Kamis, 15 Agustus 2013

Mengakhiri Takut- Paramita Group

Si Pengamat & yang Diamati
Bagaimana Kita Mengakhiri Rasa Takut?
Kita tengah mendiskusikan sesuatu yang membutuhkan perhatian Anda, bukan kesetujuan atau ketidaksetujuan Anda. Kita memandang kehidupan secara ketat, obyektif, jernih bukan menurut perasaan Anda, khayalan Anda, apa yang Anda suka atau tidak suka. Yang kita suka dan yang kita tidak suka itulah yang telah menciptakan seluruh kesengsaraan ini. Seluruh yang kita kemukakan adalah ini: Bagaimana kita mengakhiri rasa takut?Itu adalah salah satu masalah besar kita, oleh karena jika manusia tidak dapat mengakhirinya, ia hidup abadi di dalam kegelapan, bukan abadi dalam arti Kristen, melainkan dalam arti sehari-hari; satu kehidupan ini saja cukup.

Bagi saya, sebagai manusia, haruslah ada jalan keluar, dan bukan dengan menciptakan suatu harapan di masa depan.
Dapatkah saya sebagai manusia mengakhiri rasa takut, secara total; bukan sedikit demi sedikit? Mungkin Anda belum pernah menanyakan itu kepada diri Anda sendiri, dan mungkin Anda tidak menanyakannya karena Anda tidak tahu bagaimana caranya keluar dari situ.

Tetapi jika Anda menanyakannya secara amat serius, dengan maksud bukan untuk menemukan cara mengakhirinya, melainkan dengan maksud untuk menemukan hakikat dan struktur rasa takut itu sendiri, maka pada saat Anda menemukannya, rasa takut itu sendiri berakhir; Anda tidak perlu melakukan apa-apa terhadapnya.
Bila kita menyadari rasa takut itu dan berhubungan dengannya secara langsung, maka si pengamat adalah apa yang diamati. Tidak ada perbedaan antara si pengamat dengan apa yang diamati. Bila rasa takut diamati tanpa si pengamat, terdapat tindakan, tetapi bukan tindakan si pengamat yang bertindak terhadap rasa takut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar