Selasa, 24 September 2013

Rabu, 25 Sept 2013, ASII yang downgrade hari ini 6000, side ways agak lama deh

Wednesday (25/09/2013) Early BIRD Fundamental Perspective (Edwin Sebayang CSA®-MNC Securities)

Persoalan ketidakpastian mengenai Program Stimulus The Fed & pembahasan anggaran pemerintah AS mengenai "Debt Ceiling" yang akan berakhir 1 Oktober 2013 menjadi faktor DJIA kembuuhhhghg,ali melanjutkan kejatuhannya dalam perdagangan Selasa dengan kembali turun dihari ke-4 sebesar -66.79 poin (-0.43%) ditutup dilevel 15334.59 disertai kejatuhan The Vix sebesar -1.61% ditutup dilevel 14.08, sehingga dengan kejatuhan tsb selama 4 hari DJIA TURUN -342.35 poin (-2.19%), ditengah turunnya US Consumer Confidence Index bulan September kelevel 79.7 dari level revisi 81.8 di bulan Agustus & lebih rendah dari konsensus ekonom dilevel 79.9 serta meningkatnya data Home Prices 0.6% di bulan Juli, lebih rendah kenaikannya jika dibandingkan data setahun lalu yang naik 12.4%.

Berhubung sabun yang tersedia untuk "Aksi Cuci Piring" masih cukup banyak maka ES perkirakan IHSG kembali berpeluang melanjutkan kejatuhan dlm perdagangan Rabu merujuk kejatuhan DJIA sebesar -0.43% & EIDO:US -3.66% ditengah adanya ketidak-samaan pendapat antara Bank Indonesia yg mengatakan bln September akan terjadi deflasi sementara BPS mengatakan inflasi masih berpotensi terjadi diperparah diterapkannya program "mobil murah" yg tentunya akan menambah anggaran BBM bersubsidi seiring besarnya potensi penjualan mobil murah padahal tahun 2014 pemerintah sulit menaikan harga BBM bersubsidi & Rupiah melemah menyentuh 11525, suatu level terendah sejak April 2009.

DJIA -66.79 -0.43% 15334.59
S&P -4.42 -0.26% 1697.42
NASDAQ +2.97 +0.08% 3768.25
VIX -0.23 -1.61% 14.08
OIL -0.3 -0.29% 103.29
GOLD -3.3 -0.25% 1323.7
NICKEL -235 -1.68% 13,715
TIN Unch 22,900
CPO -15 -0.65% 2,301
EIDO:US -0.96 -3.66% 25.24
TLK 38.54 (2,210)
IDR 11,460

Wednesday IDX Range: 4,411 - 4,542

BUY: CPIN, JSMR

BOW: PGAS, BBCA, SMRA,  CTRA, BBRI, BMRI, WIKA, TLKM, ASII, ADHI, PTPP, MAPI, WSKT (ES-MNC Sec/Disc On)

"Have A Gorgeous Wednesday & GBU All"
Wednesday (25/09/2013) Early BIRD Technical Prespective (Edwin Sebayang. CSA®-MNC Sec)

IDX Composite 4,411-4,542
Pola Black Candle terbentuk atas IDX mengindikasikan Bearish Reversal.

Wednesday Stocks Pick:
CPIN 3700-3950 (TP 2013F:4250) Pola Evening Doji Star terbentuk atas CPIN mengindikasikan sideways. BUY 3775

JSMR 5650-5900 (TP 2013F:6500) Pola Evening Doji Star terbentuk atas JSMR mengindikasikan konsolidasi sideways. BUY 5750

PGAS 5100-5450 (TP 2013F:6700) Pola Black Candle terbentuk atas PGAS mengindikasikan Bearish Reversal. BOW 5200

BBCA 10250-10700 (TP 2013F:10400) Pola Bearish Harami terbentuk atas BBCA mengindikasikan Bearish Reversal. BOW 10350

SMRA 880-980 (TP 2013F:1250) Pola Two Black Crows terbentuk atas SMRA mengindikasikan Bearish Continuation. BOW 900

CTRA 960-1080 (TP 2013F:1200) Pola Black Candle terbentuk atas CTRA mengindikasikan Bearish Reversal. BOW 990

BBRI 7600-8000 (TP 2013F:7800) Pola Two Black Crows terbentuk atas BBRI mengindikasikan Bearish Continuation. BOW 7700

BMRI 8450-8800 (TP 2013F:8900) Pola Three Black Crows terbentuk atas BMRI mengindikasikan Bearish Continuation. BOW 8500

WIKA 1900-2000 (TP 2013F:2200) Pola Three Black Crows terbentuk atas WIKA mengindikasikan Bearish Continuation. BOW 1920

TLKM 2100-2275 (TP 2013F:2350) Pola Black Candle terbentuk atas TLKM mengindikasikan Bearish Reversal. BOW 2150

ASII 6250-6700 (TP 2013F:6900) Pola Black Candle terbentuk atas ASII mengindikasikan Bearish Reversal. BOW 6300

ADHI 2000-2200 (TP 2013F:2450) Pola Bearish Harami terbentuk atas ADHI mengindikasikan Bearish Reversal.BOW 2050

PTPP 1100-1200 (TP 2013F:1490) Pola Three Black Crows Marubozu terbentuk atas PTPP mengindikasikan Bearish Continuation. BOW 1120

MAPI 6150-6500 (TP 2013F:7400) Pola Morning Doji Star terbentuk atas MAPI mengindikasikan sideways. BOW 6250

WSKT 560-640 (TP 2013F:610) Pola Black Closing Marubozu terbentuk atas WSKT mengindikasikan Bearish Reversal. BOW 590 (ES CSA®-MNC Sec/Disc On)
Market Research - First Asia Capital (PC) 25/9/2013

* Tekanan jual masih berlanjut pada perdagangan kemarin di tengah nilai transaksi yang tipis hanya Rp.4,7 triliun di Pasar Reguler. IHSG gagal bertahan di atas level 4500, ditutup terkoreksi 102,444 poin (2,2%) di 4460,413. Asing kembali melepas saham dengan penjualan bersih mencapai Rp.624,84 miliar. Saham unggulan ASII, PGAS, BBCA, TLKM, dan UNVR menjadi pendorong utama koreksi indeks.
* Koreksi IHSG kemarin juga dipicu minimnya insentif positif dari pergerakan bursa kawasan dan global. Sedangkan dari domestik, tekanan rupiah atas dolar AS yang kembali melemah mencapai Rp.11535/US dolar telah mendorong pelepasan aset dalam rupiah terutama terhadap saham-saham yang sensitif dengan pergerakan nilai tukar.
* Sementara Wall Street tadi malam kembali ditutup di teritori negatif yang menandai koreksi dalam empat sesi perdagangan berturut-turut. Indeks DJIA dan S&P masing-masing terkoreksi 0,43% dan 0,26% ditutup di 15334,59 dan 1697,42. Pelaku pasar kembali mengkhawatirkan ketidakpastian rencana The Fed mengurangi program stimulusnya menjelang akhir tahun ini dan krisis utang (debt ceiling) yang mengancam stagnasi di pemerintahan.
* Perkembangan bursa global yang kurang kondusif dan pergerakan nilai tukar rupiah yang masih berfluktuatif membuat pergerakan IHSG masih rentan terkoreksi. IHSG diperkirakan akan bergerak dengan level support di 4370 dan resisten di 4510.  

IHSG : S1 4410  S2 4370  R1 4510  R2 4570

Saham Pilihan

TLKM 2150-2275 BoW, SL 2125
KLBF 1310-1360 BoW, 1290
BMTR 1920-2100 BoW, SL 1900
GJTL 2300-2550 BoW, SL 2250
BEST 460-530 BoW, SL 450
BRAU 187-220 BoW, SL 184
KIJA 240-265 TB, SL 235
RALS 1200-1280 BoW, SL 1160
BDMN 4000-4225 BoW, SL 3975

Disclaimer On
First Asia Research
Likuiditas BUMI Kritis 3-6 Bulan ke Depan. Ada Apa?
Rabu, 25 September 2013, 06:46 WIB

JAKARTA - Likuiditas PT.Bumi Resources Tbk (BUMI) diperkirakan hanya mampu bertahan dalam periode waktu 3-6 bulan ke depan, sehingga emiten milik Grup Bakrie berpotensi menjual aset atau melakukan restrukturisasi modal sebelum akhir tahun ini.

Dalam laporan Moody’s Investor Service bertajuk Liquidity Is Vital for Asian Coal Producers amid Oversupply and High Leverage yang dirilis Selasa (24/9/2013) disebutkan opsi yang sangat mungkin dilakukan BUMI adalah menjual non-core assetsnya seperti Bumi Resources Minerals.

Moody’s juga merevisi harga rata-rata pada 2013 untuk batu bara termal Newcastle menjadi US$80-85 per ton dan US$150 per ton untuk batu bara hard coking Queensland.

“Kami memperkirakan harga batu bara termal dan coking tidak pulih pada 2014,” tulis Moody’s dalam laporannya yang diterima Bisnis, Selasa (24/9/2013).........

http://m.bisnis.com/likuiditas-bumi-kritis-3-6-bulan-ke-depan-ada-apa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar