Tuesday (17/12/2013) Early BIRD Fundamental Perspective (Edwin Sebayang CSA®-MNC Securities)
Setelah selama 2 minggu DJIA turun tajam sebesar -331.05 poin (-2.06%), akhirnya diawal pekan DJIA mengalami technical rebound sebesar +129.53 poin (+0.82%) ditutup dilevel 15884.89, sehari menjelang FOMC Meeting terakhir di tahun 2013 & pengumuman apakah akan ada tapering atau tidak, disertai kenaikan The Vix +1.9% ditutup dilevel 16.06 didorong membaiknya data Industrial Production bulan November yang naik 1.1%, lebih tinggi dari konsensus ekonom sebesar 0.4% serta kenaikan tajam survei dari Markit Economic yang mengungkapkan Indeks Euro-Area Manufacturing bulan Desember tertinggi selama 31 bulan terakhir serta US Productivity meningkat 3% di Q3/2013.
Dalam sisa 8 hari perdagangan menjelang penutupan tahun 2013, salah satu harapan akan adanya "Keajaiban" adalah Selasa ini merujuk kenaikan tajam DJIA semalam sebesar +129.53 poin (+0.82%) & EIDO:US sebesar +0.5% ditengah masih "gagah perkasa"nya US Dollar atas Rupiah diatas Rp 12,000 dan nampaknya US Dollar berpotensi terus menguat memasuki tahun 2014.
DJIA +129.53 +0.82% 15884.89
S&P +11.23 +0.63% 1786.55
NASDAQ +28.54 +0.71% 4029.52
VIX +0.3 +1.9% 16.06
OIL +0.78 +0.81% 97.38
GOLD +4.9 +0.4% 1239.5
NICKEL -70. -0.5%. 14,030
TIN. +25 +0.11%. 22,775
CPO +10 +0.39%. 2,580
EIDO. +0.11. +0.5% 22.09
TLK 35.25 (2,131)
IDR 12,090
Tuesday IDX Range: 4,080 - 4,183
BUY: PTPP, KLBF, TLKM, MAPI, ASII, INCO, ITMG, BMRI
BOW: ICBP, AKRA, TINS, BBNI, SMGR, UNVR, WIKA, UNTR, INDF, JSMR (ES CSA®-MNC Sec/Disc On)
"Have a Stunning Tuesday & GBU All"
Tuesday (17/12/2013) Early BIRD Technical Prespective (Edwin Sebayang CSA®-MNC Sec)
IDX Composite 4,080 - 4,183
Pola Three Black Crows terbentuk atas IDX mengindikasikan Bearish Continuation.
Tuesday Stocks Pick:
PTPP 1120-1190 (TP 2013F:1490) Pola Bullish Engulfing terbentuk atas PTPP mengindikasikan Bullish Reversal. BUY 1140
KLBF 1170-1240 (TP 2013F:1600) Pola Bullish Harami terbentuk atas KLBF mengindikasikan Bullish Reversal. BUY 1190
TLKM 2000-2150 (TP 2013F:2350) Pola Morning Doji Star terbentuk atas TLKM mengindikasikan Bearish Reversal. BUY 2050
MAPI 5500-5750 (TP 2013F:7400) Pola Hammer terbentuk atas MAPI melambatnya aksi beli. BUY 5550
ASII 6000-6250 (TP 2013F:6900) Pola Inverted Hammer terbentuk atas ASII mengindikasikan melambatkan aksi jual. BUY 6050
INCO 2400-2625 (TP 2013F:3150) Pola Matching Low terbentuk atas INCO mengindikasikan melambatnya tekanan jual. BUY 2475
ITMG 26600-27900 (TP 2013F:37400) Pola Black Candle terbentuk atas ITMG mengindikasikan munculnya profit taking. BUY 27250
BMRI 7400-7700 (TP 2013F:8900) Pola Short White Candle terbentuk atas BMRI mengindikasikan Bullish Reversal. BUY 7450
TINS 1560-1650 (TP 2013F:1780) Pola Spinning Tops terbentuk atas TINS mengindikasikan melambatnya aksi jual. BOW 1580
SMGR 12700-13200 (TP 2013F:15050) Pola Morning Doji Star terbentuk atas SMGR mengindikasikan melambatnya tekanan jual. BOW 12800
WIKA 1570-1650 (TP 2013F:2200) Pola Two Black Crows terbentuk atas WIKA mengindikasikan Bearish Continuation. BOW 1600
UNTR 17950-18550 (TP 2013F:21450) Pola Two Black Crows terbentuk atas UNTR mengindikasikan Bearish Continuation. BOW 18100
INDF 6300-6700 (TP 2013F:8100) Pola Long Legged Doji terbentuk atas INDF mengindikasikan munculnya aksi beli. BOW 6400
JSMR 4675-4925 (TP 2013F:6500) Pola Bearish Engulfing terbentuk atas JSMR mengindikasikan Bearish Reversal. BOW 4725 (ES CSA®-MNC Sec/Disc On)
Good morning,
U.S. stocks surged on Monday, with the Dow and the S&P 500 bouncing back from two consecutive weekly declines, as Wall Street tried to measure what's ahead for monetary stimulus one day ahead of a two-day Federal Reserve meeting.
Dow.........15884 +129.2 +0.82%
Nasdaq......4029 +28.5 +0.71%
S&P 500.....1786 +11.2 +0.63%
FTSE..........6522 +82.2 +1.28%
DAX...........9163 +157.1 +1.74%
CAC...........4120 +60.2 +1.48%
Nikkei......15153 -250.2 -1.62%
HSI..........23115 -131.3 -0.56%
Shanghai...2161 -35.2 -1.60%
Kospi.........1961 -1.8 -0.09%
ST Times...3054 -12.2 -0.40%
PSE...........5812 +45.4 +0.79%
Indo10Yr. 8.6421 -0.089 -1.02%
US10Yr.....2.88% +0.01 +0.46%
VIX...........16.03 +0.27 +1.71%
USD Index80.08 -0.13 -0.17%
Como Indx.280.50+0.83 +0.30%
DJUSCL......135.85+0.54 +0.40%
(Dow Jones US Coal Index)
IndoCDS.....214.34+4.25 +2.02%
(5-yr INOCD5)
Oil..............97.34 +0.74 +0.77%
Gold.......1241.52 +2.83 +0.23%
IDR......12105 -1 -0.08%(blmbrg)
Kurs Tengah BI 12105 vs 12081
Euro.....1.3762 +0.0008 +0.06%
TLKM..35.25 +0.90+2.62%Rp2133
BumiPlc...225.00 +20 +9.76%
EIDO........22.09 +0.11 +0.50%
Timah......22750 +30 +0.13%
Nickel......13995 -45 -0.32%
Coal.........83.95 +0.60 +0.72%
CPO........2570RM +9 +0.35%$793
Corn.........432.25 -2.25 -0.53%
SoybeanOil.40.10 -0.10 -0.25%
Wheat........621.75-7.00 -1.11%
DOC(24Sep)6750
(DE/ls- 17-12-13)
*************
1) Indeks Dow Jones ditutup menguat 129.2 point ke level 15,884 atau + 0.82 % . EIDO naik 0.50% ke level 22.09 #kopipagi
2) Pasar Amerika bergerak naik menjelang FED Meeting 17-18 Desember #kopipagi
3) IHSG 16 Des ditutup melemah 1.17% di level 4125. Rupiah msh dikisaran 12.000-12.100 . Range pendek IHSG di 4100-4200. #kopipagi
4) Grup Bakrie mengalami kenaikan volume transaksi, namun masih dalam trend turun jk menengah, waspadai profit taking jk pendek #kopipagi
5) ASII dalam trend turun, range di 6000-6500. #kopipagi
6) TLKM sideways di 2000-2200 #kopipagi
7) GGRM msh dalam trend naik jk menengah, range trading 37.500-42.000 #kopipagi
8) MAPI sideways di 5500-6000 #kopipagi
9) "The more disciplined you can get, the better you are going to do in the market." - David Ryan #kopipagi
10) Limited seat & early bird price, belajar investasi saham di #SmartTraderRichInvestor ketik nama#hp#kota keseminar.ellen@gmail.com
11) Demikian #kopipagi 17 Desember 2013, semoga bermanfaat.
Salam profit,
Ellen May.
WIKA Tingkatkan Pangsa Pasar Produk Beton
Tuesday , 17 Dec 2013 07:08
Emiten konstruksi milik BUMN, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) bersama anak usahanya PT Wijaya Karya Beton (WIKA Beton) menggandeng PT Krakatau Enginerring yang merupakan anak usaha PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) membentuk perusahaan patungan bernama PT Wijaya Karya Krakatau Beton.
Direktur Keuangan Wijaya Karya, Ganda Kusuma, kepada pers di Jakarta, Senin (16/12) mengatakan pembentukan perusahaan patungan ini dalam rangka memperbesar peluang pasarnya di bidang produk beton precetak.
"Tiga perusahaan membentuk Joint Venture yakni WIKA, WIKA Beton dan PT Krakatau Enginerring," katanya.
Ganda menambahkan kerjasama pendirian perusahaan tersebut bertujuan memproduksi, mengembangkan dan memasarkan produk tiang pancang dan produk saluran air terutama untuk memenuhi kebutuhan proyek-2 pembangunan khususnya di area Cilegon, proyek-2 yang didanai oleh Krakatau Steel dan Grup maupun Proyek-2 non Krakatau Steel yang nantinya disepekati manajemen para pendiri.
"Perusahaan patungan ini berdomisili sekaligus akan membangun pabrik di salah satu lahan di Kawasan "Krakatau Industrial Estate Cilegon" yang akan berdiri diatas lahan seluas 3 hektare (ha)," katanya.
Lebih lanjut, untuk tahap awal perusahaan patungan ini akan mampu memproduksi kapasitas sekitar 40-50 ribu ton per tahun
Perusahaan patungan tersebut didirikan dengan modal dasar sebesar Rp175 miliar dan modal disetor senilai Rp50 miliar dengan komposisi kepemilikan WIKA Beton sebesar 60%, Krakatau Engineering sebesar 30% dan WIKA sendiri sebesar 10%.
"Pembangunan pabrik diproyeksikan akan menelan waktu sekitar 9 bulan yang akan didahuli dengan proses persiapan, engineering, pekerjaan civil, erection dan instalasi, serta testing and commissioning hingga siap produksi," jelasnya.
Harga Batu Bara Mulai Merangkak
Tuesday , 17 Dec 2013 07:46
Harga batu bara acuan (HBA) pada Desember tahun ini mulai merangkak mencapai US$80,31 per ton dipicu oleh musim dingin, penutupan beberapa perusahaan batu bara, dan meningkatnya konsumsi batu bara di Jepang.
Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia (APBI) Supriatna Suhala memperkirakan harga batu bara akan tetap naik hingga Maret 2014 atau saat musim dingin berakhir. Kenaikan harga juga dipicu karena banyak perusahaan batu bara berskala kecil menutup usahanya sehingga pasokan batu bara terpusat pada perusahaan besar yang lebih stabil.
“Beberapa perusahaan batu bara produksi kecil yang tutup tersebut merupakan pemilik izin usaha pertambangan di sekitar Jambi dan Kalimantan Selatan,” ujarnya,
Senin (16/12/2013).
Para pengusaha yang memproduksi batu bara kurang dari 1 juta ton itu menutup produksinya karena harga batu bara sempat menurun hingga menyentuh US$76,61 per ton pada Oktober lalu. Pasokan juga banyak berkurang karena perusahaan-perusahaan yang mengadakan kerja sama dengan pembangkit listrik di luar negeri sudah menghentikan kontraknya.
Di sisi lain, peningkatan konsumsi batu bara terus meningkat di Jepang sejak 2011. Negeri Sakura itu mengganti 56 pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) yang memasok 33% listrik dengan PLTU dan PLTG.
“Setiap 1.000 MW listrik membutuhkan batu bara 3,5 - 4 juta ton per tahun. Jadi untuk ke depan, Jepang membutuhkan batu bara dan gas yang banyak,” imbuhnya.
Hal senada dikatakan oleh Kasubdit Pengawasan Usaha Operasi Produksi dan Pemasaran Batu Bara Kementerian Energi dan Sumber Daya MIneral Gultom Guska. Menurutnya, batu bara Indonesia biasanya akan digunakan untuk pencampuran karena sifat batu bara dari Indonesia memiliki kadar sulfur rendah. Sementara itu, China juga tengah menambah kebutuhan energi fosil ini beberapa bulan terakhir.
Deddy ♓•™:
“Mereka membutuhkan banyak listrik untuk menghadapi Tahun Baru China,” imbuhnya.
Pasokan domestik dari Negeri Tirai Bambu itu dianggap kurang sehingga harus mengimpor. Permintaan batu bara terbanyak kemudian disusul oleh India yang sedang melakukan pembangunan dalam negeri. India tengah mengembangkan proyek PLTU berskala besar dan memerlukan bauran batu bara dari Indonesia.
Terkait mengenai produksi, Supriatna mengatakan hingga bulan ini, produksi batu bara bisa mencapai 400 juta ton. Jumlah tersebut melampaui target pemerintah tahun ini yaitu 391 juta ton.
Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara mencatat produksi dari perusahaan pemilik Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batu Bara mencapai 329 juta ton hingga Oktober 2013. Angka produksi melonjak 55,9% sejak Juli tahun ini.
Sumber : BISNIS INDONESIA.COM
Mandiri Morning Notes - 17Des13
Analis teknikal kami memperkirakan, Indeks berpotensi rebound setelah terkoreksi dalam beberapa hari dan tertahan support down trendline di level 4,110. Range indeks hari ini akan berada dalam support 4,100. Resistance 4,155/4,183. Indeks terlihat sudah menyelesaikan sub wave C dalam corrective wave 4.
JCI Pivot
R3 4,234
R2 4,183
R1 4,155
4,126
S1 4,103
S2 4,081
S3 4,030
Rekomendasi saham secara teknikal untuk hari ini:
Ticker Action Target
AKRA Buy 5,000
UNTR Buy 19,500
LSIP BOW 1,900
INCO Buy 2,700
UNVR Buy 29,000
Bank BTN: Short on management team (BBTN; Rp920; Buy; TP:Rp1,150)
BTN lost four of its board of director members as they did not pass the central bank’s fit & proper test. We believe this will impact the bank’s plan to lower NPL as well as loan growth, translating into 3% and 12% earnings reduction for 2013 and 2014. We keep our Buy call with the revised TP of Rp1,150.
Two directors are out…Bank Indonesia rejected proposal to extend the tenures of Saut Pardede and Evi Firmansyah as the bank’s directors. It is believed that their positions in charge of the consumer banking and CFO led to the central bank’s decision not to extend their position as the bank executives. This is in particular in conjunction with BTN’s rising NPL especially in mortgage lending.
Garuda Indonesia: key takeaways from analyst gathering (GIAA, Non Rated)
·15-17% passenger growth in the next two years. Indonesia is one of the fastest air passenger growth in the world (17.5% 2008-13F CAGR vs. 4.7% of world’s passenger growth). Next year, the industry is expecting 15% domestic passenger growth (from 81.9mn to 94.2mn passengers), or around 2.7x of GDP growth. On top of that, Indo’s air travel ratio is one of the lowest in the region (on average 0.4 air traffic per population, compare to Malaysia of 1.7).
Follow us: @mandiri_OLT
Satriawan
Technical Analyst
DISCLAIMER
Berkah larangan ekspor mineral
Rencana pemerintah memberlakukan larangan ekspor mineral mentah mulai awal tahun 2014 bisa menjadi katalis positif bagi saham sektor logam dan mineral. Adanya larangan ekspor, suplai mineral dari Indonesia akan berkurang dan bisa mendongkrak harga komoditas.
Sejumlah analis menilai, emiten sektor mineral yang sudah memiliki pabrik pengolahan alias smelter bisa meraup keuntungan dari kenaikan harga komoditas. Menurut para analis emiten yang akan meraih untung, PT Timah Tbk (TINS), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO).
INCO, semisal, sudah memproduksi nikel dalam matter atau produk setengah jadi dengan kandungan rata-rata nikel sebesar 78%. Sedangkan, ANTM telah memproduksi feronikel dengan kandungan 20% nikel dan 80% besi. Emiten plat merah ini juga mulai mengoperasikan smelter untuk mengubah bauksit menjadi chemical grade alumina (CGA).
Demikian juga TINS, produk timah yang dihasilkan sudah memenuhi persyaratan ekspor jauh hari sebelum ada aturan baru. Wajar, jika Yasmin menilai, TINS menjadi emiten yang paling diuntungkan dari kebijakan pemerintah tersebut.
Analis Ciptadana Securities, Wilim Hadiwijaya pun yakin, harga nikel juga akan naik. Ini karena, larangan itu membuat suplai komoditas dunia terutama nikel dari Indonesia berkurang. "Ekspektasi harga nikel tahun depan akan membaik," kata Wilim.
Harga nikel, pekan lalu, mencapai US$ 13.954 per ton. Tahun 2014, Wilim memproyeksikan, harga nikel bisa mencapai US$ 16.000 per ton. Kenaikan harga tentu akan mendongkrak perolehan laba bersih dari INCO dan ANTM.
Menurut Wilim, INCO akan menjadi emiten yang paling diuntungkan dari larangan ekspor karena jauh lebih siap jika dibandingkan dengan ANTM. Selama ini, INCO memang sudah memiliki smelter sendiri yang menghasilkan nikel dengan kandungan di atas batasan yang diminta pemerintah. Seluruh produk INCO diekspor ke induknya Vale dan Sumitomo.(Kontan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar