Minggu, 19 Januari 2014

Senin, 20 Jan 2014

Monday (20/01/2014) Early BIRD Fundamental Perspective (Edwin Sebayang CSA®-MNC Securities)

Setelah sepanjang minggu lalu DJIA menguat tipis +0.1%, minggu ini pergerakan DJIA sgt tergantung atas result release LK Q4/2013 emiten yg diperkirakan akan ada lebih dari 60 emiten blue chips yg tergabung dlm indeks S&P 500 & lusinan emiten yg tergabung dlm DJIA dimana release LK Q4/2013 penting utk diketahui utk memberikan gambaran nilai wajar emiten secara keseluruhan & apakah pasar bisa berlanjut naik seiring mulai dikuranginya Paket Stimulus The Fed, dimana emiten tsb spt: Selasa (IBM, Johnson & Johnson, Delta Air, Verizon, Texas Instruments, AMD);  Rabu (United Tech, eBay, Netflix, Abbott Labs, US Bancorp, Noble); Kamis (Microsoft, Starbucks, McDonald's, Lockheed Martin) & Jumat (Bristol-Myers Squibb, Procter and Gamble, Honeywell, Kimberly-Clark).

Sdgkan data US ekonomi penting yg perlu diperhatikan spt: Manufacturing PMI & Existing home sales.

Sampai dgn perdagangan Jumat (17/01), sudah 10% emiten yg tergabung dlm Indeks S&P 500 melaporkan earnings nya, 50% diantara emiten tsb melaporkan lebih tinggi dari perkiraan awal (artinya lebih rendah dari rata-rata historis pertumbuhan earnings 63%), sementara 67% diantara emiten tsb melaporkan revenue lebih tinggi dari perkiraan awal (artinya lebih tinggi dari rata-rata historis pertumbuhan revenue 61%)

Khusus dihari Senin, merujuk kenaikan EIDO +0.21% & kenaikan DJIA +41.55 poin (+0.25%) maka ES memperkirakan IHSG berpeluang menguat terbatas dimotori kenaikan saham sektor: konstruksi, infrastruktur, bank & semen.

DJIA +41.55 +0.25% 16458.56
S&P -7.19 -0.39% 1838.7
NASDAQ -21.11 -0.50% 4197.58
OIL +0.41 +0.44% 94.37
GOLD +11.7 +0.94% 1251.9
NICKEL -1 -0.01% 14,694
TIN -69 -0.36% 22,356
CPO +3 +0.12% 2,540
EIDO +0.05 +0.21% 23.39
TLK 35 (2,115)
IDR 12, 085

Monday IDX Range: 4,372 - 4,449

BUY: PGAS, BBRI, ADHI, LSIP, WSKT, WIKA, UNTR, AKRA, PTPP, SMGR

BOW: TLKM, BBCA, KLBF, UNVR (ES CSA®-MNC Sec/Disc On)
Monday (20/01/2014) Early BIRD Technical Prespective (Edwin Sebayang CSA®-MNC Sec)

IDX Composite 4,372 - 4,449
Pola Spinning Tops terbentuk atas IDX mengindikasikan melambatnya tekanan jual.

Monday Stocks Pick:

PGAS 4305-4475 (TP 2014F:5250) Pola Bullish Harami terbentuk atas PGAS mengindikasikan Bullish Reversal. BUY 4375

BBRI 8150-8600 (TP 2014F:8800) Pola Bullish Harami terbentuk atas BBRI mengindikasikan Bullish Reversal. BUY 8300

ADHI 1680-1820 (TP 2014F:1950) Pola Bullish Engulfing terbentuk atas ADHI mengindikasikan Bullish Reversal. BUY 1735
LSIP 1535-1630 (TP 2014F:2000) Pola White Candle terbentuk atas LSIP mengindikasikan Bullish Reversal. BUY 1560

WSKT 515-605 (New TP 2014F:750) Pola Bullish Engulfing terbentuk atas WSKT mengindikasikan Bullish Reversal. BUY 545

WIKA 1890-2050 (New TP 2014F:2200) Pola Bullish Engulfing terbentuk atas WIKA mengindikasikan Bullish Reversal. BUY 1945
UNTR 19100-19700 (TP 2014F:23600) Pola White Closing Marubozu terbentuk atas UNTR mengindikasikan Bullish Reversal. BUY 19250

AKRA 4600-4755 (TP 2014F:5300) Pola Piercing terbentuk atas AKRA mengindikasikan Bullish Reversal . BUY 4675

PTPP 1310-1390 (TP 2014F:1430) Pola Two White Soldiers terbentuk atas PTPP mengindikasikan Bullish Continuation. BUY 1330

TLKM 2195-2265 (TP 2014F:2650) Pola Inverted Hammer terbentuk atas TLKM mengindikasikan melambatnya tekanan jual. BOW 2200

SMGR 15100-15750 (TP 2014F:16550) Pola Matching Low terbentuk atas SMGR mengindikasikan melambatnya tekanan jual. BUY 15150

BBCA 9750-10050 (TP 2014F:11700) Pola Two Black Crows terbentuk atas BBCA mengindikasikan Bearish Continuation. BOW 9850

KLBF 1370-1415 (TP 2014F:1500) Pola Two Black Crows terbentuk atas KLBF mengindikasikan Bearish Continuation. BOW 1380

UNVR 27350-28200 (TP 2014F:31500). Pola Two Black Crows terbentuk atas UNVR mengindikasikan Bearish Continuation. BOW 27600 (ES CSA®-MNC Sec/Disc On)

"Have a Stunning Morning and GBU All"

MYRX sudah melakukan akuisisi PT Mandiri Mega Jaya hampir 100%. Untuk pengembangan produk, perseroan membangun perumahan kelas menengah di Maja, Tangerang dan bekerjasama dengan Grup Ciputra dengan senilai Rp8- Rp9 triliun, serta proyek BBTN sebanyak 20 ribu unit senilai Rp2 triliun.

SUPR menyuntikan dana pada anak usahanya, PT BIT Teknologi Nusantara sebesar Rp500 miliar  guna mendukung perkembangan penyediaan, pengelolaan dan penyewaan infrasturktur telekomunkiasi fiber optic.

TLKM akan monetisasi Mitratel pada 2015 untuk meningkatkan aset perseroan dan terhindar dari kerugian. Perseroan dalam monetisasi bisnis non inti, akan menjaga keberlangsungan bisnisnya, pasalnya ke depan operator akan berkurang, sementara penyedia menara akan over supply dengan asetnya.

MTLA berencana mengambil pinjaman BMRI sebesar Rp180 miliar pada tahun ini untuk mendanai proyek mereka yang masih dikembangkan dan juga proyek baru. Berdasarkan estimasi Bloomberg, sepanjang tahun lalu MTLA diproyeksikan bakal mencetak pendapatan hingga Rp925 miliar dan tahun ini diprediksi mampu mencapai Rp1,2 triliun.

ECII telah mengakuisisi lahan di tiga daerah untuk keperluan ekspansi dengan membuka toko mandiri. Sebelumnya perseroan telah membuka tiga toko di SCBD, Bintaro, dan Alam Sutera.

KLBF sebagai pihak penyelenggara Global Diabetic Forum Bali, berharap dapat membawa produk-produknya ke negara Asean. KLBF tengah membidik pemasaran di sejumlah negara tetangga dan akan melakukan pengembangan bisnis dengan meluncurkan produk-produk yang baru dan layanan kesehatan. Serta segera meresmikan pabrik obat senilai Rp100 milliar pada pekan depan. Untuk target pertumbuhan laba pada 2014, bisa mencapai 15-18% dari pertumbuhan tahun lalu.


TRIS akan meningkatkan kapasitas produksi diatas 10% dengan pembaruan mesin produksi pada 2014 senilai Rp16,8 miliar. Dana tersebut diambil dari dana capex sebesar Rp35 miliar atau lebih tinggi 75% dibandingkan dengan tahun 2013.

ASII mendirikan perusahaan asuransi jiwa baru lewat kerjasama dengan Aviva Plc, sebuah perusahaan asuransi internasional, dan di beri nama Astra Aviva Life ini kepemilikan sahamnya dibagi rata 50:50.

ADHI menggenjot kenaikan target pendapatan Rp 15 triliun, lebih tinggi dari tahun 2013 sebesar Rp 10 triliun dan target laba bersih naik 48%. Perseroan saat ini tengah membangun 5 hotel di Blok M, Bekasi, Semarang, Surabaya, dan Medan senilai Rp 150 miliar untuk masing-masing hotel. Dananya 30% diambil dari kas perseroan, 70% dari pinjaman perbankan.

KomUt NELY kkembali menambah kepemilikan sahamnya dengan membeli 2.206.500 saham di harga Rp 149 dan Rp 164.

LTLS melalui anak usahanya PT Lautan Natural Krimerindo meningkatkan kapasitas produksi krimer 85,2% di pabrik Jawa Timur dengan nilai investasi senilai US$22,3 juta. Perseroan menargetkan 50% dari total produksi pabrik tersebut akan diekspor, sisanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri.

SMSM menjadi pemasok radiator untuk mobil Datsun yang diproduksi di Indonesia sebanyak 6.000 unit per bulan, dan akan dimulai pada awal Q2/14. Capex yang disiapkan perusahaan sebesar Rp 100 miliar, untuk pemeliharaan, peremajaan, dan memperbaiki lini produksi serta pembuatan mould dan dies.

MYOH menganggarkan capex sebesar US$25 juta dari kas internal, meningkat sekitar 25% dari 2013. Dan akan dipergunakan untuk meningkatkan kapasitas produksi tambang batu bara dan overburden serta menambah alat-alat guna menunjang pertambangan.

MPPA melanjutkan eskpansi dengan membuka lebih dari 20 Hypermart, tiga sampai lima Foodmart dan lebih dari 20 Boston Health & Beauty pada tahun ini.


Good morning,

U.S. stocks mostly fell on Friday, but the Dow Jones Industrial Average managed to post its first weekly gain of the year, as Wall Street gauged a reduced outlook from United Parcel Service and earnings from corporations including General Electric and Morgan Stanley.

Dow.........16459  +41.6  +0.25%
Nasdaq......4198  -21.1   -0.50%
S&P 500....1839   -7.2     -0.39%

FTSE..........6829 +13.9  +0.20%
DAX...........9743 +25.3  +0.26%
CAC...........4328 +8.2    +0.19%

Nikkei......15735  -12.7    -0.08%
HSI..........23133 +146.9 +0.64%
Shanghai...2005  -18.8    -0.93%
Kospi.........1945  -12.8    -0.66%
ST Times...3147 +6.9     +0.22%
PSE...........5987 +4.9     +0.08%

Indo10Yr. 8.5596 -0.0073 -0.09%
US10Yr.....2.83% -0.02     -0.56%

VIX...........12.44  -0.09     -0.70%

USD Index...81.22 +0.32 +0.39%
Como Indx.278.41  -0.01  -0.00%
DJUSCL......136.37  -0.01  -0.01%
(Dow Jones US Coal Index)

IndoCDS.....215.05 -0.61  -0.28%
(5-yr INOCD5)

IDR......12091 -34  -0.28%(blmbrg)
Kurs Tengah BI.. 12127  vs 12117
Euro.....1.3541 -0.0079  -0.58%

TLKM..36.62 +0.06 +0.16% Rp2213
ARMS Plc...221.25 -6.75   -2.96%
EIDO.........23.39  +0.05  +0.21%

Oil...........94.37   +0.25 +0.27%
Gold ......1254.05+11.6 +0.94%
Timah......22300   -90     -0.40%
Nickel......14440   -135   -0.93%
Coal.........82.80   -1.45   -1.72%
CPO........2528RM +3+0.12%$766
Corn.........424.00  -4.00  -0.93%
SoybeanOil.37.24  -0.31  -0.81%
Wheat.......563.50  -9.25 -1.62%
DOC(24Sep)6750

(DE/ls- 20-01-14)


THIS WEEK :

20 Januari

-RUPSLB :  BTPN

-TRANSAKSI MATERIAL EXCL :
(Penggabungan dari PT AXIS Telekom Indonesia ke dalam PT XL Axiata Tbk.)
-Perkiraan Tanggal Pernyataan Efektif dari OJK atas : rencana Penggabungan :
20 Januari 2014
-RUPSLB XL dan AXIS : 22 Januari 2014
-Periode pernyataan kehendak pemegang saham publik : yang bermaksud menjual sahamnya : 22 Januari – 6 Februari 2014


21 Januari
-RUPSLB : SRTG

-NIPS-R EndTrading ?

-LELANG SBN


22 Januari
-RUPSLB : EXCL
TRANSAKSI MATERIAL EXCL :
(Penggabungan dari PT AXIS Telekom Indonesia ke dalam PT XL Axiata Tbk.)
-Periode pernyataan kehendak pemegang saham publik : yang bermaksud menjual sahamnya : 22 Januari – 6 Februari 2014

-NDR PWON by DB ke HK

-MBA Mortgage Index


23 Januari

-RUPS : KPIG, PUBEX SCPI

-Continuing Claims, Initial Claims, FHFA Housing Price Index Nov, Existing Home SalesDec, Leading Indicators Dec, Natural Gas Inventories, Crude Inventories


24 Januari
-RUPS ASIA

-BUMI to delay separation plan with their London partner According to Asia Resources Minerals Plc, Bumi Resources (BUMI IJ-REDUCE-IDR346-TP:IDR250) requested a new delay from the current deadline on 24 January for the USD501mn split with Asia Resource Minerals Plc (formerly known as Bumi Plc). There is no indication yet on how long the delay will be.
(Bloomberg)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar