Senin, 13 Oktober 2014

Selasa, 14 Okt 2014

EASTSPRING : Investasi di Indonesia masih menarik

Tim investasi Eastspring Investments Indonesia masih positif terhadap prospek investasi di pasar modal Indonesia. Namun pasar modal memang dibayangi sejumlah risiko yang berpotensi menahan pertumbuhan investasi.

Chief Investment Officer Eastspring Investments Indonesia D. Ari Pitojo menuturkan, pertumbuhan indeks saham di Indonesia tahun depan akan bergantung pada pertumbuhan penjualan dan laba emiten. "Pertumbuhan earning emiten akan mempengaruhi price to earning (P/E) ratio indeks," jelas Ari di Jakarta, Senin (13/10). Sejauh ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih naik, namun earning dan sales emiten cenderung datar. P/E IHSG di akhir 2014 diperkirakan sekitar 14,5 kali.

Tahun depan, ada dua faktor yang akan menentukan pertumbuhan penjualan dan laba perusahaan. Pertama, kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Kenaikan harga BBM akan mempengaruhi beban perusahaan selama periode perusahaan melakukan penyesuaian terhadap kenaikan harga. Kedua, penurunan harga komoditas.(Kontan)
-----------------
Global Market Snapshot Oct 14:
===================
• S&P 500 dropped more than 1% and posted its worst 3-day slide since Nov 2011 following worries that global economic weakness will dampen U.S. earnings, along with concern the spread of Ebola.

• Chicago Federal Reserve President Charles Evans said that he continues to see as early as 2016 the likely date for the Fed to raise interest rates.

• Investors are rethinking their exposure to emerging markets, focusing on countries likely to weather lean times with manufacturing exports to the U.S. while avoiding those that have thrived on sending commodities to a now slowing China.

• China exports rose 15.3% YoY in September, beating forecast of 11.8% and quickening from August's 9.4% rise. Imports rose 7% compared with forecast 2.7% fall.

• Record nickel stockpiles monitored by LME mask a balanced market as supplies shifted from China after a Qingdao port scandal. Nickel prices have fallen 24% while stockpiles at LME jump 30% to a record 368,364 metric tons.

IndoPremier
Tech Corner 20141014


IHSG (4.913)
Range: 4.890 – 4.970
---Indeks kembali melanjutkan fase downtrendnya dengan make new low. Stochastic oversold dan MACD masih negatif. Indeks diperkirakan bergerak melemah dengan support 4.890 kemudian 4.860. Resist terdekat 4.970 kemudian 5.025.


AISA (2.160)
Rekomendasi: Spec BUY
---Harga mampu break dari resist EMA5 sekaligus tutup gap 2.150 dengan volume yang tinggi. Stochastic oversold sehingga berpotensi kembali rebound meskipun MACD negatif.
Target harga  di level 2.230 kemudian 2.295. Support 2.145, cut loss jika break 2.065.


BWPT (520)
Rekomendasi: Sell On Strength  
---Harga break dari resist EMA5 dengan volume diatas VMA5. Stochastic oversold sehingga berpotensi kembali menguat meskipun MACD negatif.
Target profit taking di level 550 kemudian 600.


ROTI (1.080)
Rekomendasi: Spec BUY  
---Harga rebound sehingga sempat break resist EMA10 namun gagal hingga closing. Volume sedikit meningkat sedangkan stochastic oversold dan MACD negatif.
Target harga 1.100 kemudian 1.130. Support 1.060, cut loss jika break 1.045.



DISCLAIMER ON
Subuh ini Dow Jones kembali terpuruk turun sebesar -1.35%, Nasdaq -1.46%, S&P -1.65%, so pagi ini IHSG akan kembali tertekan.

IHSG sendiri ditutup break down support 4933, sehingga membuka peluang IHSG untuk turun lebih lanjut menju level 4835-4823.

Permasalahannya adalah saham apa yang akan menyeret IHSG jatuh lebih dalam, kemarin saham-saham batu bara turun cukup dalam, seperti ADRO -7.34%, ITMG -6.8%, BUMI -6.29%, PTBA -4.9%, UNTR -4.965, oleh karena itu hindari dulu saham coal, karena harga minyak dunia saat ini sudah turun banyak di level 80an usd/barrel.

Asing masih agresif melakukan net sell sebesar 612 milyards rupiah, dengan melakukan penjualn terhadap saham-saham BMRI, ASII, BBRI, BBNI, namun penurunan terhadap saham-saham perbankan besar tersebut relatif sudah tidak turun banyak, sedangkan saham ASII sendiri masih break support dan belum ada tanda-tanda untuk rebound.

Satu-satunya saham yang masih memberikan harapan, adalah saham BWPT dibawah harga 500, semakin mendekati lelvel 410, tentunya semakin menarik, karena bagaimanapun juga emiten akan mengangkat harga saham ini hingga diatas level 550-600 agar rightnya laku, kecuali kalau memang emiten mau makan sendiri rightnya.

Saham AISA yang sebelumnya break down support kemarin malah naik tajam sebesar 4.6%, saham ini akan privat placement pada harga 2250.

Untuk sementara tetap hindari saham-saham yang asing banyak melakukan net sell, dan kita masih tetap berharap menjelang pelantikan Jokowi akan ada Jokowi Efect, dan jika itu terjadi, maka saat itulah kesempatan untuk keluar dari market.

Happy trading and always dicipline..
1)      Untuk ke7 kalinya dalam bulan Oktober, Indeks Dow Jones bergerak dalam kisaran 1% lebih. #kopipagi

2)      Indeks Dow Jones ditutup di level 16,321.07 melemah 223.03 point (-1.35%) #kopipagi

3)      IHSG ditutup di level 4,913.05 melemah 49.91 poin (-1.01%) #kopipagi

4)      Bursa global merespon perlambatan ekonomi dunia. Bursa Indonesia merespon rencana kenaikan BBM. #Kopipagi

5)      AKRA speculative 4800-5000, AISA speculative 2100-2200, GJTL speculative 1530-1650. MEDC 3650-3800 #kopipagi

6)      TELE dan KARW capai target #kopipagi kemarin.

7)      “Badai” belum berlalu, minimalkan resiko, wait and see dulu untuk saat ini. Masih ada potensi koreksi #kopipagi

8)      Demikian #kopipagi 14 Oktober 2014, semoga mencerahkan. On.fb.me/ellen_may

Disclaimer :  Segala rekomendasi untuk beli atau jual  bukan sebuah perintah melainkan sebagai bahan pertimbangan dalam transaksi saham.

Segala keuntungan & kerugian akibat pembelian saham menjadi tanggung jawab pelaku pasar & merupakan bagian dari risiko fluktuasi pasar.



--

Salam profit,


Ellen May

RELEASES DATA

1.Singapore  GDP Growth Rate QoQ Adv at  1.2% 31 min ago

2.Singapore  GDP Growth Rate YoY Adv at  2.4% 32 min ago

3.Uruguay  Industrial Production YoY at  -0.8% 9 hours ago

4.El Salvador  Industrial Production YoY at  0.5% 9 hours ago

5.Germany  Wholesale Price Index MoM at  0.1% 19 hours ago

6.China  Imports YoY at  7.0% 23 hours ago

7.India Inflation Rate 2012-2014
The inflation rate in India was recorded at 6.46 percent in September of 2014. Inflation Rate in India averaged 9.35 Percent from 2012 until 2014, reaching an all time high of 11.16 Percent in November of 2013 and a record low of 6.46 Percent in September of 2014. Inflation Rate in India is reported by the Ministry of Statistics and Programme Implementation (MOSPI), India.
AGENDA EMITEN

14 Oktober

- CumDate Deviden ASII Rp.64

- CumDate Deviden MNCN Rp.35

- BI : Survei Perbankan Triwulan III / 2014



15 Oktober

- RUPS : PKPK

- PublicExpose : RAJA



16 Oktober

- CumDate Deviden BMTR Rp.25

- PublicExpose : BORN



17 Oktober

- CumDate Deviden INKP Rp.25

- CumDate Deviden TKIM Rp.10

- RUPS : AKKU

- BI : Statistik Utang Luar Negeri Agustus 2014



20 Oktober

?BEKS-R EndTrading



21 Oktober

- RUPS : SDPC



22 Oktober

- RUPS : AMRT, DART



23 Oktober

- RUPS : TELE



24 Oktober

?AKKU-R StartTrading

- RUPS : TRUB

(sumber : IPOT, Bloomberg, BI)

----------------
Good morning,

U.S. stocks on Monday fell for a third session, with the S&P 500 closing below its 200-day moving average and the Nasdaq Composite off 8.6 percent from its September record, as investors awaited earnings and fretted signs of a slowing global economy.

Dow.........16321  -223     -1.35%
Nasdaq......4214  -62.6    -1.46%
S&P 500.....1875  -31.4    -1.65%
FTSE..........6366 +26.3   +0.41%
DAX...........8812 +23.6   +0.27%
CAC...........4079 +4.99   +0.12%
Nikkei......15301  closed  +0%
HSI..........23143  +54.8   +0.24%
Shanghai...2366  -8.4      -0.36%
ST Times...3202  -21.7     -0.67%
Indo10Yr. 8.4995  -0.004  -0.04%
US10Yr....2.29%    -0.02   -0.91%
VIX.........24.64   +3.40   +16.01%!!
USD Index...85.15 -0.76   -0.89%
DJUSCL......97.12   -0.30   -0.31%
(Dow Jones US Coal Index)
IndoCDS...175.67  +2.66 +1.54%
(5-yr INOCD5)
IDR...12201 -21 -0.17%(Blmbrg)
Jisdor...... 12202  -5          -0.04%
Euro........1.2747 +0.011 +0.94%
TLKM..45.64   +1.35  +3.05%!!!
ARMS Plc....54.25 -3.00 -5.24%
Timah.....20150    -50    -0.25%  
Nickel.....16455   +80   +0.49%    
EIDO......... 25.69 +0.03+0.12%
EEM.......... 40.92 +0.41+1.01%
Oil.............84.95  -0.87   -1.01%
Gold ......1236.84+13.68+1.12%
Coal..........64.65   -0.95  -1.45%
CPO...........2165    -16     -0.73%
Corn........346.00  +12.0 +3.59%
SoybeanOil.33.04 +0.60 +1.85%
Wheat......505.25 +6.75  +1.35%

(DE/ls- 14-10-14)

Tuesday (14/10/2014) Early BIRD Fundamental Perspective (Edwin Sebayang. CSA®-MNC Securities)

PANIC SELLING!!! melanda Wall Street, setelah 2 hari berturut-turut (Kamis & Jumat), DJIA turun tajam -450.12 poin (-2.66%) atau selama 2 minggu DJIA turun tajam -3.3%, aksi SELL OFF kembali melanda DJIA setelah DJIA kembali TURUN TAJAM dalam perdagangan senin sebesar -223.03 poin (-1.35%), sehingga selama 3 hari berturut-turun DJIA TURUN TAJAM -673.15 poin (-4.01%), penurunan 3 hari berturut-turut terendah sejak November 2011, bahkan Indeks S&P 500, turun dibawah 200-day moving average (MA) yakni dilevel 1,905, level terendah sejak 16 November 2012, sementara Indeks Nasdaq turun dibawah 200-day MA dilevel 4,300 sejak May 2012 diiringi kenaikan tajam The CBOE Volatility index (.VIX) sebesar 16% kelevel 24.64 (level tertinggi sejak Juni 2012) akibat 4 hal yg ES telah jelaskan dlm Early BIRD edisi Senin pagi.

Merujuk kejatuhan tajam DJIA kembali diawal pekan sebesar -1.35% atau selama 3 hari DJIA terjungkal -4.01% akibat 4 hal, ada peluang ES perkirakan IHSG Selasa ini akan berada dibawah level 4,900 bahkan jika tekanan jual cukup hebat Selasa ini, bukan mustahil IHSG bisa ditutup dibawah level 4,875.

Dari dalam negeri, faktor yg mempengaruhi tekanan jual atas IHSG yakni adanya ketidak-jelasan kapan & berapa besar BBM bersubsidi akan dinaikkan serta bagaimana & siapa yg akan menduduki Kabinetnya Jokowi, terutama dibidang Ekonomi, Keuangan, Perdagangan & Industri ( hrs capable, credible, reliable, market friendly & bukan dari Parpol).

DJIA -223.03 -1.35% 16321.07
NASDAQ -62.58 -1.46% 4213.66
S&P -31.39 -1.65% 1874.74
GOLD +14.1 +01.15% 1235.80
OIL -0.91 -1.06% 84.91
TIN -40 -0.2% 20,160
NICKEL +80 +0.49% 16,455
CPO -25 -1.15%  2,157
EIDO +0.03 +0.12% $25.69
TLK 45.64 (2,784)
IDR 12,201

Tuesday IDX Range: 4,868 - 4,936

BUY: TBIG, TLKM, SMGR, GGRM, LSIP, AISA, AALI, AKRA, WIKA, INTP, INCO, CTRA (ES CSA®-MNC Sec/Disc On)

"Have a Cautious Tuesday and GBU All"



LOTS Trading Club™ | lots.co.id
Lautandhana Securindo | YJ
Media Digest LTC 14 Oct 2014

• SMGR revisi target pertumbuhan penjualan menjadi 4-5% (26,8-27,1jt ton) dari 5-6% karena penjualan hingga Q3 tdk sesuai harapan.
• Perpres penunjukan konsorsium BUMN (ADHI, Inka, LEN, TLKM dan JSMR) utk membangun proyek monorel Jabodetabek masih berada di Setkab dan segera terbit.
• Pemerintah perintahkan JSMR lepas pengelolaan JORR ruas selatan kepada pihak lain setelah 13 tahun dikelola.
• CTRP incar pendapatan 25% dari 30 hotel bujet yang akan dibangun. Saat ini baru miliki 2 hotel, dan 3 hotel lagi hingga akhir tahun.
• TLKM kaji rencana monetasi (jadiin duit) 14rb menara telkom milik Telkomsel dan minta persetujuan SingTel sebagai salah satu shareholder.
• Pertagas jual gas ke 12.000 unit rumah dan komersial di kawasan KIJA yg memiliki kebutuhan 500rb m kubik per bulan.
• PWON akuisisi 67% saham Pakuwon Permai (pemilik Supermal Pakuwon Indah, Royal Plaza dan Somerset Berlian) senilai Rp2,34t pada 10 Okt lalu.
• Join operasi Pertamina-MEDC temukan cadangan gas 1 triliun kaki kubik di Blok Senoro Toili.
• ESDM tetapkan harga acuan batubara Oktober $67,26 atau turun $2,43 dari $69,69 bulan sebelumnya.

Sumber: Bisnis Indonesia, Investor Daily, Kontan
Net Buy (Sell) by foreigners:
Yesterday...........(595bn)
Last Month........(7.40tn)
This month........(4.43tn)
YTD..................44.08tn
Secara keseluruhan, kami ingin meningatkan investor, bahwa pada harga penutupan kemarin saham TLKM dapat dikatakan menarik mengingat kinerja 1H14 dan potensi pertumbuhan industri data hingga beberapa tahun kedepan. Tahun ini kami memproyeksikan bisnis data akan menyumbangkan 40% kepada total pendapatan konsolidasian TLKM. Jumlah pelanggan potensi bertumbuh 3% yang didominasi oleh prepaid.Asumsi asumsi tersebut telah mendorong proyeksi EPS kami tahun ini dan tahun depan sebesar Rp151 dan Rp161 (konsensus Rp155 and Rp170). Kami merekomendasikan BUY saham TLKM dengan 12M DCF TP sebesar Rp3,100 per saham, atau setara dengan 19,21x FY15F P/E (konsensus PE adalah sebesar 17,81x FY14F and 16,25x FY15E) atau setara dengan potensi kenaikan sebesar 11,71% dari harga penutupan Rp2,775 per 13 Oktober 2014.

Buy : TLKM, AKRA, SMGR, AISA.

Disclaimer On,
KDB Daewoo Securities  Indonesia


Tidak ada komentar:

Posting Komentar