Risk to the upside
Kami menduga kenaikan index kemarin mengejutkan kebanyakan investor, index naik 0.8% dari penutupan pada jumat dan ditutup di level 5127,1 yang merupakan level penutupan index tertinggi pada tahun berjalan dan butuh 1.7% lagi ke rekor penutupan index tertinggi. (yang dicapai pada tanggal 20 Mei 2013).
Informasi yang kami dapatkan dari nasabah retail kami menyebutkan bahwa mereka telah mengambil keuntungan dari rally yang terjadi. Berbeda dengan pendekatan investasi kami yang kami sarankan pada notes strategi Juli, “gear up and embrace the change”, yang dipublikasikan pada 7 July, kami pikir investor telah mengurangi porsi saham sebagai antisipasi jenuh beli di pasar dan akan jatuh. Bagaimanapun kami pikir semua telah berbalik, kini investor mulai berspekulasi untuk beli dan telah mengetahui resiko dari potensi kenaikan, dengan kata lain investor lebih kuatir ketinggalan rally. Hal ini didasarkan pada hal sebagai berikut dari rally kemarin:
- Properti (naik 2,57% harian) dan industri dasar (naik 1,11% harian) kedua sektor mengalahkan index masing-masing dengan 1,8% dan 0,3%. Walaupun kedua sektor tersebut mempunyai siklus musiman namun kami percaya, investor mengantisipasi kondisi ekonomi akan membaik.
- Nilai beli asing hanya 27.7% dari total volume transaksi lebih kecil dari rata-rata tahun berjalan sebesar 39.6%. Artinya investor lokal lebih mendominasi.
Kami melihat resiko yang lebih kecil kepada penurunan. Argument kami berdasarkan dari fakta berikut: local investor hanya mempunyai jumlah saham yang terbatas untuk dijual dan keadaan ekonomi yang membaik akan menjadi penopang harga, dan alasan terakhir adalah hasil pilpres semakin dapat di prediksi.
Secara umum, kami percaya hasil pilpres yang sudah diprediksi akan menjadi pendorong tingkat keyakinan. Hasil resmi dari pilpres hari ini akan di lanjuti oleh pihak yang akan mengajukan gugatan ke mahkamah konstitusi, yang telah diprediksi oleh pelaku pasar sebelumnya. Selama situasi yang ada sejalan dengan ekspektasi maka yakin pasar akan dalan tren naik. Kami menyarankan investor untuk tidak mengurangi porsi saham dikarenakan pemikiran pasar akan jatuh. Selama pertumbuhan ekonomi Indonesia berada dijalurnya , kami percaya indeks akan naik.
Betrand n friends
PT Trisula International Tbk akan mengakuisisi
perusahaan pemilik lisensi Hallmark.
PT Sumi Indo Kabel Tbk berencana meluncurkan produk kabel mobil.
Medco akan mengeksplorasi di Gunung Ijen dengan membangun PLTP Ijen.
PT Bali Towerindo Sentra Tbk menggandeng anak usaha PLN untuk menyediakan infrastruktur serat optik.
Polda Jabar menahan Wakil Direktur Utama PT Cipaganti Cipta Graha Tbk terkait gagal bayar utang Koperasi Cipaganti.
PT Jaya Pari Steel Tbk mencatat laba bersih semester I sebesar Rp 4,13 miliar atau turun 55,73%.
PT Bukit Asam Tbk membukukan laba bersih semester I sebesar Rp 870 miliar atau naik 33%
PT Elnusa Tbk menunda rencana pengembangan bisnis biodiesel.
PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk akan mengembangkan pembangkit listrik mini hidro 50 MW senilai US$ 22,5 juta.
PT Ciputra Development Tbk menyiapkan dana sebesar Rp 1 triliun untuk membangun proyek Office Park Kemayoran.
PT Industri dan Farmasi Sido Muncul Tbk akan mengakuisisi satu perusahaan farmasi.
PT Aneka Tambang Tbk akan menggandeng mitra asing sebagai rekanan dalam membangun pabrik SGA di Kalimantan.
12:08, Jul 22 - +62 811-9110-436: Jadwal laporan keuangan yang akan di release :
FR CLSA 2Q14 corporate results timetable:
Consumer
AALI 24-Jul
LSIP 14-Aug
.Banks
BBRI 22-Jul
BBCA 23-Jul
BJBR 23-Jul
BBNI 24-Jul
BMRI 24-Jul
Consumer
INDF 4-Aug
INBP 4-Aug
MAPI4-Aug
.Construction
WIKA 23-Jul
WSKT 25-Jul
.Nickel
INCO 24-Jul
PT Sumi Indo Kabel Tbk berencana meluncurkan produk kabel mobil.
Medco akan mengeksplorasi di Gunung Ijen dengan membangun PLTP Ijen.
PT Bali Towerindo Sentra Tbk menggandeng anak usaha PLN untuk menyediakan infrastruktur serat optik.
Polda Jabar menahan Wakil Direktur Utama PT Cipaganti Cipta Graha Tbk terkait gagal bayar utang Koperasi Cipaganti.
PT Jaya Pari Steel Tbk mencatat laba bersih semester I sebesar Rp 4,13 miliar atau turun 55,73%.
PT Bukit Asam Tbk membukukan laba bersih semester I sebesar Rp 870 miliar atau naik 33%
PT Elnusa Tbk menunda rencana pengembangan bisnis biodiesel.
PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk akan mengembangkan pembangkit listrik mini hidro 50 MW senilai US$ 22,5 juta.
PT Ciputra Development Tbk menyiapkan dana sebesar Rp 1 triliun untuk membangun proyek Office Park Kemayoran.
PT Industri dan Farmasi Sido Muncul Tbk akan mengakuisisi satu perusahaan farmasi.
PT Aneka Tambang Tbk akan menggandeng mitra asing sebagai rekanan dalam membangun pabrik SGA di Kalimantan.
12:08, Jul 22 - +62 811-9110-436: Jadwal laporan keuangan yang akan di release :
FR CLSA 2Q14 corporate results timetable:
Consumer
AALI 24-Jul
LSIP 14-Aug
.Banks
BBRI 22-Jul
BBCA 23-Jul
BJBR 23-Jul
BBNI 24-Jul
BMRI 24-Jul
Consumer
INDF 4-Aug
INBP 4-Aug
MAPI4-Aug
.Construction
WIKA 23-Jul
WSKT 25-Jul
.Nickel
INCO 24-Jul
Tidak ada komentar:
Posting Komentar