan
IHSG diperkirakan masih Konsolidasi 5.000 – 5.100, setelah trend jangka pendek IHSG Netral, didukung Stochastic Overbought, Fase Distribusi, penutupan di bawah 5-Day MA (5.060), candle Bearish 3 Outside Down, Trend Volume menurun, dukung ekspektasi momentum kenaikan masih terbatas & masih rawan koreksi. IHSG selama di atas 5.003, masih berpeluang menuju target 5.100 – 5.124. Resist: 5.039/5.081/5.107/5.124. Support: 5.003/4.978/4.953/4.900. Perkiraan Range: 4.985 – 5.060.
• BBRI: Resist: 10.650/10.825/10.875/11.050. Support: 10.500/10.275/10.150/10.000. Rekomendasi: SELL 10.600-10.675 target 10.300 kecuali naik di atas 10.800.
• KLBF: Resist: 1.685/1.710/1.745/1.785. Support: 1.650/1.620/1.580/1.530. Rekomendasi: SELL 1.670-1.690 target 1.600 kecuali naik di atas 1.710.
• SMGR: Resist: 15.900/16.125/16.325/16.525. Support: 15.650/15.525/15.375/15.075. Rekomendasi: BUY 15.550-15.650 target 16.125/16.300 stop loss di bawah 15.375.
• UNVR: Resist: 30.600/31.050/31.525/32.100. Support: 29.950/29.500/29.125/28.125. Rekomendasi: BUY 29.900 – 30.000 target 30.600/31.050 stop loss di bawah 29.500.
• SIAP: Resist: 181/186/205/220. Support: 168/163/155/149. Rekomendasi: BUY jika breakout 181 target 186/200 stop loss di bawah 168.
• CTRS: Resist: 2.400/2.440/2.510/2.600. Support: 2.325/2.250/2.200/2.160. Rekomendasi: BUY 2.350-2.370 target 2.440 stop loss di bawah 2.280.
(Technical Analyst: Andri Zakarias)
Hari Senin Kemarin Market merespon negatif terhadap Kabinet Kerja Jokowi, sehingga IHSG turun sebesar 0.96%, namun asing masih melakukan net buy walalupun tidak besar, hanya 175 Milyards rupiah saja.
Dari Artikel http://blogs.barrons.com/asiastocks/2014/10/27/indonesia-jokowis-new-cabinet-good-but-not-spectacular/?mod=yahoobarrons&ru=yahoo mengatakan bahwa Kabinet Jokowi bagus tetapi tidak spektakuler, market masih mengingingkan beberapa tokoh lama perekonomian Indonesia seperti mantan menteri keuangan Sri Mulyani Indrawati, Agus Martowardojo dan Chatib Basri.
Sekarang bagaimana dengan IHSG ? Secara Tehnical memang IHSG harus koreksi karena IHSG berada dalam posisi jenuh beli, Penurunan kemarin membuat Stochastic menjadi death cross.
IHSG terbukti kuat beberapa kali pada level 4950-4900, sehingga kesempatan buy kembali adalah pada level-level sekitar itu.
Namun hal lain yang perlu dipertimbangan saat ini adalah dengan akan keluarnya laporan keuangan q-3 dari berbagai emiten, sehingga saat ini mari kita fokus kearah situ saja, karena dari sisi politik semuanya sudah "price in"
Saat ini tinggal menanti 1 kebijakan dari Pemerintah yaitu menaikan harga BBM, dan ini juga perlu pengantisipasian terhadap saham-saham yang rentan terhadap kenaikan harga BBM yaitu finance dan property, saham yang diuntungkan mungkin PGAS, AKRA, PTBA, dan saham infrastruktur, namun saham infrastruktur secara tehnical dalam kondisi jenuh beli, maka dibutuhkan koreksi yang wajar dulu.
Happy trading and always dicipline.
Tuesday (28/10/2014) Early BIRD Fundamental Perspective (Edwin Sebayang. CSA®-MNC Securities)
Setelah bergerak dlm range turun -75 poin hingga +31 poin, akhirnya DJIA ditutup flat +12.53 poin (+0.07%) dimana fokus tertuju atas Pertemuan FOMC, 28-29 Oktober yg akan memutuskan penghentian paket stimulus terakhir sebesar US$15 miliar serta kemana arah pergerakan harga minyak mentah dunia dimana harga minyak merupakan proxy dari pertumbuhan ekonomi serta level US$80.5 utk jenis minyak WTI dipertimbangkan sbg batas utk menunjukkan arah pergerakan ekonomi dunia (jika diatas $80.5 menunjukkan arah perekonomian global yg membaik tetapi dibawah level tsb menunjukkan sebaliknya) ditengah sepinya perdagangan Senin tercermin dlm vol perdagangan berjumlah 6.1 miliar saham (jauh lebih kecil dibandingkan rata-rata perdagangan dari awal hingga 27 Oktober berjumlah 8 miliar saham).
Kombinasi kejatuhan EIDO -1.73%, Oil -0.47%, Nickel -1.47% ditengah flatnya DJIA +0.07% membuat IHSG ES perkirakan berpotensi melanjutkan kejatuhan terbatas sambil memperhatikan perkembangan baru terkait BBM. Apakah itu?Belum reda rasa kaget ES atas pemilihan menteri yg baru dilantik, dahi ES kembali berkernyit. Why? setelah gegap gempita & gagah berani Kamis minggu lalu Presiden Jokowi & Wapres JK memastikan akan menaikkan harga BBM bersubsidi 31 Okt 2014, dgn begitu, harga baru BBM berlaku mulai 1 November. Tetapi nampaknya pernyataan tsb dipertanyakan setelah Menkeu yg baru diangkat hari Senin justru mengatakan "Kenaikan BBM Bisa Jadi atau Tidak" So, statement siapa yg bisa kita pegang? Presiden kah atau Menkeu kah??
DJIA +12.53 +0.07% 16817.94
NASDAQ +2.22 +0.05% 4485.93
GOLD -6.5 -0.53% 1225.3
OIL -0.38 -0.47% 80.63
TIN +100 +0.51% 19,575
NICKEL -220 -1.47% 14,790
CPO -15 -0.69% 2,166
EIDO -0.48 -1.73% $27.19
TLK 46.51 (2,816)
IDR 12,110
Tuesday IDX Range: 4,980 - 5,069
BUY: CPIN, AKRA, PTPP, PGAS, AISA, JSMR, AALI, GGRM, ITMG, WIKA
BOW: INTP, TBIG, BMRI (ES CSA®-MNC Sec/Disc On)
1) Indeks Dow Jones ditutup di level 16,817.94 naik tipis 12.53 point (0.07%) #kopipagi
2) IHSG pada perdagangan 27 Oktober 2014 ditutup di level 5,024.29 melemah 48.78 point (0.96%) #kopipagi
3) CSAP 600-700, CTRS 2330-2450, GGRM 56000-57500, GIAA 500-540, INDX 280-320 #kopipagi
4) KARW lampaui target #kopipagi 24 dan 27 Okt, potensi uji resisten 500.
5) Pasar mendiskon pembentukan kabinet baru, dan tidak memberikan banyak pergerakan positif bagi IHSG #kopipagi
6) Saat ini pasar lebih fokus pada rencana kenaikan BBM yang “harus” dilakukan sebelum pergantian thn #kopipagi
7) Pasar akan menilai bagaimana kabinet baru melaksanakan dan mengatasi dampak kenaikan BBM. #kopipagi
8) Minggu ini juga masih akan ada beberapa laporan keuangan yang dirilis oleh perusahaan #kopipagi
9) IHSG berpotensi menguji area suport sekitar 4850-4900 jika terjadi kenaikan BBM. #kopipagi
10) Demikian #kopipagi 28 Oktober 2014 semoga mencerahkan. Salam profit !! On.fb.me/ellen_may
Disclaimer : Segala rekomendasi untuk beli atau jual bukan sebuah perintah melainkan sebagai bahan pertimbangan dalam transaksi saham.
Segala keuntungan & kerugian akibat pembelian saham menjadi tanggung jawab pelaku pasar & merupakan bagian dari risiko fluktuasi pasar.
--
Salam profit,
Ellen May
Tidak ada komentar:
Posting Komentar