Minggu, 09 November 2014

Senin, 10 nov 2014

Sejak awal bulan November 2014, tak terasa hari ini kita memasuki tanggal 10 November 2014, berarti perjalanan bulan ini sudah memasuki 1/3 bulan, dan nampaknya IHSG makin hari makin sepi dan cenderung bearish.

Jumat kemarin IHSG turun dibawah level 5000, disertai oleh asing net sell sebesar 340 milyards, ini merupakan fenomena kurang bagus, karena range IHSG semuala antara 5000-5100, dengan turunnya IHSG dibawah 5000, maka range IHSG menjadi 4900-5100.

Kemarin hanya 1 sektor yang bertahan dizona hijau yaitu sektor mining, selainnya semua sektor berada dizona merah, dengan dipimpin oleh sektor perdagangan, Industri dasar dan Infrastruktur.

Memang jumat kemarin saham TLKM yang paling banyak dijual asing, sedangkan saham yang banyak dibeli asing adalah ASII dan TBIG.

Dari sisi Politik DPR masih memperebutkan kursi Ketua Komisi, dan hari ini kabarnya akan ada islah antara Koalisi Indonesia Hebat dan Koalisi Merah Putih, semoga jika adanya perdamaian antara kedua koalisi itu dapat membuat suhu politik membuat lebih adem lagi.

Dari siisi Ekonomic macro pertumbauhan GDP Indonesia 3Q (quaterly) hanya sebesar 5.01%, sehingga dikhawatirkan GDP Indonesia semakin turun bisa dibawah 5% akan menyebabkan IHSG semakin turun pula.

Sebaiknya tetap hati-hati, fenomenanya memang kurang baik, IHSG dibawah 5000, USD diatas Rp. 12.000, belum lagi Pemerintah akan menaikan BBM, sementera harga minyak dunia yang turun dibawah 80 usd/barrel menyebabkan Pemerintah juga akan menurunkan kenaikan BBM dari Rp. 3000/liter menjadi sekitar 1500-2000/liter.

Namun tetap menarik untuk Buy Low sell High, kita coba menanti IHSG di level 4900, jika tidak turun lagi, maka kesempatan untuk masuk kembali.

Happy trading and always dicipline..
BERITA EMITEN :

BBRI /BBNI/BMRI : Inilah bank-bank penyalur KUR terbesar 2014

Sampai akhir kuartal III 2014 ini, dari tujuh bank nasional yang menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) realisasinya sudah mencapai Rp 152,71 triliun. Jumlah itu tumbuh 33,75% secara year on year (yoy), pada September 2013 penyaluran KUR mencapai Rp 111,14 triliun

Menurut data Komite KUR Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, tujuh bank penyalur KUR tersebut adalah BNI, BRI, Bank Mandiri, BTN, Bank Bukopin, Bank Syariah Mandiri, dan BNI Syariah.

Sampai September 2014, BRI adalah bank penyalur KUR terbesar dengan total plafond Rp 110,06 triliun. BRI enyalurkan KUR di sektor ritel dan mikro masing-masing plafondnya sebesar Rp 20,09 triliun dan Rp 89,97 triliun. Setelah BRI ada Bank Mandiri dengan total plafond sebesar Rp 16,85 triliun.

Di urutan ketiga adalah BNI dengan total plafond sebesar Rp 15,23 triliun. Selanjutnya berturut-turut yaitu BTN dengan plafond Rp 4,56 triliun, BSM dengan plafond Rp 3,87 triliun, Bank Bukopin dengan plafond Rp 1,81 triliun dan BNI Syariah dengan plafond Rp 306,01 miliar.

(Kontan)
--------

Tidak ada komentar:

Posting Komentar