Kamis, 12 Juni 2014

Kamis, 12 Juni 2014

Market Review 120614


Dow Jones Rabu  malam (11/6) ditutup turun 102 poin atau 0,6% ke 16.844, terutama atas rilis berita revisi turun perkiraan pertumbuhan ekonomi dunia oleh Bank Dunia. Bank Dunia merevisi turun perkiraan pertumbuhan ekonomi global menjadi 2,8% tahun ini, atau lebih rendah dari perkiraan sebelumnya sebesar 3,2%. Revisi turun pertumbuhan ekonomi dunia didorong oleh revisi turun beberapa negara seperti, Amerika Serikat (AS) yang  tahun ini diperkirakan tumbuh menjadi 2,1% dari sebelumnya 2,8%. Ekonomi Jepang diperkirakan tumbuh 1,3% tahun ini dibandingkan estimasi sebelumnya 1,4%. Sementara itu, negara berkembang diperkirakan tumbuh sebesar 4,8% tahun ini, dibandingkan dengan estimasi sebelumnya sebesar 5,3%.  Pasar saham Jepang pagi ini (12/6) dibuka turun signifikan atas tema yang sama.

Pemerintah dan Badan Anggaran DPR akhirnya menyepakati asumsi makro dalam RAPBNP-2014. Asumsi pertumbuhan ekonomi disepakati 5,5%, inflasi 5,3%, suku bunga SPN 3 bulan 6%, dan nilai tukar rupiah di Rp 11.600 per dolar AS. Sementara itu, harga minyak mentah (ICP) USD 105 per barel, lifting minyak 818.000 barel per hari dan lifting gas 1,224 juta barel setara minyak. Asumsi makro yang disepakati akan dibawa ke panitia kerja (panja) hari ini untuk membahas anggaran pendapatan dan belanja.

(sumber: Kontan) 


IHSG hari ini (12/6) diperkirakan bergerak melemah terbatas. Saham pilihan  SMGR, BSDE, TLKM, ASII.    

(
dang.maulida@ipc.co.id)


DISCLAIMER ON

MYRX ditaksir pengembang properti Cina dan A-REIT

Semenjak beralih fokus ke bidang properti, manajemen PT Hanson International Tbk (MYRX) mengklaim, menjadi incaran banyak investor.

Benny Tjokrosaputro, Presiden Direktur perseroan, sekaligus PT Mandiri Mega Jaya (MMJ) membeberkan, banyak investor yang ingin melakukan kerja sama atau partnerships dengan perseroan, terkait cadangan lahan (land bank) yang dimiliki perseroan besar.

"Sudah banyak investor, baik asing maupun lokal yang menawarkan kerja sama, dan kami dalam pembicaraan serius," ungkapnya kepada KONTAN (11/6).

Beberapa investor yang tengah melakukan tawar menawar harga antara lain adalah Country Garden (Holdings) Limited dari China dan Ascendas Real Estate Investment Trust (A-REIT) dari Singapura.

Sekadar info, Country Garden merupakan pengembang properti berskala besar di China yang fokus mengembangkan kawasan hunian perkotaan atau township. Sedangkan, Ascendas merupakan salah satu developer yang mengembangkan Bandara Internasional Changi di Singapura, dan fokus di kawasan industri dan business science parks.

Salah satu daerah yang tengah diminati oleh Ascendas itu, lanjut Benny, berada di Bekasi. "Mereka berniat untuk membuat kawasan industri dan bisnis di sana, dan mungkin bisa mencapai minimal 500 hektar," lanjutnya. Adapun, saat ini perseroan memiliki sekitar 400 hektar luas lahan di Bekasi. Jika kesepakatan terbentuk, maka perseroan berencana untuk mengakusisi sekitar 100 hektar lagi di area tersebut.

Yang pasti, Benny menargetkan nilai premium untuk melakukan partnership dengan beberapa investor asing itu.

Belum lama ini Hanson membentuk cucu usaha yakni PT Pacific Millenium Land, yang merupakan perusahaan patungan dengan anak usaha PT MMJ dan PT Pelican Group Pte Ltd, yang dimliki Tan Kian. Perusahaan ini akan difokuskan untuk membangun kawasan residensial berkonsep township dengan harga premium.(Kontan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar