Monday (06/01/2014) Early BIRD Fundamental Perspective (Edwin Sebayang CSA®-MNC Securities)
Minggu ini dimulainya perdagangan full power yg akan menjanjikan lebih byk action setelah kembali dari liburan dmn fokus utama tertuju atas laporan tenaga kerja yg akan direlease Jumat dimana investor ingin melihat apakah tjd lanjutan perbaikan disektor tenaga kerja yg akan mulai terlihat dihari Rabu seiring direleasenya ADP private sector.
The Fed juga mjd fokus Senin ini berkaitan nominasi Janet Yellen utk menggantikan Ben Bernanke sbg Chairwoman The Fed.
The Fed dihari Rabu juga akan merelease minutes meeting utk melihat update US economy seiring dimulainya tapering senilai US$10 miliar perbulannya.
Minggu ini investor jg mulai dpt melihat indikasi kinerja emiten utk Q4/2013 & FY 2013 dimulai emiten Bed Bath and Beyond, Constelation Brands & Alcoa ditengah S&P 500 diperdagangkan PE 2015E 15x shg bisa dikatakan cukup mahal versus rata2 PE jangka panjang ditengah earnings S&P 500 diperkirakan tumbuh 6.3% di Q4/2014.
Kondisi serupa akan tjd di BEI dimana perdagangan akan full power & langsung diperhadapkan perubahan Satuan Perdagangan (Lot Size) dimana 1 lot mjd 100 lembar & Fraksi Harga akan mjd < Rp 500 = Rp 1; Rp 500 - < Rp 5.000 = Rp 5 sdgkan ≥ Rp 5.000 = Rp 25.
Aturan batas auto rejection volume penawaran jual atau permintaan beli mjd 50.000 lot sdgkan Batas AR dibawah Rp 500 mjd 35%, range Rp 500 - Rp 5000 mjd 25% sdgkan diatas Rp 5000 mjd 20%.
Khusus dihari Senin, merujuk KEJATUHAN EIDO -0.81%, kenaikan tipis DJIA +28.64 poin (+0.17%) & market diperkirakan akan berlangsung sepi ditengah pemberlakuan fraksi harga & satuan lot yg baru khususnya saham dibawah harga Rp 500 mjd KURANG MENARIK bagi TRADER krn semakin sulit mendapat short term gain krn semakin byk effort yg hrs dilakukan.
Monday IDX Range: 4,216 - 4,288
BUY: ACES, SIMP, INDF, WIKA, KLBF, CPIN, SMRA
BOW: AKRA, BMRI, BBRI, SMGR, BBCA, TLKM, GGRM, PGAS, INTP, INTP, ASII (ES CSA®-MNC Sec/Disc On)
Monday IDX Range: 4,216 - 4,288
BUY: ACES, SIMP, INDF, WIKA, KLBF, CPIN, SMRA
BOW: AKRA, BMRI, BBRI, SMGR, BBCA, TLKM, GGRM, PGAS, INTP, INTP, ASII (ES CSA®-MNC Sec/Disc On)
Monday (06/01/2014) Early BIRD Technical Prespective (Edwin Sebayang CSA®-MNC Sec)
IDX Composite 4,216 - 4,288
Pola Black Opening Marubozu terbentuk atas IDX mengindikasikan Bearish Reversal.
Monday Stocks Pick:
ACES 610-690 (TP 2014F:800) Pola Two White Sodiers terbentuk atas ACES mengindikasikan Bullish Continuation. BUY 630
SIMP 760-840 (TP 2014F:1000) Pola White Closing Marubozu terbentuk atas SIMP mengindikasikan Bullish Reversal. BUY 790
INDF 6500-6900 (TP 2014F:8000) Pola Three White Soldiers terbentuk atas INDF mengindikasikan Bullish Continuation. BUY 6650
WIKA 1630-1710 (TP 2014F:2000) Pola Two White Soldiers terbentuk atas WIKA mengindikasikan Bullish Continuation. BUY 1650
KLBF 1270-1350 (TP 2014F:1500) Pola Long legged Doji terbentuk atas KLBF mengindikasikan melambatnya aksi beli. BUY 1300
CPIN 3324-3500 (TP 2014F:4200) Pola Bearish Harami terbentuk atas CPIN mengindikasikan Bearish Reversal. BOW 3350
SMRA 780-860 (TP 2014F:1050) Pola Dragonfly Doji terbentuk atas SMRA mengindikasikan melambatnya aksi beli. BUY 800
AKRA 4375-4625 (New TP 2014F:5300) Pola Black Candle terbentuk atas AKRA mengindikasikan Bearish Reversal. BOW 4425
BMRI 7550-8000 (TP 2014F:9600) Pola Black Candle terbentuk atas BMRI mengindikasikan Bearish Reversal. BOW 7700
BBRI 7100-7400 (TP 2014F:8800) Pola Long Legged Doji terbentuk atas BBRI mengindikasikan melambatnya aksi beli. BOW 7150
SMGR 14150-14650 (TP 2014F:16550) Pola Bearish Harami terbentuk atas SMGR mengindikasikan Bearish Reversal. BOW 14250
TLKM 2050-2200 (TP 2014F:2650) Pola Long Legged Doji terbentuk atas TLKM mengindikasikan melambatnya aksi beli. BOW 2075
PGAS 4475-4650 (TP 2014F:5250) Pola Bearish Harami Cross terbentuk atas PGAS mengindikasikan Bearish Reversal BOW 4500
ASII 6550-7150 (TP 2014F:7950) Pola Black Opening Marubozu terbentuk atas ASII mengindikasikan Bearish Reversal. BOW 6650 (ES CSA®-MNC Sec/Disc On)
"Have a Dazzling Monday and GBU All"
Biggest Indonesian Fund to Boost Equities, Bonds: Southeast Asia
2014-01-05 17:00:00.1 GMT
By Harry Suhartono
Jan. 6 (Bloomberg) -- Indonesia’s biggest pension fund
plans to boost equity and bond holdings in 2014 as it expects
domestic consumption and a possible reduction in interest rates
to raise company earnings in a presidential-election year.
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan,
formerly known as PT Jamsostek, will increase the proportion of
equities to 25 percent of total assets by the end of 2014 from
22 percent last year, President Director Elvyn Masassya said in
an interview in Jakarta on Jan. 3. The state-owned fund, which
oversees about $12.3 billion, will raise bond holdings to 48
percent of the total this year, from 45 percent, he said.
Increased stock purchases by the fund last year helped
stabilize the slumping equity market. The Jakarta Composite
Index pared losses to finish 1 percent lower in 2013, its first
annual drop since 2008, as foreign investors pulled out a net
$1.8 billion on expectations of reduced U.S. stimulus and
concerns with Indonesia’s current-account deficit and the
falling rupiah.
“In the short term, time deposits are providing a more
attractive return even compared with equities,” said Masassya,
46, who expects foreign outflows to continue in the first
quarter as the Fed cuts its bond buying program. “However, in
the longer run, we have to come back to equities and bonds.”
The Jakarta index may climb as much as 17 percent to 5,000
this year, he said. The gauge, which closed at 4,274.18 last
year, traded at 12.7 times 12-month projected earnings on Jan.
3, down from a 2013 peak of 16.1 times on May 20. Indonesian 10-
year bond yields rose to 9 percent on Jan. 3, the highest since
February 2011, according to data compiled by Bloomberg.
BTPN menanti izin akuisisi oleh Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC) dari OJK. SMBC telah memegang saham BTPN mencapai 24,26% dan sedang menunggu izin dari OJK untuk menambah saham 15,74% agar bisa menjadi 40% dari saham BTPN. Perkiraaan nilai transaksi pembelian 40% saham BTPN mencapai US$1,5 miliar. Akuisisi itu dibagi dalam 2 tahap, pertama mengambil alih 24,26% saham BTPN di market dan sisanya 15,74% menunggu persetujuan dari bank sentral setempat.
SIDO berniat mengakuisisi perusahaan obat-obatan dan telah melakukan pembicaraan dengan sejumlah perusahaan untuk merealisasikan rencana tersebut. Perseroan menargetkan pendapatan Rp2,8 triliun tahun ini atau tumbuh 16,6% dibanding tahun lalu. Hal itu ditopang oleh ekspansi perseroan, memperkuat pasar dalam negeri dan ekspor ke Jepang dan Taiwan, serta ground breaking pembangunan pabrik bahan baku pada awal Febuari 2014 di Jawa Tengah.
CPGT telah menambah 200 kendaraan shuttle dan 425 unit taksi dengan dana masing-masing Rp21,89 miliar dan Rp32,96 miliar. Perseroan juga menyusun kembali rencana ekspansi dengan menambah 650 armada baru (turun dari target awal sekitar 1.950 armada) dan akan mengakuisisi dua perusahaan taksi yakni PT Pandu Persada Saranamukti dan PT Andika Semesta.
Presiden SBY meminta Dirut Pertamina, meninjau kembali kebijakan menaikkan harga elpiji nonsubsidi 12 kg dan memberi waktu 24 jam untuk menjelaskan kepada publik mengenai solusi yang dicapai antara Pertamina sebagai korporasi dan instansi terkait. Pertamina menaikkan harga elpiji 12 kg dengan rata-rata kenaikan sebesar Rp 3.959 per kg (namun Pertamina masih "jual rugi" sebesar Rp 2.100 per kg). Rencananya, besok Pertamina akan mendiskusikan hal ini dengan BPK.
MenKeu memastikan realisasi defisit APBN 2013 mencapai Rp 209 triliun atau di bawah target sebesar Rp 224 triliun dan optimistis kondisi fiskal dan neraca perdagangan yang baik akan membangun sentimen pasar positif sehingga kurs rupiah bisa membaik.
THIS WEEK
06 Januari
-Perubahan Satuan Perdagangan ( Lot Size ) dan Fraksi Harga. Berlaku Efektif per 6 Januari 2014.
Perubahan Lot Size :
Saat ini 1 Lot = 500 Lembar
Baru 1 Lot = 100 Lembar
Fraksi Harga Saat ini :
< Rp 200 = Rp 1
Rp 200 - < Rp 500 = Rp 5
Rp 500 - < Rp 2.000 = Rp 10
Rp 2.000 - < Rp 5.000 = Rp 25
≥ Rp 5.000 = Rp 50
Fraksi Harga Baru :
< Rp 500 = Rp 1
Rp 500 - < Rp 5.000 = Rp 5
≥ Rp 5.000 = Rp 25
Batas auto rejection volume penawaran jual atau permintaan beli adalah lebih dari 10.000 lot atau 5% dari jumlah efek yang tercatat di BEI. Dalam aturan yang baru, batasnya diubah menjadi 50.000 lot.
Batas AR dibawah 500 rupiah 35%, 500-5000 rupiah 25%, diatas 5000 rupiah 20%
(SUMBER : KONTAN)
-TRANSAKSI MATERIAL EXCL :
(Penggabungan dari PT AXIS Telekom Indonesia ke dalam PT XL Axiata Tbk.)
-Tanggal terakhir pencatatan pemegang saham dalam : Daftar Pemegang Saham yang berhak hadir dalam RUPSLB dan menjual sahamnya : 6 Januari 2014
-Voting Senat utk Yellen, Factory Orders Nov, ISM Services Dec
07 Januari
-Akhir perdagangan BBKP-R
-Mulai perdagangan Right : Bnli,
-CUM RIGHT ISSUE NIPS 108:115 RP 300 (Cek lg ?)
-LELANG SBN
Trade Balance Nov
08 Januari
-Tanggal Terakhir Perdagangan Saham Dengan HMETD (Cum-Right) TRIL 1:1 Rp 120 (cek lg?)
-MBA Mortgage Index, ADP Employment Change Dec, Crude Inventories, FOMC Minutes, Consumer Credit Nov
09 Januari
-RDG BI (PENGUMUMAN BI RATE)
-RUPSLB : TKIM
-Mulai perdagangan Right KPIG
-Mulai perdagangan Right PBRX
Challenger Job Cuts Dec, Initial Claims, Continuing Claims, Natural Gas Inventories
10 Januari-RUPSLB : HERO, BUMI ?
-Nonfarm Payrolls Dec, Nonfarm Private Payrolls Dec, Unemployment Rate Dec, Hourly Earnings Dec, Average Workweek Dec, Wholesale Inventories Nov
Welcome and Thank you for your visit. Ini adalah website Dari, Oleh dan Untuk Komunitas yang suka berbagi info market. Info harga komoditas, saham, property, promo, serba serbi edukasi yang sekiranya bermanfaat bagi lain akan kita upload secara reguler. Input dan Saran Anda sangat bermanfaat bagi kemajuan website ini. Bagi rekan-rekan Cyber yang budiman, terimakasih atas reply email anda yang bersahabat ke ratnasby3@gmail.com. Take Care and GBU
Minggu, 05 Januari 2014
Senin, 6 Januari 2014, satuan fraksi baru, bursa merah, besok ijo semoga
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar