Minggu, 10 Agustus 2014

Senin, 11 Agt 2014

Mengapa Pasar Terkoreksi? Satu minggu yang berlalu setelah libur idul fitri, pergerakan pasar cukup mengecewakan sementara harapan investor pasar akan naik dikarenakan berlangsungnya pilpres dan tahapan setelahnya dengan lancar. Sementara kami juga yakin pertumbuhan ekonomi kedepan. Namun mengapa pasar berkonsolidasi? Berikut ini adalah beberapa penjelasan dan saran kami. Peristiwa: kondisi geopolitik kembali ke jalurnya. Investor bereaksi terhadap ketidakpastian dengan mengurangi asset beresiko termasuk saham di Indonesia. Ini adalah fakta yang membuat panas situasi: 1) Pejabat Nato mengatakan Rusia telah mengirim 20 ribu pasukan dekat dengan perbatasan Ukraina yang menyebabkan kekuatiran Rusia akan menyerang Ukraina. 2) Obama memberikan otorisasi untuk menyerang ISIS di irak utara dengan pesawat tempurnya dan 3) ketidakstabilan di Libya dan berakhirnya gancatan senjata di Gaza. Saran Daewoo: Hanya masalah sentiment. Kami melihat pengaruh langsung yang terbatas dan menyarankan investor untuk membeli saham yang mempunyai pertumbuhan dan fundamental baik ketika terjadi koreksi. Menurut pengamatan kami dari pergerakan lalu, resiko geopolitik hanya sedikit berpengaruh terhadap Indeks. Peristiwa: Data ekonomi yang keluar cukup mengecewakan. Walaupun Inflasi July naik 4.5% yoy dan PMI (52.7) cukup menggembirakan namun pertumbuhan ekonomi di kuartal kedua 2014 yang melambat menjadi 5.12% dan neraca perdagangan June yang deficit USD 305 juta cukup mengecewakan. Saran Daewoo: Data yang lalu kurang relevan, lebih baik melihat data kedepan. Indikator ekonomi mengukur ekonomi disatu waktu namun kami percaya potensi kedepan lebih berguna. Melihat kembali ekonomi inodnesia yang mulai melambat pada kuartal ketiga 2013 dimana akan memberikan dasar yang baik untuk kuartal ketiga 2014, dengan persiapan pemerintahan baru, kami yakin ekonomi akan mulai berjalan dengan baik. Gold prices rose on increased geopolitical risks - International oil prices were mixed. While WTI price dropped, Brent oil price rose on concerns of possible Western sanctions against Russia. Despite a decline in crude oil inventory in the US, WTI price fell on concerns of slowing demand. Many market watchers expect demand to slow as the US driving season winds down and fire at CVR Refining in Kansas could cut demand. The affected refining facility (capacity of 115,000 bbl/d) is forecast to be down for four weeks. Meanwhile, US airstrikes against Isis rebels in Iraq have not had any significant impact on oil production, exports, and thus international oil prices. - Gold prices rose, affected by mounting geographical risks, including Russia-Ukraine tensions, Iraqi issues, and the Israel-Hamas conflict. However, silver prices declined, attributable to its inferior position to gold in terms of the riskless asset status, and weak Chinese service PMI reading. - In the non-ferrous metal market, copper prices fell, while nickel prices rose. Downside support to prices from improving macroeconomics in China weakened due to sluggish service PMI and decline in imports. Rising tensions between the EU and Russia raised concerns of demand weakening for non-ferrous metals in the Eurozone. The rise in nickel prices was attributable to a delay in the operation of mines in Papua New Guinea. - Iron ore prices remained largely flat. Despite a rebound in Australian thermal coal prices as of August 1st, it remains below USD70/tonne. The prices of these commodities continue to be weighed down by oversupply. - Grain prices increased. Wheat and corn prices rose due to geopolitical risks (Russian and Ukraine are major exporters). However, the uptrend is unlikely to continue, given the healthy supply outlook in the US (according to WMonthly Focus 1H14 Financial performance of top 50 listed companies We examined the 1H14 financial reports of top 50 companies based on market capitalization. Among the top 50 listed companies, only 7 companies have not yet released their earnings. Our key findings are summarized based on the company’s revenue, operating income, and net income. The company which have good performance with relatively cheap valuation, P/E below 15x are: - PNBN, trade at trailing P/E of 8.4x and P/E 2014 of 8.8x vs. average trailing and 2014 P/E of the sector among the top 50 stocks were 12.2x and 11.5x, respectively. The company's revenue and net profit in 1H14 increased 22% and 20.9% compared to the sector average of 21.2% and 20.2%. - PWON, trading at trailing P/E of 13.5x and P/E 2014 of 12.7x vs. average trailing and 2014 P/E of sector average of 14.9x and 14.8x. The company's revenue and net profit in 1H14 increased 21.7% and 42.6% compared to the sector average of 11.1% and 32.4%. Indonesia Economic Indicator: Below expectations but it's not all that bad According to the recent data released by the Central Statistics Agency (BPS), inflation for the month of July came in at 0.93% MoM and 4.53% YoY. Meanwhile, the Consumer Price Index came in at 113.05. Indonesian exports increased to USD15.42bn in June, which was 4.05% higher compared to the previous month or increased by 4.47% compared to the same period in 2013. On the other side, June imports reached USD15.72bn, or up 6.44% MoM. When compared to the same period last year, imports increased by 0.51%. Indonesia's trade balance swung to a deficit of USD0.3bn in June, and deficit of USD 1.2bn from Jan-June 2014. Indonesia recorded a Gross Domestic Product (GDP) growth of 2.5% QoQ and 5.1% YoY for 2Q14. August strategy: It’s time to be picky We suggest investors to seek opportunities for growth. In our view, the newly elected president will push forth economic reforms during the early stages of the administration and believe that the only economic component for growth is the investment side of the equation (see our presentation “Buy Indonesia”, published on July 23). We suggest investors to focus on financials, basic industry, and property sectors. For our portfolio adjustment, we are removing consumer-related names (MPPA and RALS).orld Agricultural Supply and Demand Estimates as of August 12th). Panin Sekuritas 11 Agustus 2014 – Bursa Amerika ditutup meningkat seiring meredanya konflik geopolitik Rusia-Ukraina. Rusia telah menarik pasukannya dari perbatasan Ukraina. Selain itu, pergerakan pasukan AS di Irak akan terbatas. Dow Jones +1,13%;  S&P 500 +1,15%; Nasdaq +0,83%. Bursa regional ditutup naik seiring pergerakan bursa global.

IHSG hari ini diperkirakan akan naik seiring sentimen global dan regional. Selain itu, berita positif cadangan devisa dan data surplus neraca dagang China belum tercermin pada IHSG. Data cadangan devisa Juli 2014 naik +2,6% mom menjadi USD110,5 miliar, level tertinggi sejak Jan 2013. Surplus neraca dagang China Juli surplus USD47,3 miliar dengan ekspor +14,5% yoy dan impor -1,6% yoy. Rupiah menguat menjadi Rp11.730. Hari ini Kabinet Jokowi-JK akan diumumkan, apabila kabinet tersebut berisi dengan nama-nama profesional yang disukai pasar maka akan menambah sentimen positif pada IHSG.
BOW: MEDC, SIMP, WIKA, WSKT,JSMR, PTPP, INTP, ELSA.
Trading BUY: TELE, PWON

Sentul City (BKSL) memutuskan melakukan refinancing utang yang jatuh tempo tahun ini dengan jumlah total Rp471,08 miliar, melalui perpanjangan tenor pinjaman. Berdasarkan laporan keuangan perseroan pada semester pertama tahun ini, terdapat lima perjanjian perpanjangan jangka waktu pelunasan pinjaman dengn kredit dan nilai yang berbeda-beda. (VALBURY)
©Panin  Sekuritas 1 Agustus 2014 – Bursa Amerika ditutup meningkat seiring meredanya konflik geopolitik Rusia-Ukraina. Rusia telah menarik pasukannya dari perbatasan Ukraina. Selain itu, pergerakan pasukan AS di Irak akan terbatas. Dow Jones +1,13%;  S&P 500 +1,15%; Nasdaq +0,83%. Bursa regional ditutup naik seiring pergerakan bursa global.

IHSG hari ini diperkirakan akan naik seiring sentimen global dan regional. Selain itu, berita positif cadangan devisa dan data surplus neraca dagang China belum tercermin pada IHSG. Data cadangan devisa Juli 2014 naik +2,6% mom menjadi USD110,5 miliar, level tertinggi sejak Jan 2013. Surplus neraca dagang China Juli surplus USD47,3 miliar dengan ekspor +14,5% yoy dan impor -1,6% yoy. Rupiah menguat menjadi Rp11.730. Hari ini Kabinet Jokowi-JK akan diumumkan, apabila kabinet tersebut berisi dengan nama-nama profesional yang disukai pasar maka akan menambah sentimen positif pada IHSG.
BOW: MEDC, SIMP, WIKA, WSKT,JSMR, PTPP, INTP, ELSA.
Trading BUY: TELE, PWON
©Panin SekuritasJokowi setuju Me

rger Bank BUMNDalam pertemuan di Balaikota kamis lalu, Gubernur BI dan Jokowi lebih specific membahas tentang penggabungan Bank Bumn di Indonesia.  Menanggapi hal itu Jokowi ingin proses tersebut harus meningkatkan perbankan di Indonesia. Ke dua belah pihak setuju jika cara ini akan menjadikan bank Bumn memiliki aset yang besar seperti penggabungan bank besar CIMB, RHB MBS di MalaysiaSetali tiga uang, Menkoperekonomian Chairul Tanjung,Dahlan Iskan, Gubernur BI  dan Ketua OJK sudah memastikan langkah tersebut akan menjadi perbankan nasional menjadi besar.  Design awal adalah BMRI akan membeli Bank BTN, sedangkan BRI akan membeli Bank Mutiara karena target yg di beli keduanya adalah milik pemerintah.  Dirut BMRI ,Budi Sadikin mengatakan pihaknya menyiakpkan dana 9 Triliun untuk bank kategori BUKU 3 dengan aset diatas 100 Triliun.

 Monday (11/08/2014) Early BIRD Fundamental Perspective (Edwin Sebayang CSA®-MNC Securities)

Setelah Jumat DJIA rebound +1.13% dgn vol kecil atau selama seminggu DJIA naik +0.36%, perdagangan minggu ini masih akan tetap volatile dmn faktor Penggerak bukan hanya dari data Retail Sales, PPI, Empire manufacturing survey, Industrial production, Capacity utilization & statement dr bbrp president The Fed negara bagian (utk mengetahui sinyal bgmn percepatan kenaikan Fed Rate)  serta release earnings bbrp emiten spt: Sysco, Wal-Mart, Macy's, Cisco, JC Penney, tetapi market jg akan fokus atas release data GDP Uni Eropa dan GDP Jerman, terutama setelah Italy kembali masuk ke jurang resesi dan melemahnya kinerja German Factory data ditengah sanksi ekonomi yg diterapkan atas Rusia. Lebih lanjut investor akan fokus atas release China Industry Output yg dpt memberikan "benang merah" kinerja ekonomi China di Q3/2014 setelah pemerintah China mendorong penyaluran pinjaman ke sektor riil melalui penurunan reserve requirement perbankan.Disamping itu investor jg akan memperhatikan mengenai ketegangan di Ukraina, apakah Rusia tetap menarik diri pasukannya di perbatasan atau Rusia jusru akan menambah pasukannnya diperbatasan Ukraina. Dr dlm negeri, setelah IHSG seminggu lalu turun -35.04 pooin (-0.69%), dihari Senin ada peluang alami technical rebound merujuk naiknya DJIA sebesar +1.13% & EIDO +1.29%. Adapun perkembangan terakhir selama weekend terkait emiten yg perlu dicermati diaantaranya: PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) merevisi target pertumbuhan penjualan hingga akhir th ini dari semula dicanangkan pada kisaran 14%-16% mjd sebesar 11%-13%.Disamping itu, Pemerintah menolak permintaan penambahan modal (Right Issue) PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) karena tdk ada alokasi anggaran.

Monday IDX Range: 5,031 - 5,099 

BUY: TLKM, BBCA, TINS, SIMP, UNTR, PTBA, TBIG, PTPP, KLBF, PGAS, BMRI, BBRIBOW: ASII, SMGR, WIKA, INCO, INDF, JSMR, AKRA, GGRM, ICBP, UNVR (ES CSA®-MNC Sec/Disc On)

RISET CIMB 11 AGUSTUS 2014


Astra Agro Lestari   |  PDF
A fully integrated player
AALI IJ / AALI.JK | ADD - Maintained | Rp26,450.00 /TP Rp33,000.00▲
Mkt.Cap:US$3,531.00m | Avg.Daily Vol:US$3.03m | Free Float:20.30%
Plantations | Author(s): Maureen NATASHA +62 (21) 3006 1721, Laura TASLIM

With its venture downstream, AALI is now a fully integrated CPO player. The additional margins from its new refinery should accelerate AALI’s overall earnings and ROE improvement in the longer term. This, coupled with a recovery in nucleus production, should buffer any CPO price downside risks. We adjust our FY15-16 EPS estimates to reflect its downstream business contribution and higher production from its nucleus estates. This raises our target price, still based 16x CY15 P/E. The stock’s current 8% premium over its peers is below historical average. AALI remains our top pick for the sector, given its good corporate governance, high liquidity, potential earnings growth and strong dividend yield (2.6% vs. 1.8% avg). Maintain Add.


  ------------------------------------------

#MINING/METAL/COAL/OIL DAN GAS

1.INDONESIAN THERMAL COAL SWAPS SEEING SOME POSITIVE TREND
Indonesian coal swaps for average September 2014 increased US$ 0.20 (+0.36%) day on day and US$ 1.30 (+2.41%) per mt week on week. The swap was also gained US$ 0.45 (+0.82%) month on month according to AsiaClear OTC coal swap's reports released last Friday. (COAL SPOT)

2.Vale to double iron ore shipments to China by 2019
http://www.mining.com/vale-to-double-iron-ore-shipments-to-china-by-2019/?utm_source=digest-en-mining-140808&utm_medium=email&utm_campaign=digest


3.China to ban coal use in Beijing by 2020
http://www.mining.com/china-to-ban-coal-use-in-beijing-by-2020-96805/


4.Medco redirects gas delivery to Arun-Belawan pipeline 
http://m.thejakartapost.com/news/2014/08/09/medco-redirects-gas-delivery-arun-belawan-pipeline.html-0


5.PT Timah Resmi Menjadi Operator Tambang Eks Koba Tin 
http://energitoday.com/2014/08/08/pt-timah-resmi-menjadi-operator-tambang-eks-koba-tin/

  ------------------------------------------

#FARMASI

1.Kalbe Farma to start producing cancer drugs 
http://bit.ly/1u9mRtv


-----------------------------------------

#PERBANKAN

1.BRI seeks to acquire Jiwasraya as part of expansion 
http://m.thejakartapost.com/news/2014/08/08/bri-seeks-acquire-jiwasraya-part-expansion.html


-----------------------------------------


Disclaimer: This broadcast is for informational purposes and should not be construed as a solicitation or offer to buy or sell securities or related financial instruments

Good morning, 

Dow.........16534 +185.7 +1.13% 
Nasdaq......4371 +35.9   +0.83% 
S&P 500.....1932+22.0   +1.15%

FTSE..........6567-30.0   -0.45% 
DAX...........9009 -29.7   -0.33% 
CAC...........4178 -2.02   -0.05% 

Nikkei......14778  -434.0 -2.98%
HSI..........24331  -56.2   -0.23% 
Shanghai...2194  +6.8    +0.31% 
ST Times...3289  -25.3   -0.76%  

Indo10Yr. 8.3468+0.05  +0.57%
US10Yr....2.41%   -0.01  -0.37% 

VIX...........15.77    -0.89  -5.34% 

USD Index...81.39 -0.14 -0.17% 
Como Indx.292.43 -0.65 -0.22%
DJUSCL.....130.03+1.09+0.85% 
(Dow Jones US Coal Index) 
IndoCDS...163.895-0.74 -0.45% 
(5-yr INOCD5) 

IDR...11779 -17.5 -0.15%(blmbrg)  
Jisdor...... 11882 +116     +0.99%
Euro........1.3410 +0.3442+0.05%  

TLKM..46.24+0.61+1.34%Rp2747
ARMS Plc....65.00 +1.25 +1.96% 
EIDO......... 28.33   +0.36 +1.29% 
EEM.......... 43.71   +0.39 +0.90% 

Oil.............97.65  +0.08   +0.08% 
Gold ......1309.58 -3.05    -0.26% 
Timah......22325  -25       -0.11% 
Nickel......18500  -320     -1.70% 
Coal..........67.05  -1.10   -1.61% 
CPO.......2235RM -20     -0.89% 
Corn.........363.50 -7.75   -2.09% 
SoybeanOil.35.87-0.18   -0.50% 
Wheat......549.25 -12.25 -2.18% 

 (DE/ls- 10-08-14) 

 -----------------------------------------

1)      Indeks Dow Jones ditutup di level 16,553.93 menguat 185.66 point (+1.13%) #kopipagi

2)      IHSG ditutup di level 5,053.76 melemah 13.22 point (-0.26%) di suport minor, range 5050-5150 #kopipagi

3)      ADMG 200-207, APLN uji resisten 355, jika breakout ke 380, BBRI 10600-11200 #kopipagi

4)      ELSA 700-750, KAEF 1230-1300, KLBF 1600-1660, PWON 400-440, TELE 830-870 #kopipagi

5)      Pasar masih konsolidasi sejak pertengahan Juli, trading masih bersifat jgk pendek saja. #kopipagi

6)      A fool may earn money, but it takes a wise man to keep it.” – Scotland

7)      Semoga #kopipagi hari ini dapat melengkapi analisis Anda & dpt mencerahkan. Salam profit

Disclaimer :  Segala rekomendasi untuk beli atau jual  bukan sebuah perintah melainkan sebagai bahan pertimbangan dalam transaksi saham.

NICKEL

Nickel increased to 18482 USD/MT in August from 18435.50 USD/MT in July of 2014. Nickel averaged 13586.37 from 1993 until 2014, reaching an all time high of 54050 in May of 2007 and a record low of 3730.50 in December of 1998.

SEE MORE :
http://www.tradingeconomics.com/commodity/nickel

KLBF :  Kalbe Farma Siapkan Rp250 M untuk Pabrik Obat Kanker

PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) pada kuartal III- 2014 ini akan memproduksi tiga varian obat kanker dari pabrik Kalbe Oncology atau obat khusus penyakit kanker. Pabrik baru ini dibangun di kawasan industri Pulo Gadung, Jakarta.

Sekretaris Perusahaan Kalbe Farma, Vidjongtius, mengatakan bahwa inisiatif pembangunan pabrik tersebut tercetus sejak tiga tahun yang lalu. Menurutnya, pembangunan pabrik tersebut akan memakan waktu dua tahun, dan satu tahun untuk memproses perizinan.

"Investasinya Rp200 miliar-Rp250 miliar untuk satu pabrik, kapasitasnya 3-5 juta unit untuk obat kanker ini, obat ini untuk kemoterapi, karena kanker bisa macam-macam," kata Vidjongtius di Kal Care Lotte Shopping Avenue, Kuningan, Jakarta, Jumat (8/8/2014).

Dia menuturkan, saat ini manajemen perusahaan tengah mengurus perizinan operasi dari pabrik obat kanker tersebut. Adapun, dalam pengoperasian pertamanya ini. "Kuartal III kita harapkan dimulai dari tiga obat terlebih dahulu dan di kuartal IV akan menambah dua lagi," tambahnya.

Vidjongtius melanjutkan, pangsa pasar Kalbe Farma tetap di dalam negeri terlebih dahulu sebelum melakukan ekspansi ke ASEAN. Meski belum melakukan produksi, pabrik tersebut diprediksi akan menyumbangkan kontribusi pendapatan konsolidasi Kalbe Farma di bawah 10 persen.

"Kontribusi terhadap total masih kecil, masih single digit di bawah 10 persen, tapi tahun selanjutnya akan lebih karena masih baru bertumbuh," tutupnya. (okezone)

------------------

SMRA : Marketing sales Summarecon telah mencapai Rp 2,7 T

Hasil pra penjualan (marketing sales) salah satu emiten properti PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) selama tujuh bulan terakhir telah mencapai Rp 2,7 triliun. Nilai ini telah mencapai 60% dari target marketing sales perseroan sebesar Rp 4,5 triliun.

Pencapaian ini sedikit menurun sekitar 15,63% dibandingkan hasil marketing sales Juli 2013 lalu sebesar Rp 3,2 triliun. Johannes Mardjuki, Presiden Direktur SMRA mengakui, penurunan ini disebabkan lesunya sektor properti tahun ini, dengan kenaikan suku bunga dan pengetatan likuiditas kredit.

Meski demikian, ia cukup optimis SMRA mampu mencapai target marketing sales tahun ini. Sekadar info, perseroan sempat merevisi target penjualannya itu dari Rp 4 Triliun menjadi Rp 4,5 Triliun. "Marketing sales kami masih sejalan dengan target tahun ini," ujarnya pada KONTAN, beberapa waktu lalu.

Adapun, hasil marketing sales ini berasal dari penjualan kawasan residential dan apartemen dari Summarecon Serpong, yakni Rp 1,5 triliun dan Summarecon Bekasi sekitar Rp 1,2 triliun.

Sementara, Summarecon berencana untuk meluncurkan proyek township di Bandung pada awal tahun depan. Johannes bilang, proyek township ini akan berupa kawasan perumahan dan high residential seluas 270 hektar.

Hingga semester satu tahun 2014, kinerja SMRA melemah dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Perseroan hanya mencatat laba bersih sebesar Rp 542,21 miliar, turun 11% year on year (yoy) dari Rp 611,59 miliar. Adapun, kenaikan penjualan bersih tercatat hanya 3% dari Rp 1,92 triliun menjadi Rp 1,98 triliun. (Kontan)


INTP : Permintaan Semen Diprediksi Naik Pada Semester II 2014

PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) optimis permintaan semen domestik akan tumbuh lebih cepat pada semester II-2014 sejalan dengan program yang ditawarkan masing-masing calon presiden terkait dengan percepatan infrastruktur.

Presiden Direktur Indocement, Christian Kartawijaya mengatakan, visi dan misi Presiden terpilih diperkirakan mampu mendorong permintaan semen. Pasalnya, percepatan infrastruktur membutuhkan bahan baku berupa semen.

"Pemerintahan baru akan berdampak bagus ke permintaan semen karena akan menopang program percepatan infrastruktur," kata Christian kepada wartawan, Jumat (8/8).

Pertumbuhan itu juga didukung harapan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik ketika dipimpin presiden yang baru. Jika pertumbuhan ekonomi nasional tembus di angka 6 persen maka permintaan semen domestik INTP diprediksi mampu mencapai 1,5 kali lipat.

"Pertumbuhan ekonomi 5 persen, tumbuh 1 kali, kalo di atas 6 persen sampai 1,5 kali lipat," imbuhnya.

Sekedar catatan, sepanjang semester I-2014 volume penjualan semen domestik sebesar 8,73 juta ton. Angka ini lebih tinggi 3 persen dari penjualan pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 8,73 juta ton. (Ipotnews)

------------------

Tidak ada komentar:

Posting Komentar