Kamis, 20 Feb 2014

Thursday (20/02/2014) Early BIRD Fundamental Perspective (Edwin Sebayang CSA®-MNC Securities)

Setelah DJIA diawal perdagangan sempat nail +100 poin, tetapi seiring direlease-nya data ekonomi dimana Housing Start turun 16% menjadi berjumlah 880,000 unit, suatu level terendah sejak September 2013 & kejatuhan tertajam selama 3 thn terakhir, dimana data tersebut direleaase sehari setelah data Home Builder Sentimen turun -10 poin, suatu penurunan indeks perumahan terbesar sejak diperkenalkannya index tersebut di tahun 1985 serta data Fed Minutes yang menyebutkan semakin banyak anggota The Fed yg mengatakan akan mempercepat Tapering-Off sehingga dapat memiicu kenaikan Fed Rate lebih cepat dari dugaan awal, menjadi faktor DJIA turun -89.84 poin (-0.56%) ditutup dilevel  16040.56 disertai kenaikan The Fix sebesar +11.75% ditutup dileve 15.5.

Dari dalam negeri, setelah Rabu IHSG menguat +36.46 poin (+0.8%) didukung kembali menguatnya Rupiah atas USD & derasnya net buy asing dihari Rabu mencapai Rp 1.08 triliun sehingga Year to Date mencapai Rp 7.17 triliun, merujuk DJIA yang turun -89.84 poin (-0.56%) tetapi dilain pihak EIDO menguat +0.44% & penutupan Rupiah dilevel Rp 11,765 semalam, maka ES memperkirakan ada potensi IHSG melanjutkan kenaikannya secara terbatas dalam perdagangan Kamis sambil memperhatikan terus menguatnya harga minyak mentah Nymex mencapai diatas $103, atau naik hampir sekitar  +10.75% sejak awal tahun 2014 dimana kenaikan harga minyak tsb berpotensi "memberatkan" pos subsidi BBM di APBN 2014.

DJIA -89.84 -0.56% 16040.56
S&P -12.01 -0.65% 1828.75
NASDAQ -34.83 -0.82% 4237.95
VIX +1.63 +11.75% 15.5
OIL +1 +0.98% 103.43
GOLD -13 -0.98% 1311.4
NICKEL +55 +0.38% 14,515
TIN +45 +0.19% 23,195
CPO -6 -0.13% 2,708
EIDO +0.11 +0.44% $25.26
TLK 38.75 (2,279)
IDR 11,765

Thursday IDX Range: 4,548 - 4,637

BUY: BBRI, ASII, TLKM, GGRM, PGAS, AALI, BWPT, LSIP, UNVR, KLBF, ACES, ICBP, SIMP, UNTR (ES CSA®-MNC Sec/Disc On)


Thursday (20/02/2014) Early BIRD Technical Prespective (Edwin Sebayang CSA®-MNC Sec)

IDX Composite 4,548 - 4,637
Pola White Marubozu terbentuk atas IDX mengindikasikan Buliish Reversal.

Thursday Stocks Pick:
BBRI 9100-9550 (TP 2014F:9800) Pola Four White Soldiers terbentuk atas BBRI mengindikasikan Bullish Continuation. BUY 9350

ASII 6825-7200 (TP 2014F:7950) Pola Long White Marubozu terbentuk atas ASII mengindikasikan Bullish Reversal. BUY 6925

TLKM 2280-2370 (TP 2014F:2650) Pola Three White Soldiers terbentuk atas TLKM mengindikasikan Bullish Continuation. BUY 2310

GGRM 45800-47900 (TP 2014F:50900) Pola Two White Soldiers terbentuk atas GGRM mengindikasikan Bullish Reversal. BUY 46725

PGAS 4930-5150 (TP 2014F:5250) Pola Four Price Doji terbentuk atas PGAS mengindikasikan sideways. BUY 5025

AALI 23575-24250 (TP 2014F:28650) Pola White Opening Marubozu terbentuk atas AALI mengindikasikan Bullish Reversal. BUY pnl23825

BWPT 1310-1390 (TP 2014F:1500) Pola Two White Soldiers terbentuk atas BWPT mengindikasikan Bullish Continuation. BUY 1340

LSIP 1980-2080 (TP 2014F:2000) Pola Four White Soldiers terbentuk atas LSIP mengindikasikan Bullish Continuation. BUY 2010

UNVR  28100-28800 (TP 2014F:31500). Pola Bullish Harami terbentuk atas UNVR mengindikasikan Bullish Reversal. BUY 28350

KLBF 1390-1450 (TP 2014F:1620) Pola Bullish Harami terbentuk atas KLBF mengindikasikan Bullish Reversal. BUY 1410

ACES 840-930 (TP 2014F:980) Pola Three White Soldiers terbentuk atas ACES mengindikasikan Bullish Continuation. BUY 870

ICBP 10725-10950 (TP 2014F:12650) Pola Bullish Harami terbentuk atas ICBP mengindikasikan Bullish Reversal. BUY 10775

SIMP 750-800 (TP 2014F:1000) Pola Six White Soldiers terbentuk atas SIMP mengindikasikan Bullish Continuation. BUY 770

UNTR 18400-18900 (TP 2014F:23600) Pola Dragonfly Doji terbentuk atas UNTR mengindikasikan munculnya aksi beli. BUY 18550 (ES CSA®-MNC Sec/Disc On)


Hsl fomc meeting minutes : utk smtr pintu tertutup utk kemgknan kenaikan suku bunga. Di sisi lain dianggap ekonomi skrg ini msh tlalu lemah utk meneruskan pengurangan pembelian aset berharga.


Dollar diramal bisa sentuh Rp 10.000 di akhir tahunRupiah diprediksi bakal terus menujukkan taringnya di tahun ini. Bahkan dolar AS bisa terus turun hingga mencapai Rp 10.000. Harga beberapa komoditas ekspor Indonesia yang mulai naik menjadi salah satu alasannya.Demikian diungkapkan Ekonom sekaligus Peneliti Indonesia Research and Strategic Analysis (IRSA) Faisal Basri saat acara media briefing bersama Asian Agri di Gedung Annex, Wisma Nusantara, Jakarta, Rabu (19/2/2014)."Akan berada di angka Rp 10 ribuan sampai akhir 2014, jadi saya agak terganggu kalau ada yang bilang rupiah menguat terlalu cepat, kan ekspor kita naik," tegasnya.Faisal menyebutkan, paling tidak ada 3 hal yang bisa membuat mata uang garuda itu kembali bersinar.Pertama, harga beberapa komoditas ekspor Indonesia mulai menunjukkan kenaikan, di antaranya minyak sawit, kopi, cokelat, dan tembaga. Kenaikan ini sejalan dengan penguatan ekonomi dunia. Lewat penguatan ini, diharapkan nilai ekspor Indonesia bakal naik tahun ini."Normal-normal saja kalau rupiah sekarang menguat, harga komoditas baik, ekspor baik, CPO juga baik, makin banyak negara yang beli energi murah," katanya.Faktor kedua, dari sisi pariwisata, arus wisatawan asing yang berkunjung ke Indonesia berpeluang naik tahun ini, akibat ketegangan di Thailand. Diperkirakan, tahun ini jumlah turis mancanegara ke Indonesia mencapai 9 juta orang."Efek dari Thailand yang mengalihkan liburan ke Indonesia dan industri makin banyak pindah ke Indonesia, tercermin dari penurunan impor kendaraan Fortuner dan vios yang tadinya produksi di Thailaind, tahun ini akan pindah ke Indonesia," ujar Faisal.Faktor terakhir, terkait pemilu yang bakal menopang meningkatnya perekonomian masyarakat karena banyaknya parpol yang mulai gencar berbelanja atribut pemilu."Banyak parpol bikin atribut, itu meningkatkan ekonomi masyarakat. Pemilu itu menarik bagi turis, bayangkan saja ada Roma Irama," pungkas Faisal.


Markets (As of 4:36 PM ET)
Advancers/Decliners: 1998/4132

U.S.
Dow: 16,041 ( -89.84, -0.56%)
Nasdaq: 4,238 ( -34.83, -0.82%)
S&P 500: 1,829 ( -12.01, -0.65%)
GlobalDow: 2,458 ( -8.62, -0.35%)
Gold: $1,311 ( -13.40, -1.01%)
Oil: $103.45 ( + 1.02, + 1.00%)

Europe
FTSE 100: 6,797 ( + 0.28, + 0.0041%)
DAX: 9,660 ( + 0.27, + 0.0028%)
CAC 40: 4,341 ( + 10.39, + 0.24%)
FTSE MIB: 20,438 ( -40.23, -0.20%)
IBEX 35: 10,054 ( + 11.10, + 0.11%)
Stoxx 600: 334.94 ( + 0.34, + 0.10%)

Asia
Asia Dow: 2,959 ( + 7.76, + 0.26%)
Nikkei 225: 14,767 ( -76.71, -0.52%)
Hang Seng: 22,665 ( + 76.80, + 0.34%)
Shanghai: 2,143 ( + 23.49, + 1.11%)
Sensex: 20,723 ( + 88.76, + 0.43%)
Singapore: 3,089 ( + 18.01, + 0.59%)

FX
Euro: 1.37 ( -0.0025, -0.18%)
Yen: 102.33 ( -0.03, -0.03%)
Pound: 1.67 ( -0.0001, -0.0075%)
Australia$: 0.90 ( -0.0023, -0.25%)
DXY Index: 80.20 ( + 0.20, + 0.25%)
WSJ $ Idx: 73.62 ( + 0.17, + 0.23%)

Rates
U.S. 10yr: 2.74 ( + 0.03, + 1.03%)
German 10y: 1.66 ( -0.0064, -0.38%)
Italy 10yr: 3.59 ( + 0.02, + 0.55%)
Spain 10yr: 3.55 ( + 0.03, + 0.94%)
U.K. 10yr: 2.73 ( -0.01, -0.54%)
Japan 10yr: 0.60 ( -0.0026, -0.43%)

Futures
Crude Oil: $103.45 ( + 1.02, + 1.00%)
Gold: $1,311 ( -13.40, -1.01%)
Corn: 469¢ ( + 4.75, + 1.02%)
DJIA F: $16,014 ( -93.00, -0.58%)
S&P F: $1,825 ( -12.15, -0.66%)
Silver: $21.51 ( -0.39, -1.77%)


Global Market Statistics 20 Feb 2014

DJIA.........16040  -89.8  -0.56%
S&P 500....1829  -12.0  -0.65%
Nasdaq......4238  -34.8  -0.82%
FTSE..........6797 +0.28 +0.00%
CAC...........4341 +10.4 +0.24%
DAX...........9660 +0.27 +0.00%
Nikkei......14766  -76.7  -0.52%
HSI..........22664 +76.8 +0.34%
US10Yr.......2.74 +0.03 +1.11%
EUR........1.3733  -0.00  -0.19%
IDR..........11778  -70.0  -0.59%
EIDO.........25.16 +0.11 +0.44%
EEM..........39.02  -0.27  -0.69%
TLK...........38.75 +0.12 +0.31%
ARMS Plc...243.5 +3.75 +1.56%
CrudeOil....103.4 +0.98 +0.96%
Gold...........1311  -19.5  -1.46%
Tin...........23125 +25.0 +0.11%
Nickel......14455 +45.0 +0.31%
Coal..........75.80  -1.05  -1.37%
CPO.......RM2712  -2.00  -0.07%

Global Market Snapshot
=================
• U.S. stocks fell in a late selloff after minutes of the FOMC latest meeting indicated that the central bank will keep trimming its bond-buying stimulus unless there is a significant economic surprise.

• Ukraine’s crisis deepened as a western region declared independence from the central government, while neighboring Poland’s prime minister warned of civil war.

• Singapore announced that the non-deliverable forwards (NDF) market in rupiah will use a reference rate set by Bank Indonesia's JISDOR (Jakarta Interbank Spot Dollar Rate) to settle their expiring contracts, switching from a rate that determined by banks in Singapore.

• Indonesia's auto sales grew at a slower pace 7% YoY in January. On a monthly basis, sales surged 5.94%, against a 12.65% drop in December.

• Philippine and Indonesia’s stocks rose as JPMorgan upgraded both markets to overweight, citing lower valuations in the Philippines and an improving CAD in Indonesia. Meanwhile EM stocks fell for a 2nd day as protests escalated in Ukraine and Thailand. The ruble slumped to a record after Russia canceled bond auctions for the third time in less than a month.


1) Indeks Dow Jones ditutup di 16,040.56 turun 89.84 point (-0.56%) bergerak volatil dgn range harian 16,031.66 -16,225.72 #kopipagi

2)   IHSG 20 Feb 2014 ditutup di level 4,592.65 naik 36.46 point (+0.80%) menguji resisten 4600 #kopipagi

3)   CPO : AALI jangka menengah potensi uji level 25000. BWPT range 1330-1400. #kopipagi

4)   Konstruksi : ADHI masih rawan profit taking jangka pendek. #kopipagi

5)   Group ASTRA : ASII uji resisten 7000 jika berhasil breakout jangka menengah potensi menuju 7500

6)   AUTO capai target #kopipagi kemarin. Range hari ini 3450-3600. Waspada profit taking.

8)   BBTN jangka pendek konsolidasi dalam range sempit 1080-1120. Wait and see saja untuk saat ini. BJTM 455-470 #kopipagi

9)   Group MNC : BHIT range 315-335. MNCN 2450-2550. BMTR range 2030-2200. #kopipagi

10) Sektor lain : BISI 576-610. PGAS 5000-5150. ELSA jangka pendek uji 450. #kopipagi

11) COWL di resisten kuat 500. Jika berhasil breakout akan memasuki trend naik yang cukup kuat. Tunggu breakout dulu ! #kopipagi

12) GGRM capai target #kopipagi kemarin, hari ini potensi uji level berikutnya di 47600

14) Demikian #kopipagi 20 Februari 2014 semoga mencerahkan. Salam profit, Ellen May. http://ellen-may.com


Salam Profit

Ellen May

Disclaimer : Segala rekomendasi untuk beli atau jual bukan sebuah perintahmelainkan sebagai bahan pertimbangan dalam transaksi saham.
Segala keuntungan & kerugian akibat pembelian saham menjadi tanggung jawab pelaku pasar & merupakan bagian dari risiko fluktuasi pasar.


Laba bersih WIKA tumbuh sesuai targetPT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) menorehkan laba bersih tahun 2013 sesuai target. Sekretaris Perusahaan WIKA Natal Argawan mengatakan, laba bersih WIKA unaudit tahun 2013 tumbuh sesuai harapan sebesar Rp 555,06 miliar.Jumlah itu naik 21,2% dibandingkan realisasi tahun 2012 yang sebesar Rp 457,8 miliar. Sementara pendapatan tahun 2013 diestimasi mencapai Rp 15,4 triliun atau naik 57,1% dibandingkan tahun 2012 yang sebesar Rp 9,8 triliun.Pendapatan itu ditopang dari berbagai lini bisnis WIKA seperti jasa konstruksi, penjualan listrik, industri, dan produk realty.Tahun ini, WIKA menargetkan perolehan pendapatan sebesar Rp 18,93 triliun atau naik 23% year-on-year (yoy). Sementara laba bersih tahun ini diproyeksi sebesar Rp 678,65 miliar, naik 22% yoy. Target kinerja tersebut didasari oleh kontrak atau order book WIKA 2014 senilai Rp 49,97 triliun, naik 28,56% dibanding order book 2013 sebesar Rp 38,87 triliun.Dari order book senilai Rp 49,97 triliun itu, sebesar Rp 25,83 triliun merupakan target order book baru, sementara sisanya sebesar Rp 24,14 triliun merupakan carry over atas order book WIKA tahun lalu. (Kontan)


20022014 (1)
TECH_CORNER

IHSG (4.593)
Range: 4.550 – 4.610
---Indeks naik dengan full body candle disertai volume meski stochastic overbought. RSI dan MACD masih positif.
IHSG diperkirakan akan menguat dengan support di 4.550 sementara resist 4.610.
 
ASII (6.950)
Rekomendasi: Sell On Strength
---Harga masih uptrend dengan pola full body candle disertai volume. RSI dan MACD masih positif namun stochastic sudah jenuh beli sehingga rawan profit taking.
Resist di 7.150 sementara support di 6.850.
 
BMRI (9.125)
Rekomendasi: Sell On Strength
---Meskipun masih uptrend namun harga relatif flat ditengah kondisi yang overbought. Upside kenaikan diperkirakan terbatas sehingga lebih baik profit taking dengan target harga 9.275 kemudian 9.525.
 
CNKO (249)
Rekomendasi: Spec BUY
---Volume mengalami spike sehingga harga menyentuh resist EMA20. MACD positif namun masih di bawah centre-line. Dengan stochastic oversold, potensi terjadi tehnikal rebound cukup besar dengan target tutup gap di 262.
Support terdekat 246, cut loss jika closed dibawah 243.
(Disclaimer on)


BUMI : Tuntaskan Masalah di BUMI, Grup Bakrie Hanya Punya US$163 Juta

Bisnis.com, JAKARTA – Kemampuan dana yang dimiliki Grup Bakrie untuk menyelesaikan masalahnya di PT Bumi Resources ternyata tak sampai 75 persen.Grup Bakrie diketahui hanya memiliki dana sebesar US$163 juta atau sekitar 71,5 persen dari total US$228 juta yang diperlukan untuk menyelesaikan transaksi pemisahan PT Bumi Resources Tbk. (BUMI).Hal itu terungkap dalam pengumuman seperti dikutip dari website resmi Asia Resource Minerals Plc (dahulunya Bumi Plc), Rabu (19/2/2014) malam waktu Jakarta.

Grup Bakrie telah resmi memohon perpanjangan waktu penyelesaian transaksi.Mereka juga meminta Asia Resources mempertimbangkan untuk merevisi syarat-syarat transaksi."Revisi ini termasuk mengurangi jumlah penjualan saham Bumi Resources dari 29.2% menjadi 25.4%," tulis pengumuman itu.

Dengan demikian, nilai total transaksi penyelesaian pemisahan Bumi Resources dari Bumi Plc menjadi hanya US$436 juta.Angka tersebut lebih rendah US$65 juta dari yang semula disepakati sebesar US$501 juta.Angka US$436 juta itu terdiri dari:US$50 juta yang sebelumnya sudah dibayarkanUS$223 juta yang akan dibayarkan oleh Borneo ke Grup Bakrie untuk akuisisi 57.4 juta saham Asia ResourcesUS$163 juta yang sudah dikumpulkan Grup Bakrie, yang baru saja diinformasikan Rabu, 19 Februari, kepada Asia Resources.(Bisnis)

Hasil FOMC semalam memberikan signal-signal bahwa The Fed bakal mulai melakukan kenaikan suku bunga lebih awal dari perkiraan. Berita ini kemudian direspon negatif oleh pergerakan indeks Dow Jones Industrial (DJI) dengan koreksi sebesar 89,84 poin (-0,56 persen) sehingga ditutup pada level 16.040,56. Ini sebuah signal negatif karena posisi penutupan DJI dibawah suport pertama di kisaran 16.050 - 16.100.‬

‪Sentimen negatif dari DJI ini, masih ditambah dengan sentimen negatif dari PMI China yang direlease pagi ini. CHINA PMI 48,3, dibawah konsensus 49,4. Sentimen negatif.‬

‪Munculnya signal-signal negatif pada bursa regional ini, sebaiknya membuat pelaku pasar lebih waspada, karena IHSG juga sudah semakin mendekati kisaran resisten 4650 - 4700 yang menjadi target jangka pendek dan menengah kami. IHSG hari ini diperkirakan bakal bergerak bervariasi pada kisaran lebar 4550 - 4700. Kisaran 4550-4575 akan menjadi suport, sedangkan kisaran 4650 - 4700 akan menjadi resisten. Jika suport di 4550-4575 gagal bertahan, kami menyarankan pemodal untuk exit posisi jangka pendek, karena itu berarti trend naik IHSG sudah berakhir. Disisi lain, kuatnya resisten di 4650 - 4700 membuat kami cenderung memberikan rekomendasi take profit dengan strategi Sell on Strength ketika IHSG bergerak naik.